
Tim riset dari Minat Studi Pembangunan Wilayah (MPW) Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan kunjungan ke Desa Bukit Raya, salah satu desa percontohan digital di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). Kunjungan ini sekaligus menjadi bagian dari Riset Kolaborasi Indonesia (RKI) 2025.
Kegiatan yang berlangsung dari 10 hingga 14 Juni 2025 tersebut diketuai oleh Prof. Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.T., Ketua Minat Studi Pembangunan Wilayah dan juga Ketua Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) UGM. Dalam penelitian ini juga melibatkan dua mahasiswa MPW UGM, yakni Tria Sofie, S.Si., dan Anita Putri Anggraini, S.Si., serta para asisten peneliti dari alumni MPW UGM, yaitu Amandita ‘Ainur Rohmah, S.Si., M.Sc., dan Nurina Aulia Haris, M.A staf PSSAT.
Riset yang merupakan bagian dari Program RKI tahun 2025 ini bertajuk “The Continuation of Nusantara Capital City Development: Strengthening and Limiting Aspects”. Program ini melibatkan kolaborasi antara UGM sebagai peneliti utama bersama Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), University of Yangon (Myanmar), serta Universiti Sains Malaysia.
Pengambilan lokasi Desa Bukit Raya dalam penelitian ini tidak terlepas dari keunggulannya yang kian menjadi sorotan karena tengah dinobatkan sebagai desa digital pertama di IKN oleh Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, yang mengundang tim untuk berkunjung langsung ke lokasi. Desa ini telah menerapkan layanan berbasis daring melalui aplikasi SimpelDesa, mencakup pemerintahan, ekonomi, hingga sosial kemasyarakatan.
Menurut Prof. Rini, hal ini merupakan bagian dari konsep smart governance , yang menjadi fokus pengembangan IKN. “Ada desa percontohan digital yang sangat baik. Desa digital sudah mulai dirintis, menurut saya ini sangat positif karena informasi harus kita buka sendiri, baik melalui YouTube, Instagram, TikTok, dan juga bagaimana layanan di desa sudah dilakukan secara online,” ujar ketua tim peneliti tersebut.
Lebih lanjut, disebutkan Prof Rini bahwa smart village ini juga menjadi bagian dari smart city dan sangat mendukung untuk implementasi smart city. Olehnya, Ia berharap agar kunjungan dari daerah maupun negara lain tidak hanya fokus pada IKN saja, tetapi juga memperhatikan apa yang dilakukan desa-desa sekitar, terutama di Kecamatan Sepaku untuk mendukung perwujudan dari IKN itu sendiri.
Sekretaris Desa Bukit Raya, Adi Suryadi, menyambut baik kedatangan Tim peneliti. Ia menilai bahwa riset semacam ini dapat memberikan manfaat nyata bagi pengembangan layanan digital yang lebih maksimal bagi masyarakat. “Kami berharap penelitian yang akan dilakukan ini dapat memberikan hasil yang baik dan bisa meningkatkan layanan yang maksimal untuk masyarakat,” tutupnya.
Bersama Tim peneliti, Prof. Rini juga membahas keterkaitan IKN dengan kota-kota sekitarnya serta melanjutkan penyusunan masterplan smart city yang sebelumnya telah dilakukan di sejumlah daerah.