Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menggelar SDGs Seminar Series ke-103 dengan mengusung tema “Aksi Iklim Menuju SDG 13: Implementasi Komitmen Adaptasi Global di Level Lokal”. Seminar ini menyoroti pentingnya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di Indonesia, sekaligus memperkuat komitmen UGM dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Seminar yang dilaksanakan secara daring ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dari seluruh Indonesia. Pembicara utama dalam acara ini adalah Bapak Stanislaus Risadi Apresian, S.IP., M.A., Ph.D., seorang peneliti dari School of Politics and International Studies, University of Leeds. Sesi ini dimoderatori oleh Bapak Hafidz Wibisono, S.T., M.T., Ph. D., Koordinator SDGs Forum–SDGs Seminar Series Fakultas Geografi, UGM.
Acara dibuka dengan welcome remarks dari Ketua Departemen Geografi Pembangunan, Bapak Erlis Saputra, dan sambutan dari Dekan Fakultas Geografi, Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc. Dalam sambutannya, Dr. Danang menegaskan pentingnya peran akademisi dan masyarakat dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Narasumber utama, Bapak Stanislaus Risadi Apresian, memaparkan berbagai tantangan dan peluang dalam pelaksanaan adaptasi iklim di Indonesia. Menurutnya, meskipun perubahan iklim telah menjadi isu global yang mendesak, implementasi di tingkat lokal sering kali terhambat oleh kurangnya pemahaman dan koordinasi antar pemangku kepentingan.
Sesuai dengan tujuan SDG 13, “Penanganan Perubahan Iklim”, tindakan segera sangat diperlukan untuk mengatasi dampak perubahan iklim yang semakin nyata. Indonesia memiliki dua jalur adaptif utama, yaitu Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) dan Program Kampung Iklim (ProKlim). ICCTF berfokus pada pengurangan emisi gas rumah kaca dan pembangunan rendah karbon, sementara ProKlim memberdayakan masyarakat untuk beradaptasi dan mengurangi emisi melalui tindakan lokal.
Selain itu, seminar ini juga menyoroti relevansi SDG lainnya, seperti SDG 3 “Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan”, SDG 12 “Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab”, SDG 14 “Menjaga Ekosistem Laut”, dan SDG 15 “Menjaga Ekosistem Darat”. Semua tujuan ini saling terkait dan memerlukan pendekatan holistik dalam implementasinya.
Salah satu poin penting dalam seminar ini adalah keterlibatan masyarakat dalam upaya adaptasi iklim. Program Kampung Iklim (ProKlim) telah berhasil memberdayakan komunitas lokal untuk mengambil tindakan konkret dalam mengurangi dampak perubahan iklim. Program ini tidak hanya mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Dr. Danang Sri Hadmoko menambahkan bahwa keberhasilan program adaptasi iklim sangat tergantung pada partisipasi aktif masyarakat dan dukungan pemerintah. “Kita perlu memastikan bahwa setiap langkah yang diambil benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lokal. Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat adalah kunci utama,” ujarnya.
Sesi terakhir dari seminar ini diisi dengan diskusi interaktif yang melibatkan peserta dari berbagai latar belakang, termasuk mahasiswa, dosen, pemerintah, sektor swasta, praktisi SDGs, dan masyarakat umum. Diskusi ini menghasilkan berbagai ide dan rekomendasi untuk memperkuat adaptasi iklim di tingkat lokal.
Para peserta juga diajak untuk berbagi pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi dalam upaya adaptasi iklim di daerah masing-masing. Melalui diskusi ini, diharapkan tercipta jaringan kolaborasi yang lebih luas dan efektif dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
Dengan suksesnya penyelenggaraan seminar ini, UGM kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pencapaian SDGs. Fakultas Geografi UGM terus berupaya untuk menjadi pusat keunggulan dalam penelitian dan pendidikan terkait pembangunan berkelanjutan.
“Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam SDGs Seminar Series ini. Kami juga berharap agar seminar ini dapat menjadi platform yang efektif untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam upaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan,” kata Bapak Erlis Saputra.
UGM mengundang semua pihak untuk terus mengikuti rangkaian SDGs Seminar Series yang akan datang. Setiap seri seminar akan menghadirkan topik dan pembicara yang menarik serta relevan dengan isu-isu pembangunan berkelanjutan.
Untuk informasi lebih lanjut dan jadwal seminar berikutnya, silakan kunjungi https://lynk.id/sdgsseminarseries.
Salam SDGs