Dalam rangka mendukung Program UGM Sustainability Campus Action 2025, Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada memperkuat literasi keberlanjutan melalui peningkatan kapasitas sivitas akademika dalam memproduksi informasi publik. Hal tersebut disampaikan Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan, Dr. Erlis Saputra, S.Si., M.Si., dalam Workshop bertema “Basic News Writing for Sustainability” yang diselenggarakan di Ruang Siti Nurbaya Center (SNC), Fakultas Geografi UGM.
“Penyampaian informasi yang menarik, jujur, dan berdampak menjadi kunci agar nilai-nilai keberlanjutan dapat tersampaikan kepada masyarakat secara lebih luas,” ujar Dr. Erlis (21/11/25).
Ia menjelaskan bahwa pelatihan penulisan berita tersebut merupakan salah satu upaya untuk mendorong peserta baik tenaga kependidikan, mahasiswa organisasi kemahasiswaan, maupun dosen agar mampu menyampaikan informasi yang berdampak bagi masyarakat, khususnya berkaitan dengan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Praktisi media massa, Maya Herawati, yang hadir sebagai narasumber, menyampaikan bahwa menghasilkan karya jurnalistik yang baik tidak terlepas dari penguasaan dasar penulisan berita serta penentuan angle yang tepat.
“Menentukan angle berarti memikirkan bagian paling penting yang menjadi inti keseluruhan berita dan menjadi daya tarik utama pembaca,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga keruntutan informasi sejak proses peliputan serta memastikan kelengkapan unsur berita, seperti nama kegiatan, identitas lengkap narasumber beserta gelarnya, istilah teknis, dan penulisan nama lembaga secara lengkap sebelum disingkat. Maya menegaskan bahwa double check merupakan langkah esensial untuk memastikan keakuratan data.
Lebih lanjut, Dr. Erlis menuturkan bahwa pelatihan ini tidak hanya berfokus pada isu keberlanjutan, tetapi juga memiliki peran strategis dalam memperkuat citra institusi melalui karya jurnalistik.
“Ini adalah peluru kita untuk branding lembaga kepada masyarakat. Tahun ini jumlah pendaftar mencapai 3.600 atau sekitar 1:9. Angka ini masih sangat tinggi, tetapi kami ingin memperoleh input yang lebih berkualitas melalui penyampaian informasi yang detail, jujur, dan sesuai dengan yang kami miliki,” pungkasnya.
Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh peserta dari berbagai unsur pengelola media, mulai dari mahasiswa yang tergabung dalam organisasi kemahasiswaan, tenaga kependidikan, hingga para dosen.


