Pada tanggal 13-15 Februari 2023 telah dilaksanakan kunjungan kerja oleh Dekan Fakultas Geografi (Dr. Danang Sri Hadmoko) yang didampingi oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni (Dr. Dyah Rahmawati Hizbaron) beserta pengelola Unit Kerja Sama Luar Negeri Fakultas Geografi. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama yang telah berjalan dan inisiasi kerja sama yang baru dengan beberapa mitra yaitu Center for Environmental Remote Sensing/CERES (Chiba University), Graduate School of Agricultural and Life Sciences serta Graduate School of Frontier Sciences (University of Tokyo), dan Graduate School of Global Environmental Studies serta Disaster Prevention Research Institute/DPRI (University of Kyoto).
SDGs
Sakura Science Program (SSP) merupakan salah satu program student exchange yang diselenggarakan oleh Faculty of Education, Chiba University. SSP merupakan program tahunan yang telah diselenggarakan sejak tahun 2012. Tujuan utama dari program ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan pendidikan guna mencapai tujuan-tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs). Tahun ini, program tersebut diselenggarakan pada tanggal 7 hingga 13 Februari bersamaan dengan program Japanese Style Education dan dihadiri oleh sejumlah 23 partisipan yang berasal dari berbagai universitas dari beberapa negara yaitu Indonesia, Filipina, Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Taiwan. Dalam program tersebut, wakil Indonesia terdiri atas lima orang mahasiswa yang berasal dari lima perguruan tinggi berbeda yaitu Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dan Universitas Udayana. Dalam kesempatan ini, UGM diwakili oleh satu orang mahasiswa dari program studi Magister Geografi, Fakultas Geografi atas nama Mulyadi Alwi.
GEGAMA, Organisasi Mahasiswa Pencinta Alam Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada, telah melaksanakan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Dasar Angkatan (Diklatsar) XL GEGAMA pada hari 11-14 Januari 2023. Diklatsar merupakan salah satu pokok acara dalam setiap rangkaian penerimaan calon anggota wiramuda baru. Kegiatan yang berlangsung selama empat hari tersebut dilakukan setelah melalui berbagai tahapan seperti seleksi administratif, wawancara, fisik, materi ruang, simulasi, dan dinamika kelompok. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Bukit Mongkrang yang berada disekitar Tlogo Dringo, Gondosuli Kidul, Gondosuli, Kec. Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Tahun ini, kegiatan Diklatsar XL GEGAMA difokuskan pada materi hutan gunung yang terbagi menjadi 3 pokok sub-materi. Materi yang diterapkan antara lain long march, navigasi darat, dan survival.
Keluarga Alumni Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada dengan bangga mempersembahkan acara Webinar Series Geografi Empowerment dengan Tema
“Banjir Pantura Jawa Tengah dan Dampak Kesehatan dalam perspektif Multi-Sektoral; Pemerintah, Akademisi dan Swasta.
👤Keynote Speaker :
H. Ganjar Pranowo, S.H., M.IP.
(Gubernur Jawa Tengah – (To be confirmed))
👤Speakers :
1. Dr. Ambrogio Zanzi
(WFF Representative)
2. Prof. Irfan Budi Pramono
(Badan Riset dan Inovasi Nasional)
3. dr. Aditya Cakasana J.
(Co-Founder MyHealth Diary)
Keluarga Alumni Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada dengan bangga mempersembahkan acara Webinar Series yang akan diselenggarakan secara daring bagi khalayak umum.
Webinar series ini bagian dari rangkaian Kegiatan Geography Empowerment Program yang diinisiasi oleh KAGEGAMA, sebagai wujud dedikasi dan peran alumni Fakultas Geografi UGM kepada masyarakat Indonesia secara luas dalam meningkatkan kemampuan dan pengetahuan.
Catat tanggalnya ya! Webinar series Geography Empowerment Program akan diselenggarakan secara daring pada:
Program pertukaran mahasiswa UGM di Norwegian University of Science and Technology (NTNU) diinisiasi dan dibiayai oleh Citizen Engagement and Natural Resource Governance Education (CitRes-Edu) yang merupakan kerja sama pendidikan berbasis penelitian yang dilakukan antara tiga lembaga, yakni Departemen Geografi (NTNU), Departemen Politik dan Pemerintahan (UGM), dan Fakultas Geografi (UGM). Adapun program pertukaran pelajar dilakukan pada Autumn Semester, berlangsung dari 15 Agustus-20 Desember 2022, dimana mahasiswa menempuh studi selama satu semester dan dapat memilih empat kelas dari daftar kelas lintas jurusan/departemen yang ditawarkan dalam Faculty of Social and Educational Sciences, NTNU.
