Pelatihan untuk mendukung Program Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 yang diselenggarakan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kembali diadakan. Pada kesempatan ini, mengangkat tema Pelatihan Ecosystem-based Approach (EbA) untuk Konservasi Mangrove dan Pemetaan Stok Karbon Permukaan Mangrove untuk Mendukung Program Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.
Pelatihan dibuka dengan menyuguhkan materi terkait Konsep Dasar Ekologi dan Prinsip-prinsip Konservasi dan Restorasi Mangrove yang disampaikan oleh Prof. Dr. Erny Poedjirahajoe, M.P., Guru Besar di bidang ekologi hutan, khususnya hutan mangrove dengan bidang keahlian berupa forest science, ekologi hutan, dan konservasi sumber daya hutan.
Dalam paparannya, Ia mengatakan bahwa pemerintah saat ini sedang menggalakkan program perhitungan stok karbon. Selain itu, pemerintah lebih sering mengembangkan ekosistem buatan mangrove seperti wisata alam mangrove, akan tetapi jarang memperhatikan ekosistem alami hutan mangrove. “Padahal, restorasi dan rehabilitasi ekosistem alami mangrove juga merupakan salah satu bagian dari praktik konservasi mangrove,” jelasnya.
Frita Kusuma Wardhani, S.Hut., M.Sc., dosen muda berbakat Fakultas Kehutanan UGM yang juga memiliki bidang keahlian berupa forest science, ekologi hutan, dan konservasi sumber daya hutan, hadir dalam sesi kedua dan ketiga untuk memaparkan terkait Penerapan NbS dan EbA untuk Konservasi dan Restorasi Mangrove serta Pengantar Metode Pengukuran Karbon Mangrove di Lapangan.
“Pengukuran karbon di lapangan dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah menggunakan metode alometrik di mana metode ini menggunakan aspek biofisik mangrove berupa Diameter at Breast Height (DBH) sebagai salah satu variabel perhitungannya,” jelas Frita.
Melanjutkan materi Fitra, Ryan Adi Satria, S.Hut., M.Sc., dosen Fakultas Kehutanan UGM menerangkan terkait Pengukuran Karbon Mangrove di Lapangan pada sesi keempat. Selanjutnya, Dr. Sigit Heru Murti memaparkan konsep penginderaan jauh beserta implementasinya, terutama untuk pemetaan stok karbon mangrove.
Sementara itu, Prof. Dr. Pramaditya Wicaksono, S.Si., M.Sc., yang merupakan dosen Departemen Sains Informasi Geografi, Fakultas Geografi UGM, sekaligus koordinator Coastal Biodiversity Remote Sensing Research Group dan Blue Carbon Research Group Fakultas Geografi UGM, memberikan materi terkait pengolahan awal citra penginderaan jauh yang dapat digunakan untuk pemetaan stok karbon mangrove.