Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali mengadakan Olimpiade Geografi Internasional (OLGENAS) 2025 yang resmi dibuka pada Senin (20/1) di Auditorium Merapi, Fakultas Geografi UGM. Kegiatan ini merupakan tahun ke-20 penyelenggaraan OLGENAS, sekaligus menjadi bagian dari lustrum ke-4 olimpiade geografi bergengsi.
OLGENAS adalah olimpiade tahunan yang telah diselenggarakan sejak 2006 yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam bidang geografi di tingkat internasional. Pada kesempatan kali ini, OLGENAS 2025 mengusung tema “Net Zero Imperative: Regional Complex Contingency Towards Climate Resiliency”. Tema ini merupakan bentuk komitmen untuk mendukung visi masa depan yang rendah karbon, yang selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya poin ke-13 mengenai penanganan perubahan iklim.
Ketua OLGENAS 2025, Najmie Azkal Fahmi, menyampaikan bahwa tema tersebut diharapkan dapat memberikan wawasan baru kepada peserta mengenai pentingnya peran individu dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan mewujudkan keberlanjutan lingkungan.
“OLGENAS juga bertujuan untuk menjadi agent of change, dan antusiasme yang ditunjukkan menjadi bukti nyata semangat bersama dalam mendukung program ini,” imbuhnya dalam sambutan pembuka.
Tahun ini, OLGENAS mencatatkan antusiasme yang luar biasa dari peserta. Sebanyak 136 tim dari jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 116 tim dari jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) turut berpartisipasi, dengan tambahan 4 tim internasional (3 tim dari Rusia dan 1 tim dari Malaysia).
Antusiasme peserta ini turut diapresiasi oleh Dekan Fakultas Geografi UGM, Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc. yang telah mengaktualisasikan keilmuannya melalui kompetensi geografi bergengsi ini. “Adik-adik merupakan orang terpilih yang hatinya dan pikirannya digerakkan untuk bersama-sama memikirkan nasib bumi di masa depan. Saya ucapkan apresiasi kepada adik-adik semua, meskipun masih belia sudah sadar dan memiliki visi panjang untuk memikirkan masa depan dunia yang rendah karbon,” tuturnya.
Begitu halnya disampaikan Dra. Hj. Kustini Sri Purnomo, Bupati Sleman, yang juga memberikan apresiasi dalam penyelenggaraan kegiatan ini. Menurutnya, OLGENAS sejalan dengan visi Yogyakarta sebagai kota pendidikan yang berwawasan lingkungan berkelanjutan.”Kegiatan ini memicu semangat anak-anak kita berkompetisi secara sehat untuk mewujudkan generasi emas 2045. Sehingga olimpiade ini tidak hanya menghasilkan juara, tetapi juga menjadi wadah laboratorium ide dan gagasan yang dapat dikembangkan di masa depan,” ujarnya.
Rangkaian acara untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini dilaksanakan mulai tanggal 20 hingga 21 Januari 2025, sementara untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dilanjutkan pada 22–24 Januari 2025.
Pada jenjang SMP, peserta akan mengikuti tiga jenis kegiatan, yakni written test, outdoor learning, dan multimedia test. Sedangkan pada jenjang SMA, rangkaian acara terdiri dari ujian olimpiade dan karya kolaborasi. Ujian olimpiade mencakup written test, multimedia test, laboratory test, dan outdoor learning. Sementara pada karya kolaborasi terdiri dari Geographical Creative Collaboration (GCC) dan presentasi interaktif hasil GCC.
Selain kompetisi bagi peserta, OLGENAS 2025 juga menyelenggarakan berbagai rangkaian kegiatan untuk guru pendamping. Salah satunya adalah Geoforum atau forum diskusi interaktif serta Tour Laboratory yang memberikan pengenalan mengenai berbagai fasilitas laboratorium di Fakultas Geografi UGM bagi guru pendamping SMP.
Terdapat juga Geotalk 2025, talkshow yang mengusung tema “Designing Sustainable Cities: Land Use Strategies for Climate Resilience”, dengan menghadirkan pembicara nasional dan internasional.
Sedangkan bagi guru pendamping SMA, mereka berkesempatan mengikuti Geonovation berupa lokakarya dan workshop competition, serta OFCOURSE (OLGENAS Field Course) yang merupakan kegiatan edukasi lapangan berbasis rekreasi yang berfokus pada produksi berkelanjutan dalam rangka mendukung SDGs 2030.