Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) WP 2.1 & 2.2 yang berjudul “Penyamaan Persepsi Hasil Kajian Landscape Dynamic dan Geoportal Tahap 2” yang berlanjut dengan “Sinkronisasi Hasil Kajian EbA di DAS Brantas”. Kegiatan yang berlangsung di Hotel Porta by Ambarukmo Yogyakarta pada Rabu-Kamis, 16-17 Juli 2025 bertujuan untuk mengidentifikasi theoretical gap kebijakan perubahan iklim berbasis FOLU Net Sink 2030 dengan praktik baik berbasis ekosistem di level tapak sebagai input di Sistem Geoportal. Sementara itu, kegiatan FGD 3 bertujuan untuk memetakan kesesuaian dan efektivitas matriks indikator bagi calon pengguna. FGD ini dihadiri oleh kurang lebih 30 peserta dari IP UGM dan berbagai unit pelaksana FOLU Net Sink tahun 2025.
SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim
Di sebuah kota yang kerap diasosiasikan dengan efficiency and futurism, terdapat pula narasi yang lebih senyap namun tak kalah kuat, upaya untuk merawat keterhubungan antara manusia, teknologi, dan alam. Selama hampir tiga pekan mengikuti ASEAN Summer Program dengan major Ecology and Earth System di Nanyang Technological University (NTU), Singapore, R. Muhammad Syarif Abdurrahman, peserta dari Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) mendapati bahwa sustainability bukanlah sekadar ambisi negara maju, melainkan a way of thinking yang bisa dirawat dan diadaptasi, sejauh ada collective will dan clarity of vision.
Dua mahasiswa Program Studi Geografi Lingkungan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 2021, Gammanda Adhny El Zamzamy Latief dan Muhammad Alsamtu Tita Sabila Pratama Suhartono, berhasil meraih beasiswa Monbukagakusho (MEXT) dari Pemerintah Jepang.
Beasiswa MEXT merupakan program yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olah Raga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jepang. Program ini menjadi salah satu skema beasiswa luar negeri yang cukup dikenal di Indonesia. Gammanda dan Alsam memperoleh beasiswa tersebut melalui jalur University Recommendation (U to U), yakni jalur kerja sama antara universitas asal dan universitas mitra di Jepang.
Sebagai bagian dari rangkaian International Workshop for Educators, sebanyak 50 guru dari SMA mitra Universitas Gadjah Mada (UGM) mengunjungi laboratorium-laboratorium di Fakultas Geografi UGM, Kamis (10/7) untuk melihat secara langsung aktivitas riset dan pembelajaran yang berlangsung di masing-masing laboratorium.
Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif tiga fakultas dalam Klaster Sains UGM yaitu Fakultas MIPA, Fakultas Biologi, dan Fakultas Geografi yang berkolaborasi menggelar workshop bertajuk “Deep Learning Curriculum for Creating Mindful, Meaningful, and Joyful Learning”.
Dalam rangka mewujudkan pembangunan daerah yang berbasis kajian ilmiah dan data spasial yang akurat, Pemerintah Kabupaten Pulau Taliabu melakukan audiensi dengan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Rabu (9/7). Pertemuan ini menjadi langkah awal dari penjajakan kerja sama antara kedua pihak untuk mendukung terwujudnya program-program di kawasan tersebut. Terlebih dalam mewujudkan Taliabu Blueprint yang diinisiasi Sashabilla Lufitalia Widya Mus, Bupati Kab. Pulau Taliabu.
Kabupaten Pulau Taliabu dengan luasan wilayah sekitar ±1.469,93 km2 yang juga merupakan kategori daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) saat ini masih menghadapi tantangan dalam perencanaan pembangunan yang bersifat komprehensif dan berbasis data. Dalam audiensinya, Bupati Pulau Taliabu menyampaikan bahwa selama ini daerahnya belum memiliki dokumen arah pembangunan yang konkret, serta belum terdapat pemetaan potensi wilayah secara rinci hingga ke tingkat desa dan kecamatan.
Dalam rangka mendukung pencapaian target Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030, Fakultas Geografi (FGe) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan workshop pada Senin (7/7) di Hotel Khas Tugu, Yogyakarta. Workshop yang merupakan bagian dari Work Package (WP) 2.4 ini mengusung tema “Penyamaan Persepsi Indikator Ecosystem-based Approach (EbA) dari Hasil Analisis Pemetaan EbA”.
Workshop tersebut merupakan forum koordinasi multipihak yang melibatkan berbagai lembaga dari tingkat nasional untuk mengidentifikasi ulang dan mengevaluasi daftar praktik baik EbA, mengidentifikasi kesenjangan teoritis antara praktik baik kegiatan EbA di berbagai daerah dengan kebijakan perubahan iklim nasional maupun internasional, dan menyelaraskan pemahaman serta menyusun indikator penilaian praktik EbA yang sesuai dengan prinsip-prinsip mitigasi perubahan iklim.
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM), melalui Laboratorium Hidrologi dan Klimatologi Lingkungan (Lab. HKL) di bawah Departemen Geografi Lingkungan, secara resmi menerbitkan Majalah Hidrologi dan Klimatologi Lingkungan edisi pertama pada Juli 2025 dan akan terbit secara berkala pada edisi-edisi selanjutnya. Inisiatif tersebut merupakan wujud nyata komitmen Lab. HKL dalam menyampaikan informasi ilmiah, hasil riset, serta isu-isu terkini di bidang hidrologi, klimatologi, dan lingkungan hidup kepada masyarakat luas.
Kehadiran Artificial Intelligence (AI) sebagai teknologi disruptif kini tidak hanya menjadi tantangan, tetapi juga membuka peluang strategis di berbagai sektor. Salah satunya dalam pengelolaan sumber daya alam, di mana implementasi Geo-AI muncul sebagai alternatif yang dapat menjawab tantangan kebutuhan analisis spasial termasuk dalam perhitungan cadangan karbon.
Menjawab kebutuhan tersebut, Tim Working Package (WP) 1.6 FOLU Fakultas Geografi (FGe) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Pelatihan Sistem Geo-AI for Carbon Storage Assessment pada Senin (23/6) untuk mendukung Program Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) secara resmi membuka rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-62 pada Kamis (26/6) di halaman depan Gedung Klinik Lingkungan dan Mitigasi Bencana (KLMB) Fakultas Geografi UGM. Pembukaan tersebut turut disertai dengan peluncuran logo Dies Natalis, dilanjutkan dengan pelepasan burung sebagai simbol pelestarian lingkungan hidup, serta senam sehat bersama sivitas akademika.
Dekan Fakultas Geografi, Prof. Muhammad Kamal, S.Si., M.GIS., Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan bahwa tema besar yang diangkat pada tahun ini adalah Geografi Lestari yang merupakan akronim dari Living Earth, Strengthening Together for Adaptive Resilience Initiative.
Dalam rangka mendukung pencapaian target Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030, Fakultas Geografi (FGe) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) pada Kamis (12/6) di Hotel Porta by Ambarrukmo, Yogyakarta. Kegiatan ini mengambil tema “Sinkronisasi Hasil Kajian Ecosystem-based Approach (EbA) di Daerah Aliran Sungai (DAS) Indragiri, Rokan, Sepaku, Brantas, dan Karst Jawa”.
FGD ini merupakan bagian dari WP 2.1 dan 2.2 yang bertujuan untuk melakukan validasi terhadap matriks indikator EbA sebagai instrumen penilaian praktik baik pendekatan berbasis ekosistem. Selain itu, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk menguji coba penerapan matriks indikator versi awal serta memetakan kesesuaian dan efektivitasnya bagi calon pengguna.