Laboratorium Kewilayahan Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada, melalui tim Praktikum Pengembangan Masyarakat Tahun 2025 (dosen pengampu Surani Hasanati, S.Si. M.Sc. bersama satu Asisten Departemen Dyah Pradjnya Paramitha, S.Si dan lima asisten praktikum Freya A. M. J. Putri, Anisa A. Fatmawati, S.Si., Fathoni Fathurrohman, Jesica E. D. Simangunsong, Intan J. C. Dewi, S.Si., serta 69 praktikan peserta mahasiswa), telah menyelenggarakan kegiatan akademik dengan praktik kepada masyarakat untuk membumikan Ilmu Geografi dan Pembangunan Wilayah pada sekolah jenjang pertama di Kota Yogyakarta.
SDG 15: Ekosistem Daratan
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada kembali menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Analisis Hasil Training yang Berkontribusi pada Pemetaan Ecosystem-based Approach (EbA) dan Input pada Geoportal Tahap 2” sebagai bagian dari kegiatan Work Package (WP) 2.2 dalam program Indonesia’s Forestry and Other Land Uses (FOLU) Net Sink 2030.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam melakukan digitalisasi data praktik baik berbasis ekosistem (Ecosystem-based Approach/EbA) serta menguji kelayakan indikator penilaian praktik EbA yang telah dikembangkan oleh Fakultas Geografi UGM. Melalui proses input pada sistem Geoportal, hasil kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sistem pemantauan dan evaluasi capaian program FOLU Net Sink 2030.
Lima mahasiswa Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mendayung Seribu Periode II tanggal 20 Juni – 8 Agustus 2025 di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu berhasil menyusun Peta Penggunaan Lahan Pulau Tidung sebagai bentuk penguatan data geospasial bagi pemerintah kelurahan setempat. Peta tersebut secara resmi diserahkan kepada pihak Kelurahan Pulau Tidung pada Kamis (11/9).
Peta yang dicetak berukuran A1 dan dibingkai kaca ini diharapkan menjadi basis data geospasial dalam penyusunan kebijakan tata ruang berkelanjutan di wilayah Pulau Tidung.
GEGAMA, organisasi pencinta alam mahasiswa Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM), merayakan Dies Natalis ke-43 pada Rabu (20/8). Peringatan ke-43 ini diisi dengan menghadirkan serangkaian kegiatan bertema “Satukan Langkah, Rawat Alam, Eratkan Persaudaraan”.
Tema tersebut merefleksikan sebuah harapan untuk secara nyata menegaskan komitmennya dalam merawat alam melalui aksi nyata yang berdampak positif. Selain itu, juga menghidupkan kembali rasa kebersamaan seluruh anggota hingga Paguyuban Alumni GEGAMA (PAGEGA) dalam ikatan persaudaraan yang erat.
Tim Working Package 2.6 FOLU Net Sink 2030 IP Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan Workshop Ekstraksi Informasi Essential Biodiversity Variables (EBV) Menggunakan Integrasi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari, Selasa (26/8) hingga Jumat (29/8), di Manohara Hotel, Yogyakarta.
Pelatihan ini bertujuan memperkenalkan konsep Essential Biodiversity Variables (EBV), sebuah konsep baru untuk mengintegrasikan perangkat indikator biodiversitas baik indikator yang bersifat insitu maupun indikator-indikator yang didekati dengan data penginderaan jauh.
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar Rapat Terbuka Senat dalam rangka Dies Natalis ke-62, Senin (1/9), di Auditorium Merapi, Fakultas Geografi. Melalui tema “Geografi Lestari” yang juga akronim dari Living Earth, Strengthening Together for Adaptive Resilience Initiatives, Fakultas Geografi meneguhkan komitmennya untuk menjaga keberlanjutan bumi sekaligus memperkuat ketangguhan adaptif dalam menghadapi tantangan zaman.
Dekan Fakultas Geografi UGM, Prof. Muhammad Kamal, S.Si., M.GIS., Ph.D., menjelaskan bahwa tema Dies tahun ini sejalan dengan Rencana Strategis Fakultas Geografi 2021–2026 yang berfokus pada tema payung Sustainable Planet.
Tim Working Package 1.6 FOLU Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan Pelatihan Remote Pilot dan Pengoperasian Unmanned Aircraft System/Drone untuk Pemetaan yang diselenggarakan selama lima hari, Senin (11/08) hingga Jumat (15/08).
Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan secara tatap muka ini diikuti oleh 20 peserta yang berasal dari berbagai instansi diantaranya Fakultas Geografi UGM, Sekolah Vokasi UGM, Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Kehutanan, Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan (GAKKUM Kehutanan) Kementerian Kehutanan, Balai Taman Hutan Rakyat Bunder, dan Balai Perhutanan Sosial Kementerian Kehutanan.
Dalam rangka memperkuat kontribusi terhadap Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 Program, Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Pelatihan Pemetaan Ecosystem-based Approach (EbA) dan Input pada Geoportal Tahap 1 Working Package (WP) 2.1 dan 2.2 IP, yang berlangsung pada Selasa (12/8) hingga Jum’at (15/8).
Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam digitalisasi data serta menilai praktik EbA dengan indikator yang terukur, sehingga dapat mendukung pencapaian target FOLU Net Sink 2030.
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Carbon Integrity Singapore (CISG) dari National University of Singapore (NUS) menyelenggarakan Knowledge Exchange Technical Workshop pada Selasa (5/8) hingga Kamis (6/8).
Kegiatan ini merupakan bagian dari penguatan kerjasama akademik dan penelitian antara UGM dan NUS, khususnya dalam bidang Forest Carbon Accounting serta Land-use/Land Cover (LULC) Mapping. Selama dua hari, kedua institusi saling bertukar pengalaman teknis terkait pendekatan metodologis dalam kedua bidang tersebut.
Dalam rangka mendukung pencapaian target Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030, Fakultas Geografi (FGe) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan workshop pada Senin (7/7) di Hotel Khas Tugu, Yogyakarta. Workshop yang merupakan bagian dari Work Package (WP) 2.4 ini mengusung tema “Penyamaan Persepsi Indikator Ecosystem-based Approach (EbA) dari Hasil Analisis Pemetaan EbA”.
Workshop tersebut merupakan forum koordinasi multipihak yang melibatkan berbagai lembaga dari tingkat nasional untuk mengidentifikasi ulang dan mengevaluasi daftar praktik baik EbA, mengidentifikasi kesenjangan teoritis antara praktik baik kegiatan EbA di berbagai daerah dengan kebijakan perubahan iklim nasional maupun internasional, dan menyelaraskan pemahaman serta menyusun indikator penilaian praktik EbA yang sesuai dengan prinsip-prinsip mitigasi perubahan iklim.

