Pelatihan Sustainable Land Restoration (SLR) pada Lahan Kritis di Indonesia diselenggarakan untuk mendukung FOLU Net Sink 2030 yang berangkat dari kerja sama antara Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai Implementing Partner dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Indonesia. Penentuan lokus sebagai fokus wilayah pelatihan ini mengacu pada wilayah kerja prioritas program Indonesia’s FOLU Net Sink 2030. Pelatihan berlangsung di The Alana Hotel and Convention Center, pada Selasa 29 Oktober hingga Jum’at 1 November 2024 untuk lokus Daerah Aliran Sungai (DAS) Sepaku.
SDG 6: Air Bersih dan Sanitasi Layak
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) baru-baru ini menyelenggarakan pelatihan intensif selama empat hari (22-25 Oktober 2024) dengan fokus pada penerapan Pendekatan Berbasis Ekosistem (EbA) dan Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Ekosistem (Eco-DRR) di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas. Pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas peserta dalam mengelola ekosistem secara berkelanjutan, sehingga dapat berkontribusi dalam mencapai target FOLU Net Sink 2030 dan mengurangi risiko bencana di Indonesia.
Kualitas air seringkali terabaikan dan tidak menjadi prioritas utama. Padahal, air yang tampak bersih belum tentu aman untuk dikonsumsi. Banyak masyarakat beranggapan bahwa air yang tidak berbau dan berasa berarti layak minum. Faktanya, air tercemar mengandung zat-zat berbahaya yang tak kasat mata ini berdampak buruk bagi kesehatan dalam jangka panjang.
Merespons permasalahan pada kualitas air sungai di Indonesia, Lathifah Hanum bersama Aleydya Arda Kautsaretta dan Amanda Putri Murjoko yang merupakan mahasiswa Geografi Lingkungan Angkatan 2021 Univeritas Gadjah Mada (UGM), menawarkan inovasi berbasis Geography Information System (GIS) bernama “HydroC” sebagai solusi cerdas untuk mengevaluasi kualitas sungai di Indonesia, khususnya di Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Winongo.
Perlindungan lingkungan dan sumber daya alam menjadi salah satu fokus utama dalam transformasi yang direncanakan pada rencana ini. Konsep pembangunan infrastruktur berkelanjutan yang memperhatikan perubahan iklim dengan mengedepankan solusi berbasis alam atau yang juga dikenal dengan Nature-based Solution (NbS) menjadi kunci untuk menghadirkan solusi yang cerdas dan ramah lingkungan. Penting untuk mencatat bahwa kontribusi para pihak memiliki peran krusial dalam penyusunan perencanaan yang mengedepankan prinsip ramah terhadap risiko perubahan iklim dan lingkungan.
Program Studi Ilmu Lingkungan, Sekolah Pascasarjana dan Kelompok Studi Karst-Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan rangkaian kegiatan the 5th Asian Trans-Disciplinary Karst Conference 2024 yang diketuai oleh Prof. Dr. Eko Haryono, M.Si. Rangkaian kegiatan ini dimulai dengan kegiatan Eksplorasi Gua Internasional Gabungan di Karst Sangkulirang-Mangkalihat Provinsi Kalimantan Timur dan Karst Batu Benau Provinsi Kalimantan Utara pada tanggal 29 Juli. Dalam kegiatan eksplorasi gabungan ini, tim dari Kelompok Studi Karst bersama dengan tim dari Cina melakukan pendataan dan pemetaan gua-gua di dua kawasan karst tersebut. Di waktu yang bersamaan, Summer Course bertajuk “Sharing with Experts on Cave and Karst Sustainable Management” juga diselenggarakan secara daring. Summer course ini dihadiri lebih dari 40 peserta dari berbagai negara dan menghadirkan 18 pengajar dan ahli-ahli karst dari berbagai belahan dunia.
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) baru saja menyelesaikan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan I (KKL I) tahun 2024, yang berlangsung dari tanggal 2 hingga 6 Juli 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa dalam mengenali dan menganalisis bentang lahan, baik bentang alam maupun bentang budaya. KKL I tahun ini menyusuri zona selatan Jawa, mencakup wilayah Gunungkidul, Pacitan, Wonogiri, Solo Baru, Grobogan, Pati, Kudus, hingga Semarang.
Kegiatan KKL I dimulai pada hari Selasa, 2 Juli 2024 pukul 07.00 WIB dari Fakultas Geografi UGM. Enam bus berangkat membawa mahasiswa menyusuri zona selatan Jawa. Titik pengamatan pertama adalah Telaga Namberan di Gunungkidul, yang menjadi representasi dari sumber daya air permukaan di wilayah selatan Jawa. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan ke Museum Karst di Pacitan, di mana mahasiswa mempelajari fenomena geologi dan karstifikasi. Hari pertama diakhiri dengan kunjungan ke Waduk Wonogiri, sebelum akhirnya tiba di Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo. Seluruh peserta menginap di Hotel Fave, Solo Baru.
Program Studi Magister Penginderaan Jauh Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada kembali menggelar Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang dilaksanakan pada 8-12 Juli 2024 di Provinsi Lampung. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Kegiatan KKL yang diikuti oleh para mahasiswa Magister Penginderaan Jauh ini mengambil tema besar yang mencakup berbagai aspek penting seperti laut-pesisir, kesesuaian lahan, perkotaan, vegetasi, biodiversitas dan ekologi bentanglahan, banjir, dan longsor. Tema-tema ini tidak hanya relevan dengan isu lingkungan dan pembangunan daerah, tetapi juga sejalan dengan beberapa SDGs termasuk SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim), SDG 14 (Ekosistem Lautan), dan SDG 15 (Ekosistem Daratan).
Bayat, Klaten, 15 Juli 2024 – Sebanyak 110 mahasiswa Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada berkumpul di kampus pada pukul 06.30 WIB untuk memulai perjalanan mereka menuju Kuliah Kerja Lapangan (KKL) II di Bayat, Klaten, Jawa Tengah. Mereka didampingi oleh semua dosen pembimbing, Ketua Program Studi Geografi Lingkungan, dan Dekan Fakultas Geografi. Rombongan berangkat bersama dengan menggunakan dua bus, dua mobil, dan empat pick up yang mengangkut alat ukur serta barang-barang mahasiswa.
Pada 19-25 Mei 2024, World Water Forum ke-10 di Nusa Dua, Bali, menjadi ajang penting bagi lebih dari 40.000 peserta dari seluruh dunia untuk mendiskusikan pengelolaan air berkelanjutan. Salah satu acara utama adalah Side Event “Mother Forest: Forests as the Roots of the Food, Energy, Water (FEW) Nexus”, yang berlangsung pada 24 Mei 2024 di BNDCC, Kintamani Room 3. Acara ini bertujuan untuk membuka ruang diskusi mengenai pengelolaan hutan di Indonesia yang berfokus pada keberlanjutan pangan, energi, dan air.
Pada Selasa 26 September 2023 lalu, Departemen Geografi Lingkungan telah menyelenggarakan konferensi internasional yang ke-5, yaitu The 5th International Conference on Environmental Resources Management atau ICERM 2023. Konferensi ini merupakan agenda dua tahunan dari Departemen Geografi Lingkungan, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada (UGM) sejak tahun 2017. Acara ini berlangsung selama satu hari dan diselenggarakan secara bauran (hybrid) di Hotel Crystal Lotus Yogyakarta.. Pada tahun 2023 ini, ICERM mengangkat tema “Water Resources Management for Sustainable Livelihood” atau Pengelolaan Sumber Daya Air untuk Kehidupan Berkelanjutan.