Jakarta, 22 Februari 2024 – Dekan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc. beserta Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni, Dr. Dyah Rahmawati Hizbaron, S.Si., M.T., M.Sc. berkesempatan untuk menghadiri kegiatan Workshop Pelaksanaan Result Based Contribution (RBC) Tahap 1 Norwegia (Indonesia’s Folu Net Sink 2030) yang bertempat di Hotel Shangri-la, Jakarta.
Agenda ini merupakan salah satu agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Kerajaan Norwegia. Pelaksanaan workshop ini merupakan upaya optimalisasi pelaksanaan komitmen bersama pemenuhan target Enhanced National Determined Contribution (Enhanced NDC) pada implementasi FOLU Net Sink 2030 melalui dukungan sumber dana kerja sama Indonesia dan Kerajaan Norwegia Tahap Kesatu (FOLU-NC), dengan detail tujuan:
- Meningkatkan peningkatan pemahaman NDC.
- Meningkatkan diseminasi informasi terhadap capaian kegiatan Enhanced NDC.
- Meningkatkan koordinasi antara PMO, Pemerintah, Pengusul Kegiatan dan berbagai pihak.
Dalam kesempatan ini, Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada merupakan salah satu Implementing Partners yang akan bekerja bersama Tim Folu Net Sink 2030 pada periode 2024 – 2025. Kegiatan kerja sama yang akan dilaksanakan mencakup setidaknya beberapa Working Packages yang secara umum bertujuan untuk mengidentifikasi praktik baik berbasis ekosistem untuk mendukung Folu Net Sink 2030.
Agenda ini diawali dengan sambutan dari Ketua Tim Kerja Folu Net Sink 2030 yaitu Dr. Hanif Faisol Nurofiq, S.Hut., M.P. yang juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (KLHK). Sambutan berikutnya yakni dari H.E. Rut Krüger Giverin, selaku Duta Besar Kerajaan Norwegia untuk Indonesia, yang menyampaikan bahwa kerja sama ini melibatkan dana setidaknya 56 Juta USD dan merupakan turunan implementasi dari kebijakan global yang disepakati di COP. Pada kesempatan tersebut, Duta Besar Norwegia untuk Indonesia mengakui upaya Indonesia yang sangat mengesankan dalam upaya pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan. Ia mengungkapkan pihaknya memiliki mekanisme di mana Norwegia memberikan kontribusi kepada Indonesia atas hasil pengurangan emisi GRK yang diverifikasi oleh pihak ketiga, yakni konsultan internasional yang independen. Selanjutnya, dana tersebut dikelola melalui Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) dan disalurkan untuk mendukung rencana implementasi Folu Net Sink 2030.
Agenda utama kegiatan ini adalah memperoleh arahan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Prof. Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc. Penurunan emisi GRK telah melibatkan pemantauan rutin di sektor energi, industri, pertanian-perkebunan, kehutanan, dan limbah. Telah terjadi pengurangan emisi secara umum di Indonesia yang masih memerlukan kontribusi kinerja dari berbagai pihak.