Sehubungan dengan rangkaian kerjasama Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada dalam program Sustainable Infrastructure Programme in Asia (SIPA) yang diinisiasi oleh Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Proyek Infrastruktur Prioritas Nasional Kementerian PPN/Bappenas bersama Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dan World Wildlife Fund (WWF) sebagai upaya mengarusutamakan perencanaan pembangunan jangka panjang dan jangka menengah yang mendukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan yang berketahanan iklim di tingkat nasional menyelenggarakan Training Pengarusutamaan Solusi Berbasis Alam untuk Perencanaan Infrastruktur Berkelanjutan pada 26-27 Agustus 2024 di Hotel Grand Tjokro Yogyakarta.
Acara workshop pada hari pertama dibuka dengan sambutan oleh Direktur Perencanaan dan Pengembangan Proyek Infrastruktur Prioritas Nasional BAPPENAS, Drs. Sumedi Andono Mulyo, M.A., Ph.D, kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Irfan Bakhtiar, S.Hut., M.Si dari Climate and Market Transformation Program Director WWF Indonesia. Sambutan ketiga disampaikan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Dr. Phil. Hendricus Andy Simarmata, S.T., M. Si. dan sambutan keempat sekaligus pemaparan materi tentang Introduction to Ecosystem Services disampaikan oleh Dr. Dyah Rahmawati Hizbaron, S.Si., M.T., M.Sc yang dilanjutkan implementasinya di Indonesia yang disampaikan oleh Director Climate Risk Management & Resilience WWF US, Ryan Bartlett.
Kegiatan dalam pelatihan juga memuat materi pendalaman terkait implementasi Nature-based Solution yang dipaparkan melalui diskusi pada sesi berikutnya yang berkaitan dengan pengenalan modul InVEST yang digunakan untuk melakukan pemodelan jasa ekosistem level nasional yang disampaikan oleh Prof. Drs. Projo Danoedoro, M.Sc., Ph.D. Pendalaman terkait data, didukung oleh paparan materi tentang integrasi data kedalam platform data geospasial nasional yang disampaikan oleh Direktur Integrasi dan Sinkronisasi Informasi Geospasial Tematik, Badan Informasi Geospasial, Syamsul Hasi, ST., M.Si. Sementara itu, Executive Vice President (EVP) PT. Hutama Karya, Iwan Hermawan menyampaikan implementasi nyata NbS juga disampaikan dalam materi proses konstruksi tol Pekanbaru-Dumai yang memperhatikan lalu lintas gajah serta menyediakan desain untuk jalur koridor satwa di bawah jalan tol.
NbS dalam perencanaan memerlukan perhitungan analisis keuntungan yang bisa divaluasikan dalam bentuk rupiah. Pendalaman ini disampaikan oleh Liesbet Casier dan Andrea Bassi dari International Institute for Social Development (IISD) yang dilakukan secara daring.
Kegiatan pelatihan tidak hanya mengajarkan materi tetapi juga dibuat dalam bentuk focus group discussion untuk dapat mengimplementasikan data pemodelan kedalam rancangan – rancangan solusi serta kebijakan yang dilakukan pada hari kedua. Peserta dibagi ke dalam dua kelompok yang berisikan instansi yang berbeda – beda dan diberikan studi kasus dampak infrastruktur terhadap penurunan nilai karbon di masa mendatan. Adanya diskusi ini menjadi langkah awal integrasi antar instansi di Indonesia untuk bersama – sama mewujudkan infrastruktur yang berkelanjutan di masa mendatang.