Mapala GEGAMA baru saja menyelesaikan kegiatan DIKLATSAR ke XLII pada Minggu, 19 Januari 2025 sebagai bentuk implementasi terhadap materi yang telah disampaikan pada materi ruang sebelumnya dan penerapan nilai-nilai kepencintaan alam kepada para peserta DIKLATSAR tahun ini yang berjumlah 20 orang. Kegiatan ini dilaksanakan selama 5, dimulai dari tanggal 15 Januari hingga 19 Januari 2025, dengan titik kumpul di Fakultas Geografi UGM. Kegiatan diawali dengan pengecekan barang bawaan peserta yang bertujuan untuk meminimalisir bobot barang bawaan dan sampah plastik serta kondimen lainnya yang tidak dibutuhkan. Selama proses pengecekan berlangsung panitia selalu mengingatkan bahwasanya Mapala GEGAMA bukan hanya sekedar organisasi melainkan sebuah keluarga dan perkumpulan para mahasiswa dan alumni yang peduli terhadap alam.
Rilis
Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada (UGM) telah menyelenggarakan SDGs Seminar Series ke #108 dengan mengusung tema “Citizenship and Identity & Writing up Qualitative Research” pada Rabu (22/1). Kegiatan ini selaras dengan pilar yang diusung dalam SDGs, yakni pilar pembangunan hukum dan tata kelola tujuan ke-16 ”Perdamaian Keadilan, dan Kelembagaan yang Kuat”.
Seminar yang dilaksanakan secara luring di Gedung KLMB, Fakultas Geografi UGM ini turut menghadirkan Prof. Martin Zebracki, Professor of Human Geography and Social inclusion, University of Leeds sebagai pembicara.
Fakultas Geografi (FGE) Universitas Gadjah Mada (UGM) dan SMA Islam Al-Azhar 9 (IA) Yogyakarta resmi menandatangani kesepakatan kerja sama pada Senin (3/2). Kesepakatan yang diadakan di Gedung KLMB UGM ini mencakup berbagai inisiatif, seperti program keterlibatan intensif, program International Undergraduate Program (IUP), peningkatan kompetensi guru, serta sosialisasi tentang program studi Geografi Lingkungan dan kebutuhan industri terkait.
Dekan Fakultas Geografi UGM, Dr. Danang Sri Hadmoko, menyampaikan bahwa kerjasama ini dapat membuka lebih banyak peluang bagi siswa SMA Islam Al-Azhar 9 untuk melanjutkan studi di UGM. Lebih daripada itu, kualitas input dari sekolah tersebut diharapkan dapat mendukung prestasi Fakultas Geografi UGM yang saat ini menempati peringkat 111 dunia dalam QS World University Ranking. Bahkan, Fakultas Geografi UGM kini berada di peringkat 4 ASEAN dan 21 Asia, yang menunjukkan kontribusi besar dari fakultas ini dalam skala global.
Keindahan pantai di Gunungkidul, Yogyakarta, kembali dikejutkan oleh sebuah tragedi. Sebanyak 13 siswa dari Mojokerto terseret arus setelah berkunjung ke pantai Drini beberapa pekan lalu. Meskipun kejadian serupa bukanlah yang pertama kali, insiden ini kembali mengingatkan kita akan potensi bahaya yang tersembunyi di balik keindahan pantai, khususnya terkait fenomena arus balik atau rip current.
Bachtiar Wahyu Mutaqin, seorang pakar Geomorfologi dari Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM), menjelaskan bahwa fenomena rip current adalah proses alam yang dapat terjadi di hampir semua pantai di Indonesia. Arus ini terbentuk ketika gelombang laut yang datang ke pantai bergerak secara horizontal, menekan ke arah daratan, sementara perbedaan kedalaman laut menciptakan tekanan lebih tinggi di beberapa titik. Ketika gelombang itu bertemu, terciptalah arus balik yang bergerak dengan cepat menuju laut lepas.
Pertumbuhan jumlah penduduk yang pesat dapat mendorong urbanisasi, yang pada akhirnya meningkatkan emisi karbon ke udara dan memengaruhi perubahan iklim global. Untuk memperkuat ketahanan terhadap perubahan iklim, diperlukan perencanaan yang matang. Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan adalah penggunaan lahan secara berkelanjutan.
