Program Studi Magister Penginderaan Jauh Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada kembali menggelar Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang dilaksanakan pada 8-12 Juli 2024 di Provinsi Lampung. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Kegiatan KKL yang diikuti oleh para mahasiswa Magister Penginderaan Jauh ini mengambil tema besar yang mencakup berbagai aspek penting seperti laut-pesisir, kesesuaian lahan, perkotaan, vegetasi, biodiversitas dan ekologi bentanglahan, banjir, dan longsor. Tema-tema ini tidak hanya relevan dengan isu lingkungan dan pembangunan daerah, tetapi juga sejalan dengan beberapa SDGs termasuk SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim), SDG 14 (Ekosistem Lautan), dan SDG 15 (Ekosistem Daratan).
Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan tahun ini melibatkan berbagai penelitian inovatif yang dirancang untuk memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan berkelanjutan di Provinsi Lampung. Salah satu penelitian penting adalah pemetaan properti biofisik ekosistem padang lamun di wilayah pesisir Teluk Pandan menggunakan citra PlanetScope dan Sentinel 2. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan ekosistem padang lamun yang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir. Dengan menggunakan teknologi canggih seperti citra PlanetScope dan Sentinel 2, penelitian ini diharapkan dapat memberikan data yang akurat mengenai kondisi biofisik padang lamun di Teluk Pandan.
Selain itu, penelitian lain yang berfokus pada estimasi stok karbon atas dan bawah permukaan vegetasi mangrove menggunakan citra PlanetScope di areal mangrove Cukunyinyi dan Petengoran, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, juga memiliki signifikansi tinggi. Mangrove berfungsi sebagai penyimpan karbon yang signifikan. Penelitian ini fokus pada estimasi stok karbon vegetasi mangrove untuk memahami kontribusi mangrove dalam mitigasi perubahan iklim. Penelitian ini mendukung pencapaian SDG 13 dan SDG 15, dengan memberikan data yang dapat digunakan untuk strategi mitigasi perubahan iklim yang lebih efektif.
Sementara itu, kajian fisik wilayah pesisir Kabupaten Pesawaran untuk kesesuaian lahan tambak udang menjadi perhatian penting dengan meningkatnya permintaan akan tambak udang. Kajian ini penting untuk memastikan bahwa lahan yang dipilih sesuai untuk pengembangan tambak yang berkelanjutan tanpa merusak ekosistem pesisir. Ini sejalan dengan upaya menjaga keseimbangan ekosistem laut yang merupakan bagian dari SDG 14.
Estimasi kebutuhan ruang terbuka hijau di Kota Bandar Lampung menggunakan citra SPOT 7 merupakan penelitian lain yang tidak kalah penting. Ruang terbuka hijau (RTH) sangat penting untuk kesejahteraan kota dan warganya. Penelitian ini menggunakan citra SPOT 7 untuk mengestimasi kebutuhan RTH di Kota Bandar Lampung, yang diharapkan dapat mendukung perencanaan kota yang lebih hijau dan berkelanjutan. Upaya ini mendukung pencapaian SDG 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan).
Dalam studi kasus lainnya, estimasi biomassa di atas permukaan tanah pada tanaman karet (Hevea brasiliensis) dengan citra Sentinel-2 menggunakan Linear Spectral Mixture Analysis dilakukan di sebagian wilayah perkebunan karet PTPN VII dan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi biomassa yang dapat memberikan informasi penting bagi manajemen perkebunan yang lebih efisien dan berkelanjutan. Ini sejalan dengan upaya menjaga keberlanjutan sumber daya alam.
Penelitian lainnya mencakup analisis perubahan penutup/penggunaan lahan terhadap daya dukung berbasis jasa lingkungan pengaturan air di DAS Way Ratai Provinsi Lampung. Penelitian ini menganalisis dampak perubahan penutup lahan terhadap kapasitas pengaturan air di DAS Way Ratai, yang penting untuk mitigasi banjir dan pengelolaan sumber daya air. Penelitian ini relevan dengan pencapaian SDG 6 (Air Bersih dan Sanitasi) dan SDG 15.
Kajian potensi banjir di DAS Way Ratai berdasarkan nilai debit puncak metode rasional juga menjadi topik yang penting. Dengan mengkaji potensi banjir berdasarkan debit puncak, penelitian ini bertujuan untuk memberikan data yang dapat digunakan dalam perencanaan mitigasi banjir di DAS Way Ratai. Ini sangat relevan dengan upaya mitigasi bencana alam yang merupakan bagian dari SDG 13.
Terakhir, analisis wilayah rawan longsor menggunakan metode Artificial Neural Network (ANN) di DAS Way Ratai Kabupaten Pesawaran bertujuan untuk mengidentifikasi dan memetakan wilayah rawan longsor, yang dapat digunakan sebagai dasar untuk perencanaan mitigasi bencana longsor di wilayah tersebut. Ini mendukung pencapaian SDG 11 dan SDG 13 dengan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana alam.