Kabupaten Sikka merupakan salah satu wilayah yang memiliki tingkat kerentanan bencana tertinggi di Nusa Tenggara Timur (NTT). Hingga saat ini, masyarakat masih menyisakan trauma akibat peristiwa tsunami dan letusan gunung api yang telah menelan banyak korban jiwa. Sebagai upaya konkret dalam merespons hal tersebut, Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA) Kabupaten Sikka, NTT menjalin kerja sama dengan Fakultas Geografi (FGe) Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam penyusunan dokumen kajian risiko bencana di wilayahnya.
SDG 11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan
Tim riset dari Minat Studi Pembangunan Wilayah (MPW) Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan kunjungan ke Desa Bukit Raya, salah satu desa percontohan digital di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). Kunjungan ini sekaligus menjadi bagian dari Riset Kolaborasi Indonesia (RKI) 2025.
Kegiatan yang berlangsung dari 10 hingga 14 Juni 2025 tersebut diketuai oleh Prof. Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.T., Ketua Minat Studi Pembangunan Wilayah dan juga Ketua Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) UGM. Dalam penelitian ini juga melibatkan dua mahasiswa MPW UGM, yakni Tria Sofie, S.Si., dan Anita Putri Anggraini, S.Si., serta para asisten peneliti dari alumni MPW UGM, yaitu Amandita ‘Ainur Rohmah, S.Si., M.Sc., dan Nurina Aulia Haris, M.A staf PSSAT.
Fakultas Geografi (FGe) Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima kunjungan delegasi dari Department of Geography, College of Liberal Arts, National Taiwan Normal University (NTNU), Taiwan, pada Rabu (11/6). Sebanyak 25 mahasiswa dan tiga dosen pendamping hadir dalam rangka kegiatan Overseas Teaching Project in the Yogyakarta and Semarang Areas.
Dalam kesempatan tersebut, Associate Professor NTNU, Mucahid Mustafa Bayrak, menyampaikan bahwa kunjungannya ke Indonesia, khususnya Yogyakarta, memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk mempelajari geografi dalam kehidupan nyata. Lebih jauh lagi, mereka juga tertarik untuk mempelajari konsep keberlanjutan di wilayah dengan kondisi fisik dan sosial yang berbeda seperti Indonesia.
Setelah dilepas secara resmi oleh Dekan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Muhammad Kamal, S.Si., M.GIS., Ph.D., pada Rabu (7/6), sebanyak 80 mahasiswa Program Studi Pembangunan Wilayah (PPW) Angkatan 2022 beserta empat dosen pendamping melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) 3 di Desa Karimun dan Kemujan, Pulau Karimunjawa Besar. Pada tahun ini, Kegiatan KKL 3 tahun 2025 mengusung tema “Archipelagic Development: Kajian Strategis Pengembangan Wilayah Kepulauan Karimunjawa”.
Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali mengukuhkan guru besar pada Kamis (5/6) di Balai Senat UGM. Kali ini, pengukuhan diberikan kepada Prof. Dr. R. Suharyadi, M.Sc., dari Fakultas Geografi UGM, dalam bidang Penginderaan Jauh Perkotaan.
Melalui pidato pengukuhannya yang bertajuk “Interpretasi Citra Penginderaan Jauh secara Hibrida untuk Membantu Survei Daerah Perkotaan”, Prof. Suharyadi memberikan gambaran tentang perkembangan penginderaan jauh yang digunakan untuk survei daerah perkotaan.
Sebagai bagian dari kerja sama antara Fakultas Geografi (FGe) Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Salatiga dalam mendukung pembangunan daerah, tim Fakultas Geografi UGM melaksanakan ekspose laporan pendahuluan penyusunan Dokumen Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kota Salatiga Tahun 2025–2029 pada Senin (2/6) di Kantor Bappeda Kota Salatiga.
Tim penyusun dari Fakultas Geografi UGM ini terdiri atas tenaga ahli Dr.Geog. Dodi Widiyanto, S.Si., M.RegDev., dan Dr. Alia Fajarwati, S.Si., M.IDEA., yang didampingi oleh asisten tenaga ahli dan tim administrasi.
Tim GeosainsCode Universitas Gadjah Mada (UGM) meraih juara pertama dalam kategori Innovative Essay Competition (IEC) pada The 22th Civil Engineering National Summit (CENS) yang diselenggarakan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI). Dua dari tiga anggota tim merupakan mahasiswa dari Fakultas Geografi (FGe) UGM, yaitu Astri Sholikhah dan Mujaddid Azka Fikri Ghajali dari Program Studi Geografi Lingkungan angkatan 2023, sementara satu anggota lainnya, Dina Inanda Kamila, berasal dari Teknik Arsitektur UGM. Capaian ini sekaligus mencatatkan sejarah baru sebagai tim pertama dari luar disiplin Teknik Sipil yang menjuarai kompetisi tersebut.
Nanang Widaryoko | Sukamdi | Agus Joko Pitoyo
Cogent Social Sciences 2025, Vol. 11, no. 1, 2495858
Abstract
Scholarly discourse on migration has traditionally examined the welfare implications for migrants and non-migrants, yielding diverse perspectives. However, the conventional portrayal of migration as a one-way, overlooks the dynamic nature of contemporary migration, rendering discussions on the impact of migration less comprehensive. This study fills the gap by investigating the economic and poverty impacts of repeated migration versus one-way migration in Indonesia. Using panel data from the Indonesian Family Life Survey (IFLS) from 1993 to 2014, we apply a multinomial endogenous switching regression model and Propensity Score Matching (PSM) to analyze migration outcomes across different migration trajectories. Our findings reveal that migrants who engage in onward migration generally experience higher economic welfare than one-way migrants. Among one-way migrants, those who migrated as children have the highest economic outcomes, while one-way migration in adulthood tends to be less beneficial. In terms of poverty impact, migrants who moved as children have the most significant effect on poverty reduction, followed by onward migrants, while migrants who move as adults do not significantly reduce poverty. These results underscore the importance of considering migrant quality, migration duration, and migration trajectory in achieving migration outcomes. In addition, these findings show the importance of classifying migration as not only one way but also repeated migration.
Urbanization has brought innovation, employment but also pollution, heat, land degradation and a human health crisis. The challenge is how to revitalize degraded urban areas, while prioritizing ecological, social, and economic sustainability. Tackling these challenges requires innovative and transdisciplinary approaches to land restoration that are not adequately covered in most urban planning /landscape architecture university courses.
To help bridge this gap, we have launched (07/05) an open source global course, intended for universities and training institutions in the fields of urban planning / landscape architecture/ urban geography/ land administration and related courses worldwide. You will learn how you can access it, what this course is about and about related upcoming networking and training opportunities.
Upaya pengembangan Geopark Jogja menuju jejaring Geopark Nasional dan UNESCO terus dilakukan melalui riset, publikasi ilmiah, edukasi, konservasi, serta pemberdayaan masyarakat. Langkah ini diarahkan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan berbasis potensi lokal dan pendekatan ilmiah. Sebagai bentuk komitmen, Badan Pengelola Geopark Jogja merintis kerja sama strategis dengan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (FGE UGM) pada Selasa (15/4).
Kolaborasi ini dapat mengintegrasikan kegiatan akademik, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, sehingga mendukung perencanaan program pengembangan Geopark Jogja untuk periode 2025–2032.