
Tiga mahasiswa Program Studi Kartografi dan Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi (FGe), Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil meraih Juara 1 dan Best Presentation kompetisi Esai bertemakan Inovasi Teknologi Perikanan di ajang Pekan Akuakultur Indonesia (PIA) 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Brawijaya (UB). Ketiga mahasiswa tersebut adalah R. Muhammad Syarif Abdurrahman, Adam Amirul Akbari, dan Darvpa Nusantara Yogya.
Melalui karya yang berjudul “Aplikasi Machine Learning pada Citra SkySat untuk Deteksi Aktivitas Overfishing: Strategi Gen Z dalam Penegakan Pembatasan Penangkapan Ikan”, mereka mengangkat isu overfishing yang kian mengancam keberlanjutan ekosistem laut nasional.
Muhammad Syarif Abdurrahman, salah satu anggota tim menjelaskan bahwa ide ini berangkat dari keprihatinan terhadap data yang menunjukkan lebih dari 30% stok ikan nasional telah mengalami eksploitasi berlebihan. Situasi ini tidak hanya berdampak pada ketahanan pangan dan keanekaragaman hayati, tetapi juga mengancam stabilitas ekonomi masyarakat pesisir.
Lebih lanjut, Syarif menambahkan bahwa sistem pengawasan perikanan yang ada saat ini masih memiliki sejumlah keterbatasan, seperti jumlah armada patroli yang terbatas, koordinasi antar lembaga yang belum optimal, serta belum adanya standar metrik yang baku. Hal ini mendorong perlunya pendekatan baru yang memanfaatkan teknologi modern.
Sebagai solusi atas permasalahan tersebut, tim yang bernama Esthera Locus ini mengusulkan pemanfaatan citra satelit resolusi tinggi SkySat yang diintegrasikan dengan algoritma machine learning seperti Convolutional Neural Network (CNN) untuk deteksi kapal, Random Forest untuk klasifikasi zona tangkap, dan Support Vector Machine (SVM) untuk analisis pola pergerakan kapal. Sistem ini dirancang untuk mendeteksi aktivitas overfishing secara real-time dengan target akurasi lebih dari 85%.
“Model ini kami rancang agar dapat diakses secara open-source melalui platform digital, sehingga mendorong partisipasi luas dari masyarakat, akademisi, dan pemangku kebijakan dalam pemantauan aktivitas perikanan. Roadmap implementasi juga telah disusun secara rinci, mulai dari tahap pengembangan, evaluasi, hingga ekspansi ke tingkat nasional,” ungkap Syarif.
Syarif berharap gagasan tersebut dapat membawa dampak besar terhadap penguatan sistem penegakan hukum perikanan di Indonesia. Ia juga turut menyampaikan harapannya agar generasi muda, khususnya Gen Z, mampu menjadi motor penggerak dalam transformasi perlindungan sumber daya laut melalui pendekatan yang berbasis sains dan teknologi.