
Setelah tergabung dalam misi riset 69th Russia Antarctica Expedition yang diselenggarakan Arctic Antarctic Research Institute (AARI), Gerry Utama, alumnus Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 2011 menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai insan Indonesia termuda yang berhasil menjelajahi Benua Antarktika. Penganugerahan rekor berlangsung di kantor MURI, Jakarta, Senin (22/9).
Capaian gemilang alumnus Fakultas Geografi UGM asal Musi Banyuasin (Muba) ini tengah mencatatkan sejarah sebagai orang pertama dari Indonesia sekaligus Asia yang memperoleh akses untuk menjalankan program riset yang dilakukan oleh pemerintah Rusia. “Saat itu momentum baik, menjelang hubungan persahabatan Indonesia – Rusia yang memasuki 74 tahun,” tambah Gerry.
Dalam ekspedisi tersebut, Gerry terlibat dalam pembuatan peta geomorfologi Pulau King George dan menemukan fosil kayu berusia sekitar 130 juta tahun. Temuan ini yang kemudian menjadi bukti bahwa kawasan Antarktika pada masa lampau pernah ditutupi vegetasi hijau yang subur.
Di waktu yang bersamaan, perjalanan risetnya harus menghadapi suhu ekstrim hingga minus 52 derajat celcius serta kondisi geografis yang penuh tantangan. Meski begitu, menurut Gerry penelitian di Antarktika merupakan bagian penting untuk melakukan rekonstruksi, baik paleogeomorfologi ataupun paleoclimate terhadap kondisi yang terjadi di bumi. “Antarktika itu ibarat memory card tentang proses geologi dan geomorfologi yang pernah terjadi di permukaan bumi,” ungkapnya.
Menurut Ketua Umum MURI, Jaya Suprana, pencapaian Gerry bukan hanya soal rekor usia termuda, melainkan juga bentuk kontribusi besar dalam mengharumkan nama Indonesia di panggung dunia.
Senada dengan Jaya, prestasi Gerry juga mendapat apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Muba yang dinilai mengharumkan nama daerah hingga ke kancah internasional. “Kami sangat bangga, seorang mahasiswa asal Muba mampu menjadi penjelajah termuda Benua Antartika. Semoga prestasi Gerry menjadi pemicu semangat bagi generasi muda Muba untuk terus bermimpi besar dan menggapai prestasi di tingkat dunia,” ungkap Wakil Bupati Muba, Kyai Rohman, yang turut hadir dalam penganugerahan rekor.
Sementara Gerry sendiri berharap rekor yang diraihnya tidak hanya sekadar untuk eksistensi personal, tetapi juga mendorong kemajuan bersama, khususnya terkait isu-isu Antarktika.
Kini, Gerry sedang menempuh studi doktoral di Rusia dengan beasiswa penuh dari pemerintah setempat. Sebelumnya, ia menamatkan studi sarjana di Fakultas Geografi UGM, kemudian melanjutkan pendidikan magister bidang Paleogeografi di Saint Petersburg State University, Rusia.