Hal ini disampaikan Prof. Shew-Jiuan Su, Ph.D., Profesor Departemen Geografi dan Associate Vice President for General Affairs di National Taiwan Normal University, pada acara Geotalk 2025 di Auditorium Merapi, Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Rabu (22/1). Ia menekankan bahwa perencanaan tata guna lahan yang berkelanjutan merupakan kunci dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
Setelah menunggu hampir sembilan bulan, lembaga akreditasi internasional ASIIN (Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik) pada Selasa (14/01/25) menyatakan bahwa semua Program Studi Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) mendapatkan status “Full Accreditation (without requirements)”.
Keenam prodi tersebut antara lain prodi Sarjana Geografi Lingkungan (GEL), Kartografi dan Penginderaan Jauh (KPJ) dan Pembangunan Wilayah (PW) yang mendapatkan masa akreditasi selama tujuh tahun yaitu 1 Oktober 2024 hingga 30 September 2031. Sedangkan Program Studi Magister Geografi (MGEO), Magister Penginderaan Jauh (MPJ), dan Doktor Ilmu Geografi (DIG) mendapatkan masa akreditasi selama enam tahun, yang berlaku dari 5 Desember 2024 hingga 30 September 2030.
Olimpiade Geografi Internasional (OLGENAS) 2025 kembali digelar dengan komitmen kuat untuk mendukung masa depan yang rendah karbon pada Senin (20/1) di Auditorium Merapi, Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM). Hal ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada poin ke-13 yang berfokus pada perubahan iklim dan pemanasan global.
Memasuki tahun ke-20 penyelenggaraannya, Olimpiade Geografi bergengsi ini melibatkan siswa-siswa dari berbagai sekolah di Indonesia maupun internasional. Pada tahun ini, OLGENAS mengangkat tema “Net Zero Imperative: Regional Complex Contingency Towards Climate Resiliency” yang relevan dengan tantangan global saat ini.
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali mengadakan Olimpiade Geografi Internasional (OLGENAS) 2025 yang resmi dibuka pada Senin (20/1) di Auditorium Merapi, Fakultas Geografi UGM. Kegiatan ini merupakan tahun ke-20 penyelenggaraan OLGENAS, sekaligus menjadi bagian dari lustrum ke-4 olimpiade geografi bergengsi.
OLGENAS adalah olimpiade tahunan yang telah diselenggarakan sejak 2006 yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam bidang geografi di tingkat internasional. Pada kesempatan kali ini, OLGENAS 2025 mengusung tema “Net Zero Imperative: Regional Complex Contingency Towards Climate Resiliency”. Tema ini merupakan bentuk komitmen untuk mendukung visi masa depan yang rendah karbon, yang selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya poin ke-13 mengenai penanganan perubahan iklim.
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menduduki peringkat pertama di Indonesia dan peringkat 137 di Asia dalam pemeringkatan EduRank 2024. Dikutip dari EduRank.org, peringkat ini berdasarkan evaluasi terhadap 452 ribu kutipan yang diterima dari 222 ribu makalah akademis yang dihasilkan oleh 75 universitas di Indonesia. Hasil tersebut juga mencakup indikator tambahan mengenai keunggulan non-akademis dan popularitas alumni sebagai bagian dari penilaian.
Dekan Fakultas Geografi UGM, Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc menyampaikan rasa syukur atas capaian tersebut dalam wawancara pada Kamis (16/1). Ia menegaskan bahwa peringkat ini menjadi bukti bahwa Fakultas Geografi UGM terus melakukan perbaikan dan peningkatan di berbagai aspek.
Program Studi Sarjana Geografi Lingkungan, Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) 3 di Kabupaten Kebumen mulai Senin (6/1) hingga Jumat (10/1). Kegiatan ini diikuti oleh 118 mahasiswa dan 10 Dosen Pembimbing Lapangan yang dikoordinir oleh Dr. M. Widyastuti, MT.
Tema KKL kali ini adalah “Evaluasi Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan: Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup”. KKL 3 dinilai penting dalam rangka perolehan data hingga pengolahan data sebagai dasar analisis. Kegiatan ini memadukan kaidah teoritis yang diperoleh dari proses perkuliahan melalui kegiatan praktek lapangan dan pengolahan data. Kemampuan dasar perolehan hasil data yang akurat di lapangan serta implementasi pengolahan data yang tepat menjadi persoalan yang fundamental, baik dibidang akademik maupun di dunia kerja.