Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) terus berupaya menjaga kualitas layanan laboratorium lingkungan, salah satunya melalui re akreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) untuk Laboratorium Hidrologi dan Klimatologi Lingkungan (HKL). Proses reakreditasi ini menjadi bagian dari komitmen Fakultas Geografi UGM untuk mempertahankan mutu dan standar tinggi sebagai salah satu referensi dan rujukan laboratorium sejenis di Indonesia.
Hal ini disampaikan langsung oleh Dekan Fakultas Geografi, Dr. Danang Sri Hadmoko, saat menyambut tim asesor Komite Akreditasi Nasional (KAN) pada Selasa (3/11) di ruang Siti Nurbaya Center (SNC) Klinik Lingkungan dan Mitigasi Bencana (KLMB) lt.5. “Kami akan mendukung penuh demi kesuksesan proses asesmen tahun ini. Kami juga sangat mengharapkan masukan dari tim asesor untuk keberlanjutan layanan laboratorium. Karena kami berkomitmen untuk terus memperbaiki manajemen laboratorium dan manajemen layanan,” terang Dr. Danang menyatakan dalam sambutannya.
Laboratorium Hidrologi dan Klimatologi Lingkungan (HKL) sendiri bertugas untuk melaksanakan layanan sebagai laboratorium lingkungan mulai dari kegiatan pengambilan sampel (sampling) air dan udara, pengujian sampel, hingga penerbitan sertifikat hasil pengujian.
Lab ini telah memenuhi standar ISO 17025:2017 dengan nomor akreditasi laboratorium LP-480-IDN sejak tahun 2010 dan teregistrasi oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2023. Dalam asesmen tahun 2023, lab HKL menambah ruang lingkup parameter pengujian meliputi suhu, DO, BOD, COD, dan Amoniak, sehingga jumlah parameter terakreditasi menjadi 17 parameter yang sebelumnya 12 parameter diantaranya pH, DHL, Kekeruhan, TSS, Sulfat, Ortofosfat, Nitrat, Nitrit, Kesadahan total, Kalsium total, Klorida, dan Kebisingan Lingkungan Kerja. Sedangkan di tahun ini, ruang lingkup pengujian kembali diperluas dengan menambah parameter Total Fosfat.
Proses reakreditasi yang berlangsung selama tiga hari ini melibatkan tim asesor yang terdiri dari Nana Suryana B.Sc.,M.Sc. sebagai Ketua Asesor , Slamet Tri Aryanto, S.Si. dan Ratri Alfitasari, S.T., M.Sc. sebagai anggota asesor. Para profesor, peneliti, dosen, dan laboran turut hadir untuk menyambut tim asesor.
Pada hari pertama, tim melakukan witness sampling air sungai di daerah Banguntapan, Bantul. Hari kedua, meliputi pembukaan kegiatan reakreditasi, dilanjutkan witness pengujian kualitas air dan kebisingan lingkungan kerja, pengecekan dokumen mutu laboratorium dan penilaian konsistensi penerapan manajemen mutu ISO 17025:2017. Hari ketiga diisi dengan melanjutkan witness pengujian kualitas air, asesmen manajemen mutu, dan penyampaian hasil kegiatan reakreditasi sekaligus penutupan untuk rangkaian kegiatan reakreditasi.
Dalam proses penilaiannya, tim asesor menggunakan berbagai metode termasuk witness sampling, witness pengujian, dan pengecekan konsistensi penerapan sistem manajemen mutu laboratorium.
Setelah penilaian ini, tim asesor akan melakukan pengamatan terhadap seluruh proses. Nana Suryana menjelaskan, “Jika tidak ditemukan temuan yang signifikan, kami akan segera membuat laporan ke pusat untuk penerbitan akreditasi.”
Dengan adanya reakreditasi ini, diharapkan laboratorium HKL dapat meningkatkan mutu layanan dan menjaga konsistensi dalam menerapkan sistem manajemen mutu ISO 17025:2017, sehingga hasil pengujian terjamin validitasnya. Selain itu, upaya ini juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-6, Clean Water and Sanitation.