Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menghadirkan pakar dari Chiba University, Jepang, Prof. Dr. Hiroshi Asanuma, dalam kuliah umum yang bertajuk “Disaster Mitigation Based on Smart Structures/Materials” pada Selasa (28/10) di Auditorium Merapi. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kerja sama akademik antara Fakultas Geografi UGM dan Chiba University yang telah terjalin sejak lama.
Dalam sambutannya, Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan, Dr. Erlis Saputra, S.Si., M.Si., menyampaikan apresiasi atas kehadiran Prof. Asanuma. Dr. Erlis berharap kolaborasi antara Chiba University dengan pihaknya dapat terjalin lebih baik dengan lingkup yang lebih luas.
Sementara dalam paparannya, Prof. Asanuma memperkenalkan konsep Disaster Mitigation and Sustainable Engineering, pendekatan dalam rekayasa mitigasi bencana berbasis material dan struktur cerdas (smart structures/materials) yang ia gagas melalui berbagai riset terkininya.
“Mengingat bencana besar mungkin tidak terjadi dalam jangka waktu lama, sementara struktur mitigasi bencana memerlukan biaya pemeliharaan yang sangat besar, maka struktur tersebut idealnya dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Prof. Asanuma.
Prof Asanuma memberikan dua contoh yang telah diuji secara eksperimental yaitu hutan buatan dan struktur lipat berbentuk sarang lebah (honeycomb). Lanjutnya, hutan buatan sendiri dirancang untuk meningkatkan kemampuan mitigasi terhadap gelombang tinggi atau tsunami melalui pengaturan berbagai parameter seperti konfigurasi, kerapatan, dan jenis material. Sementara struktur lipat berbentuk sarang lebah dirancang untuk menghadapi banjir dan bencana serupa.
Prof. Asanuma juga menegaskan bahwa sistem ini tengah disempurnakan dengan teknologi pemanenan energi (energy harvesting) agar mampu beroperasi secara lebih cerdas dan komprehensif.
“Konsep Disaster Mitigation and Sustainable Engineering perlu terus dikembangkan sebagai fondasi penting bagi rekayasa masa depan, yang tidak hanya mengurangi risiko bencana, tetapi juga mengubah tantangan menjadi peluang untuk hidup berdampingan secara harmonis dengan alam,” pungkasnya.
Kuliah umum yang diselenggarakan oleh Fakultas Geografi UGM bekerja sama dengan Departemen Ekonomika dan Bisnis (DEB) serta Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis, Sekolah Vokasi UGM ini berlangsung dengan antusiasme tinggi dari para peserta yang terdiri atas mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum.

