Pada tanggal 6–19 Juli 2023 telah diselenggarakan program International Joint Studio Development Complexities (Interest of Urban and Rural) antara Universitas Gadjah Mada dan University of Queensland (UQ), Australia. Program ini melibatkan 33 mahasiswa dari UQ dan 18 mahasiswa UGM yang terdiri dari 12 mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik dan 6 mahasiswa Fakultas Geografi. Mahasiswa Fakultas Geografi yang berpartisipasi diantaranya Najwa Nur Awalia dan Sulistiawan Fajar N. dari Prodi Geografi Lingkungan, serta Yohanes Wisnu P., Made Dwiyana S. U., Garda Kalari Y., dan Wina Alyanda dari Prodi Kartografi dan Penginderaan Jauh. Selain itu mahasiswa didampingi penuh oleh dua dosen dari School of Earth and Environmental Sciences UQ yaitu Prof. Ron Johnstone dan Prof. Sonia Roitman selama proses pembelajaran. Adapun selaku koordinator penyelenggara dari UGM yaitu Prof. Bakti Setiawan.
Gambar 1. Kunjungan ke Salah Satu Hunian Tetap di Lereng Merapi
Selama hampir 2 minggu, mahasiswa bekerjasama dalam 6 kelompok, yang terdiri dari 3 kelompok urban dan 3 kelompok rural dengan masing-masing permasalahan dan kompleksitas yang perlu dikaji. Kelompok urban (perkotaan) banyak mengkaji permasalahan perkotaan yang berada di Kota Yogyakarta yang bekerjasama dengan komunitas Kalijawi. Kelompok dengan konsentrasi perkotaan mengkaji isu sanitasi dan air bersih yang berada di Kali Code. Sedangkan kelompok pedesaan mengkaji isu-isu yang berkaitan dengan sistem irigasi, agrikultural, dan water budget yang terletak di Padukuhan Ngoro-Oro, Giriasih, Purwosari, Kabupaten Gunung Kidul. Kelompok pedesaan dibimbing dan didampingin oleh komunitas Arkom Jogja.
Gambar 2. Diskusi dengan Kelompok Tani Ngudi Mulyo di Padukuhan Ngoro-Oro
Secara umum program ini terbagi menjadi beberapa kegiatan yang meliputi field trips, workshops, group work, travel, dan group presentation. Beberapa kegiatan diantaranya melakukan kunjungan ke Kampung Code and Sukunan, kunjungan pemerintahan ke BAPPEDA Kota Yogyakarta dan BPBD Kabupaten Gunung Kidul, kunjungan sejarah seperti ke Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Candi Borobudur, dan Candi Prambanan. Selain itu mahasiswa juga melakukan berbagai diskusi publik dengan komunitas di lereng Merapi dan melakukan wawancara mendalam dengan penduduk lokal.
Gambar 3. Kunjungan Sejarah ke Candi Prambanan
Sebagai akhir dari kegiatan, setiap kelompok diwajibkan melakukan pemaparan hasil observasinya melalui presentasi kelompok yang akan dinilai oleh para dosen baik dari pihak UGM maupun UQ, serta berbagai perwakilah masyarakat daerah dari Gunung Kidul dan Sleman. Hasil yang dipresentasikan memuat permasalahan, hasil observasi, metode, kompleksitas, dan saran-saran terhadap permasalahan yang dihadapi. Sehingga harapannya melalui kegiatan ini kami dapat membantu menyampaikan masukan dari masyarakat terhadap permasalahn pembangunan wilayah/regional dan memberikan saran atau rekomendasi alternatif. (Najwa/UKLN)
Gambar 4. Presentasi Akhir masing-masing Kelompok di Mantras Sokowaten, Yogyakarta