Bidang pertanian merupakan salah satu bidang yang mengalami perkembangan dari waktu ke waktu di Indonesia. Seiring dengan perkembangan teknologi, teknologi geospasial dapat dimanfaatkan dalam bidang pertanian, khususnya pada pengaplikasian teknologi pertanian. Smart farming dan precision farming adalah metode dari Smart Farming Precision Agriculture 4.0. Smart farming adalah penggunaan platform yang dihubungkan dengan perangkat teknologi dalam pengumpulan informasi pertanian yang diperoleh dari lapangan dengan perangkat pengukur atau sensor yang ditanamkan pada lahan pertanian. Precision Agriculture menekankan kepada penggunaan input berupa pestisida, pupuk dan tindakan lain yang sesuai kebutuhan berdasarkan informasi olahan data pada perangkat teknologi sehingga dosis pengaplikasian dapat sesuai dengan yang seharusnya. Contoh penerapan precision farming dapat diterapkan pada analisis pengaplikasian pupuk dan pestisida. Adapun dampak baik yang ditimbulkan pada pengaplikasian pupuk atau pestisida sesuai kebutuhan akan menjaga kesehatan dan kelestarian tanah, optimalisasi penggunaan input, dan menghemat biaya.
Grup foto pembukaan workshop
Terdapat beberapa teknologi yang dapat digunakan dalam precision farming, yaitu citra satelit, penggunaan Unmannad Aerial Vehicle (UAV), aplikasi smartphone, robot, Internet of Things (IoT), dan Artificial Intelligence (AI) serta Machine Learning. Salah satu teknologi yang dapat diterapkan adalah dengan melibatkan penggunaan drone dalam smart farming dan precision farming.
Precision farming berbasis UAV merupakan salah satu concern dari penelitian yang dilakukan oleh tim Hokkaido University Jepang. Tim dari Graduate School of Environmental Science Hokkaido University Jepang memandang bahwa penerapan teknologi dalam precision agriculture penting dilakukan dan telah melakukan penelitian mengenai precision agriculture berbasis UAV.
Pembukaan workshop oleh Dr. Ram Avtar (Hokkaido University), Dr. Danang Sri Hadmoko (Dekan Fakultas Geografi UGM), dan Dr. Nur Mohammad Farda (Kepala PUSPICS).
Dr. Ram Avtar, Associate Professor Graduate School of Environmental Science Hokkaido University menyebutkan bahwa penerapan teknologi precision agriculture dapat membantu petani untuk mengembangkan hasil dan mengembangkan lahan dengan mengelola agroekosistem dengan teknik UAV untuk meningkatkan produksi pertanian. Untuk itu, diperlukan tenaga yang mumpuni untuk dapat mengaplikasikan teknologi, seperti penggunaan drone dan pemahaman mengenai analisis dalam precision farming agar tujuan dari precision farming dapat tercapai. Fakultas Geografi UGM bersama dengan Hokkaido University Jepang melihat bahwa teknologi dalam precision farming dapat mendatangkan dampak baik bagi perkembangan bidang pertanian.
Untuk menjembatani tujuan tersebut, Hokkaido University bersama beberapa perguruan tinggi di Asia Selatan dan Tenggara meliputi Indian Institute of Technology Roorkee, Sant Longowal Institute of Engineering and Technology, Universiti Teknologi MARA, Jahangirnagar University, Universitas Gadjah Mada, and Can Tho University melakukan kolaborasi kegiatan workshop mengenai Pertanian Presisi Menggunakan Drone yang didanai oleh Asia-Pacific Network Global Change Research, yang diberi judul Knowledge Sharing and Capacity Building Workshop for Precision Agriculture using UAV techniques in the South and Southeast Asian Region: Hands-on Training Workshop. UGM mendapat kesempatan sebagai penyelenggara pada 14-17 Maret 2023, bertempat di PUSPICS Fakultas Geografi UGM yang dipimpin oleh Wirastuti Widyatmanti, Ph.D. sebagai project coordinator dari UGM.
Praktik pengolahaan foto udara
Materi yang disampaikan dibagi ke dalam 4 (empat) sesi, yaitu sesi pemaparan materi, sesi praktik, pengambilan data lapangan menggunakan drone, dan sesi pengolahan data hasil lapangan. Materi yang disampaikan berkisar mengenai pengenalan tentang precision agriculture (oleh Dr. Ram Avtar), pengantar mengenai pertanian konvensional dan tantangan yang dihadapi dalam pertanian konvensional (Dr. Nur Mohammad Farda), pengenalan UAV (Barandi Sapta Widartono, M.Si., M.Sc.), serta pengantar penggunaan UAV dalam smart farming atau precision farming (Dr. Taufik Hery Purwanto). Sesi Praktik lebih menekankan pada teknis pengoperasian drone, mulai dari simulasi, operasi, perencanaan jalur terbang, hingga pemrosesan data hasil lapangan dan analisis hasil lapangan dengan instruksi oleh Albertus Stephanus Louw dan Stanley Anak Suab dari Hokkaido University serta Deha Agus Umarhadi dari UGM.
Simulasi pengoperasian UAV
Sesi lapangan menunjukkan cara pengambilan data lapangan berupa foto udara untuk kepentingan pertanian. Pada hari terakhir, dilakukan pengolahan hasil lapangan berupa pengolahan foto udara untuk kepentingan pertanian, seperti pembuatan orthophoto, Digital Surface Model (DSM), dan pengolahan serta analisis menggunakan software pengolah data spasial. Pelatihan ditutup dengan presentasi hasil perekaman UAV dan analisisnya untuk pertanian yang dilakukan oleh tiap kelompok.
Praktik penerbangan UAV di lapangan
Pengolahan data UAV pasca lapangan
Presentasi hasil pemrosesan foto udara oleh tiap kelompok
Penutupan pelatihan oleh Wirastuti Widyatmanti Ph.D. dan Dr. Ram Avtar.
(Penulis : Oita Mulazahwa Erlangga dan Deha Agus Umar Hadi)