
Dalam rangka mewujudkan pembangunan daerah yang berbasis kajian ilmiah dan data spasial yang akurat, Pemerintah Kabupaten Pulau Taliabu melakukan audiensi dengan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Rabu (9/7). Pertemuan ini menjadi langkah awal dari penjajakan kerja sama antara kedua pihak untuk mendukung terwujudnya program-program di kawasan tersebut. Terlebih dalam mewujudkan Taliabu Blueprint yang diinisiasi Sashabilla Lufitalia Widya Mus, Bupati Kab. Pulau Taliabu.
Kabupaten Pulau Taliabu dengan luasan wilayah sekitar ±1.469,93 km2 yang juga merupakan kategori daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) saat ini masih menghadapi tantangan dalam perencanaan pembangunan yang bersifat komprehensif dan berbasis data. Dalam audiensinya, Bupati Pulau Taliabu menyampaikan bahwa selama ini daerahnya belum memiliki dokumen arah pembangunan yang konkret, serta belum terdapat pemetaan potensi wilayah secara rinci hingga ke tingkat desa dan kecamatan.
“Data merupakan pondasi penting dalam pengambilan kebijakan. Karena tanpa data yang valid dan mutakhir, arah pembangunan akan sulit diwujudkan. Melalui kerja sama dengan akademisi ini nantinya kami siap merealisasikan research finding, karena saya yakin data lahir untuk kepentingan masyarakat,” tegas Bupati dalam pertemuan tersebut.
Menanggapi hal ini, Dr. Sigit Heru Murti B.S., S.Si., M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia Fakultas Geografi UGM, menyatakan bahwa pihaknya siap memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan wilayah Pulau Taliabu.
Dalam paparannya, ia menjelaskan bahwa Tim dari Fakultas Geografi UGM akan mendampingi mulai dari pendekatan dengan penelusuran data dasar dari Badan Informasi Geospasial (BIG), seperti peta rupa bumi dan peta sistem lahan untuk dasar melakukan perencanaan wilayah.
“Kemudian, dilanjutkan dengan pemutakhiran data sesuai kondisi terkini di lapangan. Jika sudah, kita akan memetakan potensi unggulan daerah seperti perkebunan, perikanan, dan sumber daya lokal lainnya. Potensi-potensi tersebut dihitung dan dipetakan, sehingga tidak lagi untuk eksploitasi namun juga konservasi jangka panjang,” ujar Dr. Sigit.
Sama halnya dengan Dr. Sigit, Dr. Dyah Rahmawati Hizbaron, S.Si., M.T., M.Sc., selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni Fakultas Geografi UGM menambahkan bahwa luaran kerja sama juga menyasar pada analisis risiko bencana mengingat daerah tersebut terpapar kondisi lingkungan coastal area yang perlu pendekatan khusus termasuk mekanisme dampak perubahan iklim. Serta menyiapkan integrasi data ke dalam sistem WebGIS.
Lebih lanjut, Fakultas Geografi UGM juga membuka opsi kerja sama lainnya melalui Program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Saat ini, UGM belum memiliki program KKN di wilayah Pulau Taliabu. “Pengiriman mahasiswa KKN akan memperluas jangkauan pengabdian masyarakat sekaligus mendukung program-program prioritas daerah yang benar-benar berdampak langsung bagi masyarakat,” tambah Dr. Dyah Rahmawati Hizbaron.
Bupati Kab. Pulau Taliabu menyambut baik inisiatif tersebut. Ia juga menyampaikan bahwa kehadiran mahasiswa KKN di wilayahnya adalah cita-cita masyarakat lokal yang hingga kini belum terwujud. “Selama ini belum pernah ada mahasiswa KKN yang hadir di daerah kami. Kami sangat berharap program ini dapat terealisasi dan kami siap mendukung,” tutupnya.