
Fakultas Geografi (FGe) Universitas Gadjah Mada (UGM) menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan teknologi kelautan dan keberlanjutan global melalui partisipasi mahasiswa program magister dalam Korea Visit Program 2025 yang diselenggarakan oleh Korea–Indonesia Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) . Kegiatan ini berlangsung dari 19 hingga 24 Mei 2025 di Busan, Korea Selatan sebagai upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang teknologi kelautan sekaligus memperkuat kerja sama internasional antara Indonesia dan Korea Selatan.
Diki Akhyar A., merupakan salah satu mahasiswa dari Program Studi Magister Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi UGM yang terpilih untuk mengikuti program tersebut. Ia menjadi salah satu perwakilan dari UGM di antara lima perguruan tinggi terkemuka di Indonesia yang turut serta dalam ajang ini, yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Diponegoro (UNDIP), dan Universitas Hasanuddin (UNHAS).
Korea Visit Program yang merupakan bagian dari proyek Official Development Assistance (ODA) ini mengusung tema “The Establishment of the Integrated Ocean Fisheries Technology Training Center and The Enhancement of Capacity Building in Indonesia.”
Proyek ini juga telah resmi terdaftar sebagai salah satu “Proyek yang Didukung” dalam rangka United Nations Decade of Ocean Science for Sustainable Development (UN Ocean Decade) dengan nama proyek Korea–Indonesia Ocean Technology Capacity Enhancement Actions (KIOTEC CEA). Hal ini menegaskan peran penting program dalam mendukung keberlanjutan global melalui pengembangan teknologi kelautan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Selama kunjungan, peserta mengunjungi sejumlah institusi maritim dan pusat riset terkemuka di Korea Selatan, antara lain Kapal Riset Pukyong National University (PKNU), Kampus Fakultas Perikanan PKNU, Korea Institute of Ocean Science and Technology (KIOST) di Busan dan Geoje (KIOST Namhae), Museum Maritim Nasional, serta Kawasan Alam Suncheon Bay.
Peserta juga diberikan kesempatan untuk mengenal lebih dekat warisan sejarah dan budaya Korea melalui kunjungan ke Busan Museum dan UN Peace Memorial Hall . Dilanjutkan di Seoul, peserta mengunjungi lokasi ikonik seperti Namsan Tower, Namsangol Hanok Village, dan Istana Gyeongbokgung.
Selain melibatkan mahasiswa penerima beasiswa ODA KIOTEC, kegiatan ini juga melibatkan delegasi dari sejumlah instansi pemerintah Indonesia, seperti Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Lembaga Pelatihan Kerja Kelautan dan Perikanan (BPPSDMKP).
Menurut Diki, partisipasinya dalam Korea Visit Program 2025 bukan hanya menjadi ajang pembelajaran, tetapi juga memberikan ruang kolaborasi dan diskusi untuk mengidentifikasi potensi proyek penelitian bersama dalam mengatasi tantangan global di bidang kelautan dan lingkungan hidup.
“Melalui pengalaman ini, peserta memperluas perspektif mereka dan memperkuat kerja sama maritim bilateral antara Indonesia dan Korea, yang selaras dengan visi bersama untuk masa depan yang lebih berkelanjutan,” pungkas Diki.