Work Package (WP) 1.8 – Pemetaan Zonasi Konservasi Mangrove sebagai Fungsi Carbon Capture, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada (UGM) telah menyelenggarakan Workshop pertama terkait “Metode Pengukuran dan Analisis Stok Karbon pada Ekosistem Mangrove Sebagai Nature-based Solutions dalam Mitigasi Perubahan Iklim di Indonesia”. Kegiatan ini mengundang expert dan praktisi di bidang karbon untuk ekosistem mangrove. Tujuan dari workshop ini adalah sharing dan diskusi bersama expert/praktisi terkait metode pengukuran dan analisis stok karbon pada ekosistem mangrove serta Nature-based Solutions ekosistem mangrove.
Acara ini berlangsung pada 18-19 Juli 2024 di Kimaya Sudirman Yogyakarta by Harris, Yogyakarta. Hari pertama workshop dibuka dengan sambutan serta paparan dari Prof. Muhammad Kamal, S.Si. M.GIS., Ph.D. selaku Ketua WP 1.8, yang memberikan gambaran umum terkait kegiatan seluruh WP dan secara khusus kegiatan WP 1.8.
Workshop ini mengundang sejumlah expert dan praktisi di bidang pemetaan karbon dan Nature-based Solutions ekosistem mangrove sebagai narasumber diantaranya Dr. Yaya Ihya Ulumuddin, Pusat Riset Oseanografi, BRIN; Dr. Virni Budi Arifanti, Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi, BRIN, Dr. Frida Sidik, Pusat Riset Oseanografi, BRIN; Dr. Novi Susetyo Adi, Direktorat Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut, KKP; Aji Wahyu Anggoro, Ph.D., Yayasan Konservasi Alam Nusantara; dan Muhammad Faqih Hidayatullah, M.Sc., Korea-Indonesia Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC).
Sesi pertama pemaparan diberikan oleh Dr. Yaya Ihya Ulumuddin terkait “Analisis Spasial Karakteristik Ekosistem Mangrove dan Potensi Lokasi Restorasinya Menggunakan Landscape Metrics” kemudian dilanjutkan dengan diskusi terkait pemetaan mangrove menggunakan indeks mangrove serta analisis menggunakan landscape metrics. Sesi kedua dilanjutkan pemaparan oleh Dr. Virni Budi Arifanti terkait “Kontribusi Perlindungan Ekosistem Mangrove sebagai Nature-based Solutions dalam Mitigasi Perubahan Iklim di Indonesia” kemudian dilanjutkan dengan diskusi terkait peran ekosistem mangrove sebagai Nature-based Solutions. Sesi ketiga diberikan oleh Dr. Frida Sidik mengenai “Desain Sampling, Metode Pengukuran dan Analisis Stok Karbon dan Sekuestrasi Karbon pada Ekosistem Mangrove” dilanjutkan dengan diskusi terkait pengukuran dan analisis stok karbon dan sekuestrasi dari ekosistem mangrove. Kegiatan hari pertama diakhiri dengan Focus Group Discussion terkait Metode Pengukuran/Perhitungan Carbon Capture Mangrove.
Hari kedua dari workshop ini diawali dengan pemaparan materi oleh Dr. Novi Susetyo Adi mengenai “Pemetaan Blue Carbon Menggunakan Data Penginderaan Jauh dan Pemanfaatannya untuk Penyusunan Neraca Sumberdaya Laut” dilanjutkan dengan sesi diskusi terkait pemetaan mangrove serta pengukuran total carbon menggunakan data penginderaan jauh. Sesi kedua dilanjutkan oleh paparan dari Aji Wahyu Anggoro, Ph.D., terkait “Best Practice Perencanaan, Monitoring, dan Evaluasi Konservasi dan Restorasi Mangrove dalam Penyerapan Karbon Menggunakan Prinsip Ecosystem-based Adaptation (EbA)” dilanjutkan dengan sesi diskusi terkait program-program penerapan Ecosystem-based Adaptation dan Nature-based Solutions yang dilakukan oleh Yayasan Konservasi Alam Nusantara yang memungkinkan untuk diadaptasi oleh WP 1.8 Fakultas Geografi UGM. Sesi terakhir disampaikan oleh Muhammad Faqih Hidayatullah, M.Sc. mengenai “Dukungan MTCRC dalam Pemetaan dan Pengukuran Stok Karbon Ekosistem Mangrove” dalam paparannya, MTCRC selaku mitra siap membantu dan berkolaborasi dengan penyediaan alat survei serta analisis laboratorium.
Harapan setelah diadakannya workshop ini dapat menjadi saran serta arahan dalam menindaklanjuti kegiatan selanjutnya khususnya dalam pengambilan data lapangan dan pengolahan data. Kegiatan ini juga selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs), diantaranya TPB nomor 4 (Pendidikan Berkualitas), TPB nomor 5 (kesetaraan gender), TPB nomor 13 (Penanganan Perubahan Iklim), TPB nomor 14 (Ekosistem Laut), TPB nomor 15 (Ekosistem Daratan), dan TPB nomor 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Selain itu, harapan setelah workshop ini dapat menciptakan kolaborasi dan memperkuat kerja sama dengan mitra-mitra serta experts dan praktisi dalam mendukung tercapainya zero emission yang menjadi tujuan dari FOLU Net Sink 2030.
Penulis: Abhista F. S.