Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) baru-baru ini menyelenggarakan pelatihan intensif selama empat hari (22-25 Oktober 2024) dengan fokus pada penerapan Pendekatan Berbasis Ekosistem (EbA) dan Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Ekosistem (Eco-DRR) di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas. Pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas peserta dalam mengelola ekosistem secara berkelanjutan, sehingga dapat berkontribusi dalam mencapai target FOLU Net Sink 2030 dan mengurangi risiko bencana di Indonesia.
Rilis
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM), pada Jumat (25/10), menerima kunjungan dari 57 siswa SMA Islam Athirah Makassar beserta lima guru pendampingnya. Kegiatan yang berlangsung di Gedung D Fakultas Geografi ini bertujuan untuk memperkenalkan lebih dekat dunia geografi kepada para siswa.
Bernadia Arimurti, ST., Koordinator Bidang Administrasi Tridharma dan Kemahasiswaan Fakultas Geografi, memberikan sambutan hangat kepada rombongan dari Makassar. Dalam sambutannya, beliau menjelaskan secara singkat mengenai tiga departemen yang ada di Fakultas Geografi, yaitu Geografi Lingkungan, Sains Informasi Geografi, dan Pembangunan Wilayah.
Sebanyak lima mahasiswa Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menyelesaikan program studi S1 dan S2 secara bersamaan dalam waktu lima tahun melalui program Fast Track. Kelima mahasiswa ini resmi mendapat gelar magister pada Wisuda Program Pascasarjana Periode I Tahun Akademik 2024/2025 yang diselenggarakan Rabu (23/10).
Program Fast Track sendiri dirancang untuk memfasilitasi mahasiswa sarjana yang memiliki kemampuan akademik, motivasi studi lanjut, engagement riset dan publikasi, serta komitmen penyelesaian studi tepat waktu yang tinggi.
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar pelatihan “Standarisasi Basis Data Pendukung Ecosystem Based-Approach (EbA) dan FOLU Net Sink 2030” selama empat hari, mulai Selasa (22/10) hingga Jumat (25/10), di Ruang Pertemuan Sidoasih, Hotel Grand Keisha, Yogyakarta. Kegiatan ini ditujukan dalam rangka mendukung pencapaian target program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), FOLU Net Sink 2030.
FOLU Net Sink 2030 sendiri merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya, serta meningkatkan penyerapan karbon.
Sebanyak 17 lulusan pascasarjana Fakultas Geografi UGM, terdiri dari 16 magister dan 1 doktor, resmi menyandang gelar pada Wisuda Program Pascasarjana periode I Tahun Akademik 2024/2025 di Gedung Grha Sabha Pramana, Rabu (23/10). Sebelumnya, mereka dilepas oleh fakultas di ruang Siti Nurbaya Center (SNC) Klinik Lingkungan dan Mitigasi Bencana (KLMB) lt.5 pada Selasa (22/10).
Dalam sambutan pembukaan, Prof. Muhammad Kamal, S.Si., M.GIS., Ph.D., Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan Fakultas Geografi UGM, mengucapkan selamat kepada para wisudawan yang terdiri dari 1 doktor ilmu geografi, 10 magister geografi, dan 6 magister penginderaan jarak jauh.
Sistem Informasi Geografis (SIG) mengalami perkembangan pesat beberapa tahun terakhir, terutama sebagai respons terhadap tantangan global seperti perubahan iklim, urbanisasi, dan krisis kesehatan masyarakat. Teknologi ini berguna untuk menganalisis data spasial terkait dengan dampak lingkungan, memfasilitasi perencanaan smart city, dan meningkatkan strategi respons bencana. Selama pandemi COVID-19, misalnya, SIG berperan penting dalam melacak penyebaran virus, mengoptimalkan alokasi sumber daya, dan memberi informasi kepada kebijakan kesehatan masyarakat.
Kualitas air seringkali terabaikan dan tidak menjadi prioritas utama. Padahal, air yang tampak bersih belum tentu aman untuk dikonsumsi. Banyak masyarakat beranggapan bahwa air yang tidak berbau dan berasa berarti layak minum. Faktanya, air tercemar mengandung zat-zat berbahaya yang tak kasat mata ini berdampak buruk bagi kesehatan dalam jangka panjang.
Merespons permasalahan pada kualitas air sungai di Indonesia, Lathifah Hanum bersama Aleydya Arda Kautsaretta dan Amanda Putri Murjoko yang merupakan mahasiswa Geografi Lingkungan Angkatan 2021 Univeritas Gadjah Mada (UGM), menawarkan inovasi berbasis Geography Information System (GIS) bernama “HydroC” sebagai solusi cerdas untuk mengevaluasi kualitas sungai di Indonesia, khususnya di Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Winongo.
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) semakin serius mewujudkan kesetaraan gender. Melalui Perda No. 4/2023 tentang Pengarusutamaan Gender, daerah ini berupaya menjadikan ruang publik lebih inklusif dan ramah bagi semua.
Surani Hasanati, Peneliti Kelompok Studi Gender & Pembangunan sekaligus Dosen Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) mengakui responsif gender DIY termasuk terbaik dibandingkan daerah lain dengan Indeks Pembangunan Gender (IPG) terbaik nasional.
“Meski demikian, hal itu harus terus ditingkatkan, mengingat tantangan semakin besar seiring dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk perempuan,” ujarnya saat siaran radio pada Selasa (1/10).
METCURE, akronim dari Methane Emission Treatment for Clean and Renewable Energy, merupakan inovasi terbaru dari mahasiswa Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang berhasil membawa pulang medali emas dan juara kedua dalam ajang bergengsi Diponegoro Science Competition 2024 pada Sabtu (5/10) di Aula Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah.
Karya hasil inisiasi Tim Geosains UGM yang beranggotakan Menliman Joyfal Gulo (Kartografi dan Penginderaan Jauh 2022), Mujaddid Azka Fikri Ghajali (Geografi Lingkungan 2023), dan Astri Sholikhah (Geografi Lingkungan 2023) menawarkan solusi inovatif untuk mengatasi masalah lingkungan, khususnya emisi gas metana sekaligus menyediakan sumber energi terbarukan.
Yogyakarta, 21 September 2024 – Dalam rangka memberdayakan desa berbasis pengelolaan lingkungan alam yang berkelanjutan dan meningkatkan ketangguhan kawasan pedesaan, Pusat Studi Asia Pasifik Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama beberapa dosen dari Fakultas Geografi dan Fakultas Pertanian UGM menyelenggarakan Program Pengabdian Kepada Masyarakat yang bertema “Literasi Iklim Untuk Penguatan Ekonomi Berbasis Pengelolaan Lingkungan Alam Berkelanjutan Menuju Ketangguhan Kawasan Pedesaan.” Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Desa Binaan UGM 2024, yang dilaksanakan di bawah naungan Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada. Program Desa Binaan di Desa Sriharjo ini telah dilaksanakan sejak bulan Juli hingga November 2024.