Pesatnya perkembangan teknologi dan arus informasi, kini menuntut setiap individu untuk mengambil langkah bijak dalam memanfaatkan media sosial. Hal ini disampaikan Dr. Sigit Heru Murti B.S., S.Si., M.Si., Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia, dalam workshop “Bijak dalam Bermedia Sosial” bagi Tenaga Kependidikan (Tendik) pada Sabtu (25/10) di Auditorium Merapi, Fakultas Geografi UGM.
“Media sosial membawa banyak manfaat, terutama dalam memudahkan komunikasi tanpa batas ruang dan waktu. Namun di sisi lain, kita juga perlu waspada terhadap dampak negatifnya, seperti berkurangnya privasi, potensi kecanduan, hingga persoalan hukum yang mungkin timbul,” ungkapnya dalam sambutan pembuka.
Dr. Sigit menambahkan, kesadaran dan kedewasaan dalam bermedia sosial menjadi penting agar teknologi tetap menjadi alat produktif, bukan sumber masalah. Hal inilah yang melatarbelakangi terselenggaranya kegiatan tersebut.
Senada dengan pernyataan tersebut, Syaifa Tania, S.IP., M.A., sebagai narasumber pertama mengatakan bahwa media sosial memiliki dua sisi manfaat yang perlu dipahami, baik dari sisi personal maupun institusional.
Dari sisi personal, misalnya, media sosial memungkinkan seseorang untuk terhubung dengan kolega dan teman, memperoleh informasi secara cepat, serta menjadi ruang pembelajaran dan perluasan jejaring.
“Sementara dari sisi institusional, media sosial berperan penting dalam mempromosikan aktivitas dan capaian lembaga, menyebarluaskan informasi resmi dengan cepat, membangun citra positif, serta memperkuat komunikasi lintas unit kerja,” tambahnya.
Syaifa juga mengajak para peserta untuk mengelola jejak digital dengan prinsip be aware, think before posting, dan membangun identitas positif. Terlebih di tengah kemunculan era kecerdasan buatan (AI) yang semakin memengaruhi dinamika media sosial.
Dr. Muhamad Sulhan, S.IP., M.Si., narasumber kedua pada kegiatan ini melengkapi topik pertama dengan menyoroti aspek etika dalam bermedia sosial. Ia menjelaskan bahwa banyak pelanggaran etika terjadi karena interaksi yang tidak lagi berlandaskan empati.
Dalam paparannya, Dr. Sulhan juga menyinggung terkait etika komunikasi dan konten, keseimbangan antara privasi dan profesionalisme, serta pentingnya menjaga nilai-nilai moral dalam ruang digital.
Selain itu, Endri Heriyanto, S.H., M.Kn., pembicara ketiga, menguraikan materi mengenai profesionalisme dan disiplin pegawai dalam konteks penggunaan media sosial. “Citra profesional tidak hanya dibangun di tempat kerja, tetapi juga melalui perilaku dan rekam jejak seseorang di dunia maya,” ujarnya.
Kegiatan ini berjalan dengan penuh antusias yang diikuti oleh seluruh tenaga kependidikan di lingkungan fakultas tersebut. “Melalui kegiatan ini, Fakultas Geografi UGM berharap seluruh tenaga kependidikan dapat lebih bijak, kritis, dan bertanggung jawab dalam memanfaatkan media sosial,” ujar Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia.

