Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menyelenggarakan Sustainable Development Goals (SDG’s) Seminar Series yang ke #107. Pada seminar ke 107 ini mengusung tema “Igniting Ideas: Ngobrol Asyik Seputar Potensi Topik PKM”. Hal ini selaras dengan pilar yang diusung dalam SDGs, yakni pilar pembangunan sosial berupa tujuan ke-3 “Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan” dan tujuan ke-4 “Pendidikan Bermutu”.
Ini merupakan kesempatan emas bagi para mahasiswa yang ingin mengembangkan ide-ide inovatif dan berpartisipasi dalam kompetisi ilmiah terutama PKM. Dalam pelaksanaannya turut menghadirkan tiga mahasiswa inspiratif sebagai narasumber diantaranya Adji Saidinullah, S.Si. (Juara 1 Kelas Presentasi dan Poster PKM-RSH dalam PIMNAS ke-35, Alumni Prodi Pembangunan Wilayah angkatan 2019), Angga Kurniajati (Juara 3 Kelas Presentasi PKM-VGK dalam PIMNAS ke-36, Mahasiswa Prodi Pembangunan Wilayah angkatan 2021), dan Ratna Diah Maharani (Juara 1 Kelas Presentasi dan Poster PKM-RSH dalam PIMNAS ke-37, Mahasiswa Prodi Pembangunan Wilayah angkatan 2022).
Adji Saidinullah, narasumber yang pernah menjuarai PIMNAS ke-35 membahas terkait ide atau topik yang dibawa ketika mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Ide atau topik tersebut berangkat dari permasalahan besar mengenai marginalisasi atau semakin terpinggirkannya kearifan lokal dalam proses keputusan kebijakan pembangunan khususnya terkait dengan kebijakan pengurangan risiko bencana yang berskala lokal atau kedaerahan. Hasil riset menunjukkan bahwa modernisasi pembangunan yang terwujud dalam bentuk kebijakan rumah layak huni dan kebijakan pariwisata budaya telah mempengaruhi eksistensi kearifan lokal Bale Bayan Selain itu, berdasarkan riset tersebut juga diketahui bahwa Bale Bayan mengandung nilai-nilai kearifan lokal berupa aspek mitigasi bencana non-struktural dan struktural yang membuatnya menjadi rumah tahan gempa serta counter-hegemony dilakukan dengan upaya kompromistis dan solidaritas yang terjadi pada tiga ruang, yaitu pendidikan, ekonomi, dan sosial.
Selain itu, Ratna Diah Maharani membahas mengenai pengalaman dan wawasan terkait PKM hingga PIMNAS ke-37. Menurutnya, kunci sukses dalam kegiatan ini adalah kemampuan menemukan ide-ide inovatif yang relevan dengan isu terkini. Dengan merujuk pada proposal PKM yang telah berhasil didanai pada tahun-tahun sebelumnya, dapat memperoleh inspirasi dan gambaran yang lebih jelas tentang jenis penelitian yang diminati. Proses brainstorming bersama tim untuk membahas model pengemasan konsep juga perlu dilakuakan. Selain itu, konsultasi dengan dosen maupun akademisi yang terkait juga akan semakin memperkaya ide-ide yang dimiliki. Setelah menemukan ide yang potensial, langkah selanjutnya adalah mengembangkan proposal PKM. Menyusun proposal secara sistematis dan jelas, serta melakukan revisi secara berkala merupakan kunci untuk menghasilkan karya ilmiah terbaik.
Sedangkan Angga Kurniajati membahas terkait topik PKM Video Gagasan Konstruktif (VGK) mengenai kompor berbahan bakar sampah tanpa residu dan polusi untuk mengatasi permasalahan sampah sebagai inovasi penanganan yang berkelanjutan. Munculnya topik ini berdasarkan adanya permasalahan sampah yang ada di Yogyakarta. Metode yang dilakukan dalam persiapan PKM tersebut meliputi persiapan umum, penyusunan storyboard, dan pembuatan video. Proses pembuatan video yang dilakukan meliputi pra-produksi (persiapan perangkat, survei lokasi, dan pembuatan properti), produksi (pengambilan video dan pemilihan footage video), serta pasca produksi (editing video, evaluasi video, dan publikasi video).
Sesi terakhir dalam seminar ini adalah sesi diskusi interaktif antara peserta dan narasumber, yang dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat kepada narasumber. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian seminar berkelanjutan dengan berbagai tema dan topik menarik lainnya, yang informasinya dapat diakses melalui https://lynk.id/sdgsseminarseries.