Muhammad Ngainul Malawani | Franck Lavigne | Wayan Jarrah Sastrawan | Jamaluddin | Ahamad Sirulhaq | Danang Sri Hadmoko
Journal of Volcanology and Geothermal Research, Volume 432, December 2022, 107688
Abstract
Historical and archaeological findings have revealed that many human civilizations have been strongly affected by natural hazards, such as volcanic eruptions. An issue that still lacks attention is the response of ancient populations following eruptions as well as their resilience strategies. Three written sources from Lombok, Indonesia, provide descriptions of the ancient landscape of Lombok and the population’s response to the Samalas volcano eruption in 1257Â CE. The sources depict the conditions of Lombok and the surrounding areas during the pre-, onset-, and post-eruption phases of a catastrophic volcanic eruption with a volcanic explosivity index 7. Various responses of the inhabitants to the eruption are described in the sources, such as fleeing to the hills, avoiding hazards, and escaping to neighboring villages or islands. Several geographic features and toponyms are mentioned, allowing us to reconstruct the evacuation process during the crisis period. The sources also describe recovery strategies in the post-eruption period, including governance strategies, the rebuilding of cities and villages, and agriculture. The historical record suggests that Lombok may have taken up to a century to recover from the eruption and that new kingdoms and principalities became established by the fourteenth century. Disaster management related to the eruption is described in the texts from Lombok, but not in older written sources from Indonesia.
 Joni Purwohandoyo | Hilary Reinhart | Erlis Saputra | Andri Kurniawan | Rini Rachmawati | Dyah Widiyastuti | Arry Retnowati | Mohammad Isnaini Sadali | Rizki Adriadi Ghiffari
International Review for Spatial Planning and Sustainable Development, Volume 11, 2023, Issue 1, Pages 158-175
Abstract
MRapid urbanization and growth in the Kalurahan Wonokromo, situated in the peri-urban area of Yogyakarta City causes the loss of children’s playgrounds while the number of children is increasing. Preserving the remaining space for Green Open Space (GOS) is crucial. Amid the space limit, choosing the right location is one of the keys to ensuring the space functions optimally. We employ the Spatial Multi-Criteria Analysis (SMCA) in selecting several location candidates for the development of GOS using 9 criteria of tree cover, existing open green space, ricefield, social facilities, accessibility, distance to school, presence of small shop, children density, and the riverbank. The SMCA analysis is powered by Analytical Hierarchical Process using expert judgment combined with GIS analysis to yield the weight priority and score for each criterion. As the result, the score for each criterion is 0.3218 for existing open green space, 0.1616 for social facilities 0.1446 for small shops, 0.1265 for roads or accessibility, 0.085 for vegetation, 0.0504 for distance to school, 0.0499 for the riverbank, 0.0367 for the children density, 0.0234 for the ricefield. We obtain 9 candidates for the GOS. The Kalurahan Wonokromo has also planned to build and rehabilitate the open space but needs to acknowledge the needs for GOS from gated communities and pesantren communities as the different types of communities with a different kind of GOS.
Pada Selasa, 17 Januari 2023 di Puskesmas Tanara dilaksanakan kegiatan “Sosialisasi Penanggulangan Stunting Pada Masyarakat dari Pola Aktivitas dan Faktor Lingkungan” dengan menghadirkan Narasumber : Dr. Sukamdi, M.Sc.
Sosialisasi tersebut merupakan salah satu dari rangkaian Sub Proker Tema yaitu Stunting. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dengan kata kunci persoalan yang lebih dekat dengan kesehatan. Persoalan gizi bukan hanya persoalan orang tidak bisa atau mempunyai uang untuk makan makanan bergizi. Orang ada yang makan tidak bervariasi atau tidak sadar makanannya ternyata tidak ada gizinya, berbeda dengan orang yang tidak memiliki uang untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
Korea-Indonesia Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC), Seoul National University (SNU), dan Kunsan National University (KNU), atas nama KSP Korea dan Kemenko Marves Republik Indonesia mengadakan kegiatan “The 2nd Korea-Indonesia Blue Carbon Expert Workshop” pada tanggal 9 –10 Januar1 2023 di Nusa Dua, Bali. Pada kegiatan tersebut turut hadir sebagai pembicara yaitu Dr. Pramaditya Wicaksono, S.Si., M.Sc. dari Fakultas Geografi UGM yang menyampaikan paparan tentang “Indonesia Seagrass Mapping Project”. Workshop ini dilaksanakan untuk mendukung persiapan kerja sama di bidang kemaritiman yang salah satunya adalah tentang Blue Carbon. Kerja sama ini akan direalisasikan dalam bentuk Official Development Assistance (ODA) Project yang direncanakan untuk dimulai pada tahun 2024 sesuai dengan pertemuan bilateral antara Menteri Kementerian Samudera dan Perikanan (KSP) Korea dan Menteri Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) Indonesia pada Oktober 2021 lalu. Kerja sama terkait Blue Carbon ini meliputi penelitian, peningkatan kapasitas (capacity building), dan bidang akademik dengan tujuan jangka panjang untuk dapat mendaftarkan Blue Carbon ke dalam dokumen Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) Green House Gases Inventory dan National Determined Contributions (NDCs). Workshop terbagi menjadi beberapa sesi yang membahas dan mendiskusikan antara lain tentang Korea-Indonesia Blue Carbon Research, Mangrove Blue Carbon Research, Seagrass Blue Carbon Research, dan Others Blue Carbon opportunity. Pada hari kedua dilanjutkan dengan agenda ODA Project preparation meeting.