Setelah mendapatkan materi teori selama beberapa hari, peserta pelatihan Ecosystem-based Approach (EbA) untuk Konservasi Mangrove dan Pemetaan Stok Karbon Permukaan Mangrove melanjutkan kegiatan dengan praktik lapangan pada Kamis (21/11). Kegiatan lapangan yang merupakan bagian dari program mendukung Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 ini dilaksanakan di Kawasan Mangrove Pantai Baros, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, pada hari keempat pelatihan.
Masih sama seperti rangkaian kegiatan sebelumnya, kegiatan lapangan diikuti oleh 40 peserta yang berasal dari berbagai instansi pemerintah, Non-Government Organization (NGO), dan akademisi dari berbagai wilayah Indonesia.
Sebelumnya, peserta dibekali briefing singkat terkait pembagian kelompok dan teknis kegiatan lapangan oleh Moch. Sholehuddin Usni Alfaridzi, S.Si, penyelenggara kegiatan pelatihan EbA Untuk Konservasi Mangrove dan Pemetaan Stok Karbon Permukaan Mangrove. Setelah dilakukan briefing, para peserta dan penyelenggara berjalan menuju lokasi praktik.
Kegiatan lapangan ini diawali dengan pemaparan materi oleh Ketua Keluarga Pemuda Pemudi Baros (KP2B), Wawan Widiya Ardi Susanto. Ia menyampaikan berbagai hal berkaitan dengan praktik konservasi mangrove yang telah dilakukan oleh KP2B di Kawasan Mangrove Pantai Baros. “KP2B sudah melaksanakan praktik konservasi mangrove berupa penanaman bibit mangrove di beberapa lokasi dan sudah dilakukan selama kurang lebih 10 tahun,” terangnya.
Selain dari KP2B, Prof. Muhammad Kamal, S.Si, M.GIS, Ph.D., pemateri pelatihan dari Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) turut membuka kegiatan lapangan dan memberikan arahan teknis terkait kegiatan lapangan yang akan dilakukan setelah pemaparan materi dilaksanakan.
Kegiatan ini terbagi menjadi empat pos praktik lapangan yaitu terdiri dari dua pos praktik pengambilan sampel tanah untuk perhitungan stok karbon tanah mangrove dan dua pos praktik pengukuran parameter biofisik mangrove berupa pengukuran keliling pohon untuk mendapatkan Diameter at Breast Height (DBH) mangrove, pengukuran tinggi pohon menggunakan Laser Rangefinder (LRF), dan pengukuran kerapatan kanopi menggunakan metode hemispherical photography. Peserta juga melakukan praktik identifikasi spesies mangrove, pengambilan data koordinat menggunakan GNSS handheld, dan pembuatan plot sampel lapangan.
Melalui kegiatan ini, peserta diharapkan dapat memahami teknik konservasi mangrove berbasis ekosistem sekaligus mempraktikkan metode pemetaan stok karbon untuk mendukung keberlanjutan lingkungan dan mitigasi perubahan iklim di instansi daerahnya masing-masing.