Laboratorium Kewilayahan Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada, melalui tim Praktikum Pengembangan Masyarakat Tahun 2025 (dosen pengampu Surani Hasanati, S.Si. M.Sc. bersama satu Asisten Departemen Dyah Pradjnya Paramitha, S.Si dan lima asisten praktikum Freya A. M. J. Putri, Anisa A. Fatmawati, S.Si., Fathoni Fathurrohman, Jesica E. D. Simangunsong, Intan J. C. Dewi, S.Si., serta 69 praktikan peserta mahasiswa), telah menyelenggarakan kegiatan akademik dengan praktik kepada masyarakat untuk membumikan Ilmu Geografi dan Pembangunan Wilayah pada sekolah jenjang pertama di Kota Yogyakarta.
SDG 5: Kesetaraan Gender
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) melepas 140 wisudawan Program Sarjana pada Periode I Tahun Akademik 2025/2026. Pada periode ini, lulusan perempuan kembali mendominasi dengan jumlah 100 orang, sementara lulusan laki-laki sebanyak 40 orang.
Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan Fakultas Geografi UGM, Dr. Erlis Saputra, S.Si., M.Si., saat membacakan data wisudawan pada Rabu (26/11/2025), menyampaikan bahwa tiga lulusan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi seluruhnya diraih oleh mahasiswa perempuan. Dua berasal dari Program Studi Geografi Lingkungan dan satu dari Program Studi Pembangunan Wilayah.
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar acara pelepasan wisudawan Program Pascasarjana Periode I Tahun Akademik 2025/2026 pada Selasa (21/10) di Auditorium Merapi, Fakultas Geografi UGM. Sebanyak 31 lulusan dari program magister dan doktor resmi dilepas dalam kesempatan tersebut.
Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan, Dr. Erlis Saputra, S.Si., M.Si., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas capaian para wisudawan serta kontribusinya terhadap Fakultas Geografi yang hingga kini menempati peringkat pertama di Indonesia. “Secara regional, kita sedang beranjak dari posisi empat besar di ASEAN dan terus berupaya meningkatkan reputasi di tingkat global,” ujarnya.
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar Temu Orang Tua Mahasiswa Baru Angkatan 2025 pada Senin (4/7) di Auditorium Merapi, Fakultas Geografi UGM. Selain forum silaturahmi, kegiatan ini sekaligus menjadi ruang dialog antara pimpinan fakultas dengan orang tua atau wali mahasiswa baru guna membangun sinergi dalam mendukung proses pendidikan yang optimal selama masa studi.
Dekan Fakultas Geografi UGM, Prof. Muhammad Kamal, S.Si., M.GIS., Ph.D., dalam sambutannya menegaskan bahwa mahasiswa yang saat ini memulai perkuliahan di Fakultas Geografi UGM merupakan generasi calon pemimpin bangsa di masa mendatang. Ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para orang tua yang telah mempercayakan pendidikan putra-putrinya kepada Fakultas Geografi UGM.
Mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Geografi, Fakultas Geografi (FGe) Universitas Gadjah Mada (UGM), Indah Waty Bong, menerima penghargaan Prix Mahar Schützenberger 2025. Penghargaan ini diberikan oleh Association Franco-Indonésienne pour le Développement des Sciences (AFIDES) kepada empat mahasiswa doktoral Indonesia yang tengah melakukan penelitian di Prancis.
Penelitian yang membawa Indah menerima penghargaan ini tengah dilakukan di GAIA – Université de Montpellier dengan topik riset tentang “Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Konservasi Mandiri di Indonesia”.
Dinamika pertumbuhan penduduk, peningkatan risiko stunting, hingga tantangan pembangunan keluarga di tengah perubahan sosial dan ekonomi menjadi isu strategis yang membutuhkan perhatian lintas sektor. Menanggapi urgensi tersebut, Dr. Umi Listyaningsih, S.Si., M.Si., dosen Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (FGE UGM), turut hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Review Profil Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) pada Kamis (25/4).
Dalam paparannya, Dr. Umi menjelaskan bahwa Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana atau Bangga Kencana ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup keluarga melalui kegiatan yang mendukung perencanaan keluarga, kesehatan reproduksi, dan pembangunan keluarga. “Program Bangga Kencana ini meliputi tiga aspek utama, yaitu pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana,” jelasnya.
Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada (UGM) telah menyelenggarakan Sustainable Development Goals (SDG’s) Seminar Series yang ke #106. Adapun tema yang diusung kali ini adalah “Sustainable Development Goals di Kelurahan Warungboto, Kemantren Umbulharjo, Daerah Istimewa Yogyakarta”. Hal ini selaras dengan pilar yang diusung dalam SDGs, yakni pilar pembangunan sosial, pilar pembangunan lingkungan, serta pilar hukum dan tata kelola. Selain itu, Seminar ini merupakan bagian inovasi Laboratorium Kewilayahan dalam hal diseminasi kegiatan Praktikum Pengembangan Masyarakat yang juga menjadi responsi eksternal.
Dalam upaya bersama mengatasi perubahan iklim, Fakultas Geografi UGM menginisiasi Expert Meeting dua tahap yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, dan Non-Governmental Organizations (NGO) untuk membahas strategi mitigasi dan adaptasi pada sektor FOLU. Pada tahap pertama (7/11), melibatkan para pembuat kebijakan yang memiliki peran penting dalam merumuskan kebijakan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di sektor FOLU. Sedang tahap kedua (22/11) melibatkan sektor swasta dan organisasi non-pemerintah untuk membahas implementasi kebijakan tersebut di lapangan.
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menggelar Pelatihan Pemodelan Landscape Dynamic. Kegiatan ini bertujuan mendukung Program Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam berkelanjutan yang berlangsung selama empat hari (22-24/11) di Hotel Porta by Ambarukmo, Yogyakarta.
Pelatihan ini juga mendukung beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), antara lain nomor 4 (pendidikan yang baik), 5 (kesetaraan gender), 11 (kota dan komunitas yang berkelanjutan), 12 (konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab), 13 (penanganan perubahan iklim), 14 (menjaga ekosistem laut), 15 (menjaga ekosistem darat), dan 17 (kemitraan untuk mencapai tujuan).
Studium Generale bertemakan “Population Dynamics, Sexual and Reproductive Health in Asia” merupakan program kolaborasi Fakultas Geografi dengan United Nations Population Fund (UNFPA) yang dilaksanakan pada Kamis (7/11). Acara ini menghadirkan narasumber Mr. Hassan Mohtashami sebagai perwakilan UNFPA Indonesia. Dalam pemaparannya, Mr. Hassan berbagi wawasan, khususnya terkait dinamika populasi serta pentingnya kesehatan seksual dan reproduksi di Asia, terutama di Indonesia.
Mr. Hassan menjelaskan bahwa terdapat tiga komponen utama dalam kependudukan: kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan migrasi. “Dinamika kependudukan dapat dianalogikan sebagai tiga wheel gear yang saling terhubung. Ketika fertilitas di suatu negara meningkat, biasanya diikuti dengan rendahnya mortalitas dan tingginya migrasi masuk, yang dapat menyebabkan kondisi overpopulasi. Sebaliknya, jika fertilitas rendah diikuti mortalitas tinggi dan migrasi keluar yang tinggi, maka negara tersebut berpotensi mengalami krisis populasi,” jelasnya.

