
Kehadiran Artificial Intelligence (AI) sebagai teknologi disruptif kini tidak hanya menjadi tantangan, tetapi juga membuka peluang strategis di berbagai sektor. Salah satunya dalam pengelolaan sumber daya alam, di mana implementasi Geo-AI muncul sebagai alternatif yang dapat menjawab tantangan kebutuhan analisis spasial termasuk dalam perhitungan cadangan karbon.
Menjawab kebutuhan tersebut, Tim Working Package (WP) 1.6 FOLU Fakultas Geografi (FGe) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Pelatihan Sistem Geo-AI for Carbon Storage Assessment pada Senin (23/6) untuk mendukung Program Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.
Rangkaian pelatihan ini difokuskan pada penyampaian materi seputar konsep dasar dan peran Geo-AI dalam mitigasi perubahan iklim, khususnya untuk perhitungan cadangan karbon hutan. Materi tersebut disampaikan oleh sejumlah narasumber dari Tim FOLU, di antaranya yaitu Prof. Drs. Projo Danoedoro, M.Sc., Ph.D., Prof. Muhammad Kamal, S.Si., M.GIS., Ph.D., Dr.Sc. Sanjiwana Arjasakusuma, M.GIS., M.Sc., Yudhistira Tri Nurteisa, S.Si., M.Sc., Marzuki, S.Kel., M.Sc., Esti Anantasari, M.A., Ir. Frita Kusuma Wardhani, S.Hut., M.Sc., IPM, Ir. Ryan Adi Satria, S.Hut., M.Sc., dan Lukman Fajar Rahmadani, S.Si.
Pada hari pertama, pelatihan dibuka dengan pemaparan mengenai kebijakan FOLU oleh Ir. Dida Mighfaridha, M.Si., selaku Vice Chairman of Operation Management Office Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.
Lebih lanjut, Prof. Muhammad Kamal, S.Si., M.GIS., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Geografi sekaligus Ketua Pelaksana Tim WP 1.6, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan upaya untuk mendistribusikan hasil formulasi penelitian yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya. “Pelatihan ini merupakan salah satu upaya untuk mendistribusikan hasil dari formulasi penelitian yang dilakukan Tim WP 1.6 pada tahun lalu, dengan harapan kegiatan ini dapat diimplementasikan nantinya di unit kerja Bapak dan Ibu sekalian,” ungkapnya.
Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid atau blended learning dan diikuti oleh 38 peserta dari berbagai instansi di Indonesia, seperti BPDAS Pemali Jratun, Balai P2SDM Wilayah V, Bappeda Kutai Kartanegara, Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur, serta Balai Pengendalian Kebakaran Hutan Wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.