Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) baru-baru ini menyelenggarakan pelatihan intensif selama empat hari (22-25 Oktober 2024) dengan fokus pada penerapan Pendekatan Berbasis Ekosistem (EbA) dan Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Ekosistem (Eco-DRR) di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas. Pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas peserta dalam mengelola ekosistem secara berkelanjutan, sehingga dapat berkontribusi dalam mencapai target FOLU Net Sink 2030 dan mengurangi risiko bencana di Indonesia.
Tidak hanya mencakup teori, para peserta juga melakukan praktik lapangan di Pantai Baros, Bantul. Mereka diajak untuk melakukan pengukuran dan perhitungan above ground biomass (biomassa di atas tanah) serta mempelajari berbagai teknik analisis data dan pemodelan.
Salah satu sorotan dalam pelatihan ini adalah sesi identifikasi EbA berdasarkan pendekatan ekosistem dalam DAS yang dibawakan oleh Dr.Agr.Sc. Ir. Hatma Suryatmojo, S.Hut., M.Si., IPU., ASEAN Eng. Beliau menjelaskan secara detail bagaimana pendekatan ekosistem dapat diterapkan dalam pengelolaan DAS, sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat dan lingkungan.
Setelah identifikasi EbA, peserta melakukan analisis, pemodelan serta praktik terkait pengurangan risiko bencana. Ridwan Ardiyanto, S.Si., M.Sc., dalam sesi ini membahas prediksi perubahan penggunaan lahan (LULC) dan dampaknya terhadap penyimpanan karbon.
Begitu halnya dengan Dr. Nugroho Christanto, S.Si., M.Si., memberikan wawasan tentang bagaimana aliran air dapat mempengaruhi hilangnya karbon dalam ekosistem dalam sesi Pendekatan Hidrologis: Pengukuran Karbon yang Hilang melalui Debit Aliran. Kemudian dilengkapi oleh Dr. Dyah Rahmawati Hizbaron, S.Si., M.T., M.Sc., pada sesi Disaster Risk Reduction (DRR) Framework yang menjelaskan kerangka kerja untuk pengurangan risiko bencana dalam konteks ekosistem berbasis pendekatan atau Ecosystem-based Disaster Risk Reduction (Eco-DRR).
Selain itu, peserta juga diajak untuk mempraktikkan pemetaan partisipatif sebagai alat untuk memahami dinamika bencana dan pengelolaannya. Kegiatan ini dipandu oleh Esti Anantasari, MA., dalam sesi praktik DPSIR untuk Pengurangan Risiko Bencana (participatory mapping).
Pada hari terakhir dalam pelatihan, Esti Anantasari, MA., mengulas tentang Tata Kelola Lingkungan dalam Mendorong Mitigasi Perubahan Iklim. Setelah itu, dilanjutkan dengan Participatory Mapping terkait program prioritas Ecosystem-based Approach (EbA) untuk mendukung pengurangan emisi, yang dipandu oleh Dr. Arry Retnowati, M.Sc.
Dalam pelatihan yang berlangsung 4 hari, peserta berpartisipasi aktif baik dalam pemetaan partisipatif maupun diskusi mendalam mengenai studi kasus dari hasil pemetaan tersebut.
Fakultas Geografi UGM berharap bahwa pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh peserta dapat diterapkan dalam mendukung upaya mitigasi perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana berbasis ekosistem di Indonesia, khususnya dalam mencapai target FOLU Net Sink 2030. Pelatihan ini juga diharapkan memperkuat sinergi lintas lembaga dalam pengelolaan lingkungan berkelanjutan yang adaptif dan berbasis ilmiah.