Gambar. Peserta Pelatihan dari DLHK dan KLHK
Ekosistem gambut merupakan ekosistem dengan simpanan karbon atas dan bawah permukaan yang tinggi. Ekosistem yang terbentuk akibat pembusukan bahan organik ini terbentuk dalam waktu yang lama dan rentan terhadap perubahan dan alih fungsi lahan yang menyumbang emisi karbon yang besar dalam prosesnya. Pemantauan terhadap ekosistem gambut ini menjadi penting, dan dapat dilakukan menggunakan teknologi geospasial, namun dibutuhkan juga sumber daya manusia yang memiliki kapasitas untuk melakukan pemantauan tersebut. Fakultas Geografi melalui pusat kajian PUSPICS dengan fokus pada implementasi dan pengembangan teknologi geospasial senantiasa berkomitmen dalam kegiatan penelitian dan pengembangan masyarakat untuk pemantauan gambut.
Selaras dengan hal tersebut, PUSPICS Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada, bekerjasama dengan GIZ menyelenggarakan pelatihan bertajuk Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis dengan fokus pada kajian pemetaan dan pemodelan lahan gambut. Pelatihan diselenggarakan selama 5 (lima) hari, pada tanggal 5 – 9 September 2023, bertempat di ICT Center, Universitas Syiah Kuala, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Peserta Pelatihan merupakan polisi hutan, staf teknis dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh Barat, KPH yang berada pada area Aceh Barat, serta staff dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang berasal dari Direktorat Pengendalian Kerusakan Gambut (PKEG) dan Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara Ditjen PPKL, sejumlah 42 orang.
Dokumentasi kegiatan pelatihan
Kegiatan pelatihan yang dilangsungkan menggunakan data dari area gambut Krueng Bubon Aceh Barat, yang merupakan salah satu area gambut yang berada pada area Aceh Barat. Untuk pengumpulan data lapangan, kegiatan survey dilakukan oleh tim dari PUSPICS yang berlangsung selama 10 hari pada tanggal 18 – 27 Agustus 2023. Penggunaan data lapangan dari daerah setempat untuk kegiatan pelatihan berupa data kedalaman gambut, kematangan gambut dan kerapatan serta biomassa vegetasi memberikan nuansa kegiatan pelatihan yang lebih menunjukkan realitas di lapangan dan memberikan gambaran penggunaan data dan Analisa penginderaan jauh dan sig untuk pemetaan dan pemodelan gambut.
Gambar. Kegiatan Pengumpulan Data Lapangan dan hasil pemodelan kedalaman dari pengukuran lapangan
Kegiatan pelatihan dari PUSPICS dikoordinir oleh Dr. Sc. Sanjiwana Arjasakusuma, M.GIS (Fak. Geografi/PUSPICS) dengan anggota tim yaitu Dr. Nur Mohammad Farda (Fak. Geografi/PUSPICS), Ridho Dwi Dharmawan (Fak. Geografi/PUSPICS), Deha Umarhadi, M.Sc (Fak. Kehutanan), dan Ir. Freddy Sapta Wirandha, S.T., M.Eng (Fak. Teknik/Universitas Syiah Kuala). Tim telah Menyusun modul pelatihan penginderaan jauh dan sig untuk kajian gambut yang berisikan tema terkait akuisisi dan pengolahan data penginderaan jauh, aplikasi interpretasi visual lahan gambut menggunakan DEM dan citra satelit, pemetaan dan deteksi perubahan penggunaan lahan dan area terbakar, pemodelan kedalaman gambut, pemodelan empiris biomassa vegetasi dan uji akurasi. Tema tersebut merupakan tema pilihan yang dikumpulkan dari kuisioner yang dikirimkan kepada peserta sebelum kegiatan pelatihan yang mencerminkan kebutuhan dari instansi terkait.
Modul pelatihan RS dan GIS untuk kajian Gambut
Hasil dari Pre dan Post Assessment yang dilakukan pada awal dan akhir kegiatan pelatihan menunjukkan peningkatan kemampuan dan kapasitas peserta dalam menganalisa data penginderaan jauh dan melakukan Analisa SIG untuk kajian gambut. Harapannya, peningkatan kapasitas ini akan dilanjutkan dengan implementasi teknologi geospasial ini untuk membantu pengerjaan teknis pemetaan di instansi masing-masing.
Untuk info pelatihan regular dan tailor made, dapat menghubungi kontak yang tertera pada website puspics: https://puspics.ugm.ac.id/ . (reportase/puspics-sa)