Bupati Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan, Dr. Joncik Muhammad, terpilih sebagai Ketua Umum Keluarga Alumni Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (KAGEGAMA) periode 2025—2028. Joncik Muhammad ditetapkan sebagai Ketua Umum KAGEGAMA pada Musyawarah Nasional (Munas) KAGEGAMA 2025 yang diselenggarakan di Gedung Graha Gambut Mangrove (Gamma), Jakarta Pusat, Sabtu (23/8).
Alumnus Fakultas Geografi UGM angkatan 1990 yang saat ini menjabat sebagai Bupati Empat Lawang periode 2025—2030 itu menggantikan Mukhtar Rosyid Harjono, S.Si., M.T., Ketua Umum KAGEGAMA periode 2022—2025. Joncik terpilih melalui mekanisme pemungutan suara (voting) daring yang dilanjutkan musyawarah mufakat dari dua kandidat lainnya, yakni Dr. Mukhamad Ngainul Malawani.
Usai terpilih, Joncik Muhammad menegaskan akan memperkuat jejaring alumni KAGEGAMA di Indonesia agar bisa memberi kontribusi untuk pembangunan nasional. Menurutnya, alumni geografi UGM harus menjadi motor penggerak perubahan. “Alumni sejatinya bisa memberikan solusi berbasis ilmu pengetahuan dan data geospasial dalam setiap aspek pembangunan bangsa,” ujarnya.
Dekan Fakultas Geografi UGM, Prof. Muhammad Kamal, menyambut baik pelaksanaan Munas dan menyampaikan apresiasi kepada pengurus KAGEGAMA atas kiprah dan tercapainya sejumlah program dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
Kamal meyakini kekuatan alumni melalui KAGEGAMA harus selalu dijaga. Ia menyebut KAGEGAMA merupakan rumah bersama bagi alumni untuk berkegiatan, bersosialisasi, dan berbagi informasi, termasuk peluang kerja bagi lulusan maupun kolaborasi antar alumni yang juga dapat melibatkan mahasiswa aktif.
“Hubungan Fakultas dengan alumni, melalui KAGEGAMA, sangatlah strategis. Banyak sekali hal yang dapat dikerjasamakan dan diadvokasikan melalui rumah kita bersama ini. KAGEGAMA memiliki peran besar dalam memperluas jejaring komunikasi dan informasi,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum KAGEGAMA periode 2022–2025, Mukhtar Rosyid Harjono, dalam laporannya menyampaikan masih ada sejumlah program yang belum tuntas dilaksanakan dan menitipkan keberlanjutan program tersebut kepada Pengurus baru.
“Beberapa program kami belum terwujud dan ada pula yang belum dilaksanakan secara sempurna, sebagai contoh yakni program KAGEGAMA Peduli, yang diamanatkan oleh Dekan sebelumnya, Dr. Danang Sri Hadmoko, kepada kami. Embrio program ini mohon dapat diteruskan oleh kepengurusan selanjutnya,” ungkapnya.
Mukhtar juga melaporkan program di bidang organisasi yang tinggal menunggu realisasi, yakni pengukuhan sejumlah Pengurus Daerah (Pengda). “Pengurus Bidang Organisasi telah berkomunikasi dan menyiapkan sejumlah Pengda yang siap untuk dikukuhkan, seperti misalnya dari Aceh dan Sulawesi Utara. Kami mohon bakal Pengda ini dapat dikukuhkan oleh Pengurus periode berikutnya, agar kemudian dapat lebih optimal dalam mendukung kinerja Pengurus Pusat,” pungkasnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Dekan berharap program yang pelaksanaannya tertunda serta optimalisasi Pengda dapat segera ditindaklanjuti. “KAGEGAMA Peduli perlu segera ditindaklanjuti. Perlu dirumuskan bagaimana KAGEGAMA dapat lebih berdaya dari aspek jejaring komunikasi dan kerja sama, baik di level nasional atau bahkan hingga internasional. Kemudian untuk Pengda, apabila segera dimulai dikukuhkan, bisa menjadi sumber-sumber, lokus yang powerful di tiap daerah, untuk mewujudkan target program-program KAGEGAMA,” katanya.
Lebih lanjut, Dekan menambahkan bahwa Fakultas Geografi UGM memiliki Unit Pengembangan Karier dan Alumni (UPKA) yang memiliki tugas diantaranya yakni membangun dan menjaga komunikasi dengan para alumni, serta menghubungkan alumni dengan mahasiswa yang masih belajar, agar mereka mendapat gambaran tantangan ke depan serta peluang pekerjaan yang dapat mereka manfaatkan.
Pelaksanaan Munas KAGEGAMA ini dirangkaikan dengan Talkshow Mangrove, berkolaborasi dengan Kementerian Kehutanan. Talkshow yang menghadirkan sejumlah pakar terkemuka dalam bidang geospasial dan lingkungan ini diikuti oleh peneliti dan alumni lintas generasi, serta dibuka oleh Dr. Ristianto Pribadi, Direktur Rehabilitasi Mangrove Kementerian Kehutanan. Hadir sebagai narasumber kegiatan yakni Prof. Muhammad Kamal (Universitas Gadjah Mada) yang membahas pemanfaatan indeks vegetasi dalam pemetaan ekosistem mangrove, Dra. Lien Rosalina, M.M. (Badan Informasi Geospasial) yang mengulas ketersediaan dan pentingnya data geospasial tematik untuk pengelolaan mangrove, serta Prof. Dr. I Nengah Surati Jaya (Institut Pertanian Bogor) yang menyampaikan pentingnya data penginderaan jauh dalam mengenali lanskap mangrove secara komprehensif.
