• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
  • Informasi Publik
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Geografi
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi, Misi dan Tujuan
    • Sambutan Dekan
    • Manajemen
      • Pimpinan Fakultas
      • Senat Fakultas
      • Pengelola Departemen
      • Pengelola Program Studi
    • Civitas Akademika
      • Dosen
      • Staf Kependidikan
  • Pendidikan
    • Program Sarjana
      • Geografi Lingkungan
      • Kartografi dan Penginderaan Jauh
      • Pembangunan Wilayah
      • International Undergraduate Program
    • Program Pascasarjana
      • Program Studi Magister Geografi
      • Program Studi Magister Geografi Minat Pembangunan Wilayah
      • Program Studi Magister Geografi Minat MPPDAS
      • Program Studi Magister Penginderaan Jauh
      • Program Studi Doktor Geografi
    • Admisi
      • Program Sarjana
      • Program Pascasarjana
      • Program Fast Track S1 – S2
      • MATRIKULASI D4 ke S1
    • Akreditasi
  • Akademik & Kemahasiswaan
    • Peraturan Akademik
      • Panduan Akademik
      • Kode Etik Mahasiswa Geografi
      • Tata perilaku Mahasiswa UGM
    • Layanan Kemahasiswaan
    • Layanan Akademik
    • Kalender Akademik
    • Seputar Magang
    • Beasiswa
    • Organisasi Kemahasiswaan
    • Ikatan Profesi Dan Lembaga-Lembaga Lain
  • P2M
    • Penelitian & Pengabdian Masyarakat
    • Tracer Study
  • Kerja sama
    • Dalam Negeri
    • Luar Negeri
    • Alumni
  • Fasilitas
    • Akademik
    • Student Wellbeing
    • Peminjaman Ruang
    • Ruang Kebugaran
  • Beranda
  • Rilis
  • Studium Generale “Studying Frontiers of Development in Indonesia”

Studium Generale “Studying Frontiers of Development in Indonesia”

  • Rilis
  • 18 Agustus 2023, 15.00
  • Oleh: bayu.ravelino
  • 0

Studium Generale “Studying Frontiers of Development in Indonesia”

Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, UGM telah menyelenggarakan Studium Generale “Studying Frontiers of Development in Indonesia”pada Senin, 7 Agustus 2023. Acara ini merupakan diskusi kolaborasi antara Fakultas Geografi UGM, Fakultas Kehutanan UGM, dan Utrech University mengenai konsekuensi dari pemindahan ibukota Indonesia yang akan dibangun di Kalimantan Timur. Adapun pembicara pada acara ini adalah Dr. Kei Otsuki (Associate Proffessor dari Utrech University) dan Prof. Rijanta (Dosen Prodi Pembangunan Wilayah, Universitas Gadjah Mada). Moderator pada acara ini adalah Ir. Rahmat Aris Pratomo, S.T., M.T., M.Sc., IPM (Dosen Prodi Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Kalimantan).

Gambar 1. Narasumber dan Moderator pada Sesi Panel

Pada sesi pemaparan materi oleh Dr. Kei Otsuki dijelaskan bahwa perbatasan erat kaitannya dengan wilayah yang diperebutkan dan sulit diatur. Meskipun telah diatur dengan jelas dalam Undang-Undang, tetapi masalah perluasan perbatasan di Ibu Kota Nusantara masih berlanjut dan diperkirakan akan melampaui rencana formal perbatasan urbanisasi. Apabila hal ini terus dibiarkan akan berdampak pada lingkungan khususnya eksistensi dari hutan mangrove. Menurutnya pemindahan Ibu Kota Negara bukan merupakan hal yang mudah. Butuh waktu yang lama untuk menganalisis segala sesuatu secara komprehensif sehingga dapat tercipta pembangunan perkotaan yang berkelanjutan dan inklusif. Selain itu, pendekatan antar dan transdisipliner ilmu serta kerjasama dalam penelitian sangat diperlukan untuk menciptakan pembangunan perkotaan yang berkelanjutan dan inklusif.

Gambar 2. Narasumber Berfoto Bersama dengan Para Peserta Luring Maupun Daring

Pada sesi pemaparan materi oleh Prof. Rijanta dijelaskan bahwa dampak dari adanya pemindahan Ibu Kota Negara yakni meningkatkan laju urbanisasi. Adanya urbanisasi ini akhirnya akan berdampak pada membludaknya populasi di Provinsi Kalimantan Timur. Berdasarkan laporan, pertumbuhan penduduk di Kalimantan Timur mencapai 3,77% pada tahun 2022 dan akan menjadi dua kali lipat dalam 18 tahun mendatang. Permasalahan urbanisasi tersebut dapat diatasi dengan menggunakan konsep Desakota dalam kerangka Forest City. Karakteristik utama dari konsep Desakota yakni berupa lanskap pedesaan dengan basis ekonomi yang lebih mengarah ke arah non pertanian. Wilayah Desakota kemungkinan besar akan menjadi pola urbanisasi di Provinsi Kalimantan Selatan dimana koridor antarkota akan berperan sebagai pemain utama. (Rizki A. Ghiffari/UKLN)

Gambar 3. Dekan Fakultas Geografi Menyerahkan Kenang-kenangan kepada Dr. Kei Otsuki

Tags: SDG 11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan SDG 15: Ekosistem Daratan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan SDGs

Rilis Berita

  • The Macroeconomic Impact of Population Aging in Indonesia: Do Older Adults Matter?
  • Multitemporal Satellite Images For Monitoring The Volcanic Activities and Geothermal Potential of Ternate Island’s Gamalama Volcano, Indonesia’s densest Active Volcanic Island
  • Karst Rocky Desertification Delineation and Estimation of Potential Soil Loss in Tropical Karst Cockpits

Link Pendaftaran

Link Fakultas Geografi

Universitas Gadjah Mada

Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
Sekip Utara, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
Phone +62-274-6492340| 589595
Email: geografi@ugm.ac.id
Instagram : @geografiugm

Tentang

  • Sejarah
  • Visi Misi Tujuan
  • Pimpinan Fakultas
  • Senat Fakultas
  • Daftar Dosen Pengajar

Departemen

  • Geografi Lingkungan
  • Sains Informasi Geografi
  • Geografi Pembangunan
  • Pengelola Departemen
  • Pengelola Program Studi

Kemahasiswaan

  • Organisasi Kemahasiswaan
  • Layanan Kemahasiswaan
  • Seputar Magang

Layanan Terpadu

  • Heregistrasi
  • Surat Kemahasiswaan
  • Virtual Office Akademik

Informasi Publik

  • Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala
Flag Counter

© 2018 Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada | IG: geografiugm

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY