
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kolaborasi antar institusi melalui keterlibatannya dalam workshop penyusunan kurikulum edukasi restorasi lanskap di Asia (Asian Restoration Education Curriculum Design) yang diinisiasi oleh CIFOR-ICRAF. Kegiatan ini berlangsung pada 14–18 April 2025 di CIFOR-ICRAF Campus, Bogor.
Restorasi Lanskap (Landscape Restoration) ini menjadi salah satu bidang kajian interdisiplin yang mengedepankan kolaborasi antar institusi. Hal ini tidak terlepas dari adanya ketidakpastian di masa datang salah satunya dipicu oleh perubahan iklim yang kini dampaknya dirasakan oleh berbagai negara secara global. Olehnya, inisiatif pengembangan kurikulum menjadi langkah strategis dalam memperkuat pemahaman dan praktik restorasi lanskap di kawasan Asia.
Fakultas Geografi UGM bersama mitra institusi berperan aktif dalam mengeksplorasi dan mengembangkan kurikulum kolaboratif mengenai restorasi lanskap sebagai panduan dasar yang dapat diintegrasikan ke dalam sistem pendidikan di perguruan tinggi di Asia.
Dr. Dyah Rahmawati Hizbaron, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni Fakultas Geografi UGM, menekankan pentingnya kolaborasi interdisiplin dalam memperkaya pengetahuan dasar dan terapan yang akan dituangkan dalam kurikulum tersebut. Ia juga menyoroti pentingnya prinsip inklusivitas dengan melibatkan mahasiswa sebagai target pengguna utama serta pemangku kepentingan lainnya.
Sementara itu, Utia Suarma, dosen Departemen Geografi Lingkungan FGE UGM, menegaskan bahwa perubahan iklim merupakan salah satu drivers of change yang perlu diperhitungkan dalam penyusunan rencana restorasi lanskap di wilayah tertentu. Menurutnya, rencana tersebut harus selaras dengan aksi adaptasi yang dilakukan masyarakat maupun komunitas.
Sebagai tindak lanjut dari pengembangan kurikulum serupa yang sebelumnya telah diterapkan di wilayah Afrika, CIFOR-ICRAF menghadirkan para pengajar, peneliti, dan praktisi dari berbagai institusi dan jaringan internasional, termasuk International Model Forest Network in Asia, IUCN Asia, IUFRO, ERASMUS+ FORSU, University of Helsinki (Finlandia), serta sejumlah universitas dan organisasi dari Asia, di antaranya:
- Universitas Gadjah Mada (Indonesia)
- IPB University (Indonesia)
- University of the Philippines Los Baños (UPLB, Filipina)
- Bohol Island State University (BISU, Filipina)
- Kyushu University (Jepang)
- Patuakhali Science and Technology University (PSTU, Bangladesh)
- Hue University of Agriculture and Forestry (HUAF, Vietnam)
- Thai Nguyen University of Agriculture and Forestry (TUAF, Vietnam)
- Tay Nguyen University (TTN, Vietnam)
- Keladi Shivappa Nayaka University of Agricultural and Horticultural Sciences (UAHS, India)
- Perhutani Forestry Institute (Indonesia)
- International Forestry Student Association (IFSA), yang diwakili oleh mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM, IPB University, dan UPLB
Keterlibatan Fakultas Geografi UGM dalam inisiatif ini sejalan dengan tema penelitian dan pengabdian (P2M) yang diusung Fakultas Geografi yaitu Planet Berkelanjutan untuk mendukung prioritas tema P2M UGM, Rencana Induk Riset Nasional dan Pencapaian SDGs yang sangat erat kaitannya dengan kajian keilmuan Geografi.