Jumat, 13 September 2024 – Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan Kemantren Umbulharjo, Yogyakarta, melakukan koordinasi inisiasi kolaborasi pengelolaan sampah sebagai bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) Doktoral Ilmu Geografi (DIG) Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada yang diketuai oleh Ketua Prodi DIG Ibu Dr. Margaretha Widyastuti, S.Si., M.T. Pertemuan tersebut berlangsung pada Jumat, 13 September 204 di Kemantren Umbulharjo dan dihadiri oleh beberapa tokoh penting dari pemerintah lokal. Diantaranya, Pejabat Mantri Umbulharjo Bapak Rajwan Taufiq, S.IP. M.Si, Lurah Warungboto Bapak Weda Satriya N., S.E., S.S., M.Ec., M.E. , dan Lurah Giwangan Ibu Dyah Murniwarini, A.Md. Adapun tim dari Fakultas Geografi yang berkegiatan selain Ibu Ketua Prodi DIG adalah Mohammad Isnaini Sadali, S.Si., M.Sc. Surani Hasanati, S.Si., M.Sc., , Muhammad Arif Fahrudin Alfana, S.Si., M.Sc., dan Seri Ariyati, S.Pd., M.Sc. Selain itu juga terlibat alumni Prodi Pembangunan Wilayah selaku asisten kegiatan yakni Salmaa Hersiana Putri, S.Si.
Kegiatan PkM ini merupakan kegiatan inisiasi pendampingan pengelolaan sampah antara Kalurahan Tridadi, Kabupaten Sleman dengan Kelurahan Giwangan, Kemantren Umbulharjo, Yogyakarta. Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan semakin terbatasnya lahan untuk tempat pembuangan sampah di Tridadi, pengelolaan sampah menjadi tantangan yang semakin kompleks. Merespon hal tersebut, DIG Fakultas Geografi UGM menggandeng Kemantren Umbulharjo, khususnya Kalurahan Giwangan yang dikenal sebagai kalurahan yang menerapkan praktik baik pengelolaan sampah di Kota Yogyakarta yang kemudian dipilih sebagai lokasi praktik pembelajaran Kalurahan Tridadi.
Lurah Giwangan, menyampaikan bahwa wilayahnya telah sukses menerapkan beberapa program pengelolaan sampah yang inovatif. Salah satu inovasi penting adalah budidaya magot untuk mengolah sampah organik, yang telah berhasil mengurangi volume sampah di tingkat rumah tangga. Selain itu, Giwangan juga telah menerapkan sistem penanaman biopori, yang membantu dalam mengatasi sampah organik sisa makanan.“Giwangan memiliki 14 bank sampah aktif, yang berfungsi sebagai solusi untuk pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga. Hal ini menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam mengurangi tumpukan sampah di TPS (Tempat Pembuangan Sementara),” ujar Ibu Dyah Murniwarini. Tidak hanya itu, Giwangan juga menjadi satu-satunya wilayah di Yogyakarta yang memiliki TPS 3R (Reuse, Recycle, Reduce) dan dilengkapi dengan mesin RDF (Refuse Derived Fuel), sebuah teknologi canggih yang berfungsi untuk mencacah sampah sehingga sangat welcome apabila dijadikan praktik baik baik daerah lain khususnya pendampingan dari Geografi.
Kegiatan PkM ini dilakukan sebagai bagian kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi mendukung upaya pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya pada tujuan 11 (Kota dan Permukiman yang berkelanjutan) dan tujuan 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab). Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan solusi pengelolaan sampah yang berkelanjutan dapat diterapkan di wilayah lain, serta mampu menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.
Rilis
Jumat, 13 September 2024 – Prodi Pembangunan Wilayah Departemen Geografi Pembangunan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada kembali bekerjasama dengan Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta, yang saat ini menginjak tahun ke-3 (tiga) kolaborasi kegiatan praktik lapangan Praktikum Pengembangan Masyarakat di Kemantren Umbulharjo dengan Dosen Pembimbing Surani Hasanati, S.Si., M.Sc. bersama dengan 1 asisten Departemen GP (Shafa Widad Safina, S.Si), 8 asisten praktikum (Sekar Pramudhita Maheswari, Cherlys, Nabilla Anisa Hidayati, Haifa Tri Setyowati, Adellia Putri Rachmasari, Azzahra Lintang Maharani, Nasywa Ramadhisa dan Muhammad Haikal Giffari Atallah) dan 80 mahasiswa. Tahun pertama kolaborasi dilakukan di Kelurahan Sorosutan, tahun kedua di Kelurahan Giwangan, dan tahun ketiga 2024 ini di Kelurahan Warungboto. Adapun pemilihan lokasi di Kalurahan Warungboto juga merupakan bentuk followup kegiatan PP ORMAWA DGP FGE UGM dengan dosen pembimbing Dr. Alia Fajarwati, S.Si., M.IDEA.
