Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat yang merupakan RCE Yogyakarta secretariat, berkolaborasi dengan Shizuoka University Japan, Srinakharinwirot University Thailand, Burapha University Thailand, Mariano Marcos State University Philippines, dan Universitas Pendidikan Indonesia telah menyelenggarakan kegiatan The 12th Education for Sustainable Development (ESD) Forum dengan tema “Building Resilient Communities Through Education for Sustainable Development: Advancing The SDGs for A Better and Sustainable Planet.”
SDGs
Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada (UGM) telah menyelenggarakan Sustainable Development Goals (SDG’s) Seminar Series yang ke #106. Adapun tema yang diusung kali ini adalah “Sustainable Development Goals di Kelurahan Warungboto, Kemantren Umbulharjo, Daerah Istimewa Yogyakarta”. Hal ini selaras dengan pilar yang diusung dalam SDGs, yakni pilar pembangunan sosial, pilar pembangunan lingkungan, serta pilar hukum dan tata kelola. Selain itu, Seminar ini merupakan bagian inovasi Laboratorium Kewilayahan dalam hal diseminasi kegiatan Praktikum Pengembangan Masyarakat yang juga menjadi responsi eksternal.
Sebagai lanjutan rangkaian kegiatan dari Laboratorium Kewilayahan dan Laboratorium Tata Ruang Wilayah dibawah naungan Departemen Geografi Pembangunan yaitu Gelar Karya 2024, masing-masing kelompok yang masuk ke dalam tujuh poster terpilih diberikan kesempatan untuk mempresentasikan karyanya di depan dewan juri dan peserta lainnya dalam agenda “Regional Talks 2024” pada Sabtu (7/12) di Auditorium Merapi, Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM).
Regional Talks merupakan diseminasi hasil karya mahasiswa yang dikemas seperti halnya three minutes talks. Sebanyak tujuh kelompok dengan poster terpilih memaparkan hasil karyanya selama tiga sampai lima menit, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan dewan juri dalam durasi 10 menit.
Sejumlah karya terbaik hasil praktikum mahasiswa dipamerkan dalam kegiatan “Gelar Karya 2024” yang berlangsung di selasar ruang D104 & D105, Gedung D Fakultas Geografi pada Kamis (5/11).
Kegiatan yang diinisiasi oleh Laboratorium Kewilayahan dan Laboratorium Tata Ruang Wilayah ini adalah kali pertamanya diadakan di Fakultas Geografi dan menjadi puncak implementasi pembelajaran mahasiswa berbasis proyek setelah melalui berbagai jenis praktikum di semester gasal sekaligus mewadahi mahasiswa untuk menuangkan ide dengan kreatif dan inovatif.
Minat Studi Pembangunan Wilayah, Magister Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan GEO-PW Webinar Series Seri Pembangunan Wilayah IKN #5 dan Focus Group Discussion pada Selasa (3/12) dengan tema “Creative, Innovative, and Smart Sustainable City Concept for the Capital City”. Kegiatan ini merupakan bagian dari Riset Kolaborasi Indonesia (RKI) Tahun 2024, dengan tim terdiri atas UGM, UI, ITB, BRIN, Universiti Sains Malaysia (Malaysia) and University of Yangon (Myanmar).
Acara dibuka dengan sambutan dari Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc. selaku Dekan Fakultas Geografi UGM, dilanjutkan oleh Prof. Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.T. selaku Host dan Ketua Minat Studi Pembangunan Wilayah, Magister Geografi UGM.
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) terus berupaya menjaga kualitas layanan laboratorium lingkungan, salah satunya melalui re akreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) untuk Laboratorium Hidrologi dan Klimatologi Lingkungan (HKL). Proses reakreditasi ini menjadi bagian dari komitmen Fakultas Geografi UGM untuk mempertahankan mutu dan standar tinggi sebagai salah satu referensi dan rujukan laboratorium sejenis di Indonesia.
Hal ini disampaikan langsung oleh Dekan Fakultas Geografi, Dr. Danang Sri Hadmoko, saat menyambut tim asesor Komite Akreditasi Nasional (KAN) pada Selasa (3/11) di ruang Siti Nurbaya Center (SNC) Klinik Lingkungan dan Mitigasi Bencana (KLMB) lt.5. “Kami akan mendukung penuh demi kesuksesan proses asesmen tahun ini. Kami juga sangat mengharapkan masukan dari tim asesor untuk keberlanjutan layanan laboratorium. Karena kami berkomitmen untuk terus memperbaiki manajemen laboratorium dan manajemen layanan,” terang Dr. Danang menyatakan dalam sambutannya.
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima kunjungan riset dari International Research Centre on Karst (IRCK) di bawah naungan UNESCO, yang merupakan bagian dari Institute of Karst Geology, Chinese Academy of Geosciences. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat (29/11).
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari kerja sama dalam proyek China-ASEAN Demonstration Platform for Research and Development on Sustainable Utilization of Karst Landscape Resources yang diprakarsai oleh Prof. Dr. Eko Haryono, M.Si., dosen Fakultas Geografi UGM.
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan seremonial penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dalam penguatan sumber daya air bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di bidang sumber daya air pada Selasa (26/11) di Ruang Siti Nurbaya Corner, Gedung KLMB Lt.5, Fakultas Geografi UGM.
Seremonial penandatanganan perjanjian kerja sama ini dihadiri oleh Kepala BBWS Serayu Opak, Dr. Gatut Bayuadji, S.Si., M.T. beserta jajaran dan Dekan Fakultas Geografi UGM, Dr. Danang Sri Hadmoko beserta jajaran.
Setelah mendapatkan materi teori selama beberapa hari, peserta pelatihan Ecosystem-based Approach (EbA) untuk Konservasi Mangrove dan Pemetaan Stok Karbon Permukaan Mangrove melanjutkan kegiatan dengan praktik lapangan pada Kamis (21/11). Kegiatan lapangan yang merupakan bagian dari program mendukung Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 ini dilaksanakan di Kawasan Mangrove Pantai Baros, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, pada hari keempat pelatihan.
Masih sama seperti rangkaian kegiatan sebelumnya, kegiatan lapangan diikuti oleh 40 peserta yang berasal dari berbagai instansi pemerintah, Non-Government Organization (NGO), dan akademisi dari berbagai wilayah Indonesia.
Dalam upaya bersama mengatasi perubahan iklim, Fakultas Geografi UGM menginisiasi Expert Meeting dua tahap yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, dan Non-Governmental Organizations (NGO) untuk membahas strategi mitigasi dan adaptasi pada sektor FOLU. Pada tahap pertama (7/11), melibatkan para pembuat kebijakan yang memiliki peran penting dalam merumuskan kebijakan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di sektor FOLU. Sedang tahap kedua (22/11) melibatkan sektor swasta dan organisasi non-pemerintah untuk membahas implementasi kebijakan tersebut di lapangan.