Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses menyelenggarakan Seminar Nasional Geografi VI, sebuah forum ilmiah yang secara tegas menyoroti peran sentral ilmu geografi dalam menjawab tantangan multidimensi dari krisis iklim global pada Sabtu (6/7). Mengusung tema “Peran Ilmu Geografi dalam Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim, Pencapaian Net Zero Emission, dan Pengembangan Ekonomi Hijau Berkelanjutan,” acara yang dilaksanakan secara daring ini menjadi platform krusial untuk mengkaji solusi berbasis bukti dan memperkuat kolaborasi lintas sektor.
SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar acara Sarasehan dan Doa Bersama dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-62 pada Jumat (29/8) di Auditorium Merapi, Fakultas Geografi UGM.
Kegiatan ini diikuti oleh dosen dan tenaga kependidikan, baik yang masih aktif maupun purnakarya, perwakilan organisasi kemahasiswaan, serta turut dihadiri Keluarga Alumni Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (KAGEGAMA), Dharma Wanita Persatuan (DWP) Fakultas Geografi, hingga budayawan.
Dekan Fakultas Geografi UGM, Prof. Muhammad Kamal, S.Si., M.GIS., Ph.D., dalam sambutannya menekankan bahwa momentum ini selaras dengan tema Dies Natalis, Geografi Lestari. “Kami ingin memanjatkan doa semoga Fakultas Geografi tetap lestari sehingga dapat memberikan banyak keberkahan, baik bagi sivitas akademika maupun masyarakat luas. Harapannya, fakultas ini terus berkembang ke arah yang lebih baik lagi,” ujarnya.
Tiga mahasiswa Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) berkesempatan memaparkan hasil riset yang tengah mereka lakukan dalam kegiatan Summer Course TWINCLE Program yang digelar di Chiba University, Jepang, pada 24 Juli – 8 Agustus 2025.
Ketiga mahasiswa tersebut adalah Dini Rachmadhani dari Magister Penginderaan Jauh (MPJ), Sri Utami dari Magister Perencanaan dan Pengelolaan Pesisir dan Daerah Aliran Sungai (MPPDAS), serta Rahma Izzatun Nabiha dari program Sarjana Kartografi dan Penginderaan Jauh.
GEGAMA, organisasi pencinta alam mahasiswa Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM), merayakan Dies Natalis ke-43 pada Rabu (20/8). Peringatan ke-43 ini diisi dengan menghadirkan serangkaian kegiatan bertema “Satukan Langkah, Rawat Alam, Eratkan Persaudaraan”.
Tema tersebut merefleksikan sebuah harapan untuk secara nyata menegaskan komitmennya dalam merawat alam melalui aksi nyata yang berdampak positif. Selain itu, juga menghidupkan kembali rasa kebersamaan seluruh anggota hingga Paguyuban Alumni GEGAMA (PAGEGA) dalam ikatan persaudaraan yang erat.
Tim Working Package 2.6 FOLU Net Sink 2030 IP Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan Workshop Ekstraksi Informasi Essential Biodiversity Variables (EBV) Menggunakan Integrasi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari, Selasa (26/8) hingga Jumat (29/8), di Manohara Hotel, Yogyakarta.
Pelatihan ini bertujuan memperkenalkan konsep Essential Biodiversity Variables (EBV), sebuah konsep baru untuk mengintegrasikan perangkat indikator biodiversitas baik indikator yang bersifat insitu maupun indikator-indikator yang didekati dengan data penginderaan jauh.
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar Rapat Terbuka Senat dalam rangka Dies Natalis ke-62, Senin (1/9), di Auditorium Merapi, Fakultas Geografi. Melalui tema “Geografi Lestari” yang juga akronim dari Living Earth, Strengthening Together for Adaptive Resilience Initiatives, Fakultas Geografi meneguhkan komitmennya untuk menjaga keberlanjutan bumi sekaligus memperkuat ketangguhan adaptif dalam menghadapi tantangan zaman.
Dekan Fakultas Geografi UGM, Prof. Muhammad Kamal, S.Si., M.GIS., Ph.D., menjelaskan bahwa tema Dies tahun ini sejalan dengan Rencana Strategis Fakultas Geografi 2021–2026 yang berfokus pada tema payung Sustainable Planet.
Dunia saat ini tengah menghadapi tantangan besar akibat perubahan iklim. Mandat global, termasuk yang dikeluarkan oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), menegaskan pentingnya pengurangan emisi serta penerapan pembangunan rendah karbon (low carbon development).
Kondisi ini mendorong meningkatnya kebutuhan tenaga ahli di bidang lingkungan seiring dengan transisi menuju ekonomi hijau (green economy) dan target net-zero emission. Laporan ILO (2022) bahkan memperkirakan transisi tersebut akan menciptakan 24 juta lapangan kerja baru secara global pada 2030.
Bupati Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan, Dr. Joncik Muhammad, terpilih sebagai Ketua Umum Keluarga Alumni Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (KAGEGAMA) periode 2025—2028. Joncik Muhammad ditetapkan sebagai Ketua Umum KAGEGAMA pada Musyawarah Nasional (Munas) KAGEGAMA 2025 yang diselenggarakan di Gedung Graha Gambut Mangrove (Gamma), Jakarta Pusat, Sabtu (23/8).
Alumnus Fakultas Geografi UGM angkatan 1990 yang saat ini menjabat sebagai Bupati Empat Lawang periode 2025—2030 itu menggantikan Mukhtar Rosyid Harjono, S.Si., M.T., Ketua Umum KAGEGAMA periode 2022—2025. Joncik terpilih melalui mekanisme pemungutan suara (voting) daring yang dilanjutkan musyawarah mufakat dari dua kandidat lainnya, yakni Dr. Mukhamad Ngainul Malawani.
Tim Working Package 1.6 FOLU Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan Pelatihan Remote Pilot dan Pengoperasian Unmanned Aircraft System/Drone untuk Pemetaan yang diselenggarakan selama lima hari, Senin (11/08) hingga Jumat (15/08).
Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan secara tatap muka ini diikuti oleh 20 peserta yang berasal dari berbagai instansi diantaranya Fakultas Geografi UGM, Sekolah Vokasi UGM, Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Kehutanan, Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan (GAKKUM Kehutanan) Kementerian Kehutanan, Balai Taman Hutan Rakyat Bunder, dan Balai Perhutanan Sosial Kementerian Kehutanan.
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) mendampingi Pemerintah Kabupaten Pulau Taliabu dalam penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Saat ini proses penyusunan telah memasuki tahap Konsultasi Publik I yang digelar secara luring dan daring di Rumah Jabatan Bupati Taliabu, Kamis (21/8).
Pada tahap Konsultasi Publik I, berbagai pemangku kepentingan diantaranya Bupati Pulau Taliabu, staf ahli, pimpinan organisasi perangkat daerah, para camat, dan ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bersama-sama mengidentifikasi isu-isu pembangunan berkelanjutan.