Sehubungan dengan rangkaian kerjasama Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada dalam program Sustainable Infrastructure Programme in Asia (SIPA) yang diinisiasi oleh Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Proyek Infrastruktur Prioritas Nasional Kementerian PPN/Bappenas bersama Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dan World Wildlife Fund (WWF) sebagai upaya mengarusutamakan perencanaan pembangunan jangka panjang dan jangka menengah yang mendukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan yang berketahanan iklim di tingkat nasional menyelenggarakan Training Pengarusutamaan Solusi Berbasis Alam untuk Perencanaan Infrastruktur Berkelanjutan pada 26-27 Agustus 2024 di Hotel Grand Tjokro Yogyakarta.
Perlindungan lingkungan dan sumber daya alam menjadi salah satu fokus utama dalam transformasi yang direncanakan pada rencana ini. Konsep pembangunan infrastruktur berkelanjutan yang memperhatikan perubahan iklim dengan mengedepankan solusi berbasis alam atau yang juga dikenal dengan Nature-based Solution (NbS) menjadi kunci untuk menghadirkan solusi yang cerdas dan ramah lingkungan. Penting untuk mencatat bahwa kontribusi para pihak memiliki peran krusial dalam penyusunan perencanaan yang mengedepankan prinsip ramah terhadap risiko perubahan iklim dan lingkungan.
Padukuhan Sompok, Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul terus berbenah dalam upaya menjadi desa yang tangguh bencana dan mandiri melalui pengembangan pariwisata. Tim pengabdian desa binaan dari Fakultas Geografi dan Pusat Studi Bencana (PSBA) UGM yang dipimpin oleh Dr. Mukhamad Ngainul Malawani, S.Si., M.Sc., bersama masyarakat Padukuhan Sompok yang dikoordinasi oleh Kepala Dukuh Pak Triyono, melaksanakan serangkaian kegiatan pemberdayaan yang difokuskan pada Upaya penguatan mitigasi bencana dan pengembangan potensi wisata lokal. Kegiatan ini didukung oleh Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM melalui program Desa Binaan.
Yogyakarta, 09 September 2024 — PT Freeport Indonesia resmi menyerahkan hibah berupa 1 (satu) unit Total Station Leica TS15 Viva kepada Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Acara serah terima ini ditandai dengan penandatanganan seremonial antara perwakilan PT Freeport Indonesia, Benget Hutauruk, dan Dekan Fakultas Geografi UGM, Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc., di Ruang Sidang, Fakultas Geografi UGM. Hibah ini merupakan salah satu langkah strategis untuk mendukung pendidikan di bidang teknologi survei, khususnya dalam survei tambang bawah tanah yang menjadi fokus penting di era modern ini.
Seleksi Calon ASN 2024 sedang dibuka dari tanggal 20 Agustus sampai dengan 6 September 2024 dengan formasi yang sangat besar jumlahnya. Unit Pengembangan Karier dan Alumni (UPKA) Fakultas Geografi UGM menyelenggarakan Seminar Daring bertajuk “Persiapan Seleksi Calon ASN 2024” pada hari Selasa (3/9). Agenda tersebut mengundang narasumber Bapak Wahyu Widayat, S.STP., M.I.P. dari Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan menyampaikan materi dengan judul “Persiapan Dokumen Penting untuk Pendaftaran dan Pemberkasan ASN”. Pak Wahyu menyampaikan rambu-rambu bagi peserta agar tidak melakukan kesalahan dalam hal administrasi.
Narasumber kedua adalah Bapak Adrea Farandika, S.Si. yang membawakan materi “Strategi Memilih Formasi Bidang Geografi”. Pak Adrea merupakan alumni Program Studi Kartografi dan Penginderaan Jauh angkatan tahun 2010 dan saat ini menjadi ASN di ATR/BPN Kantah Indragiri Hilir, Riau. Pak Adrea membagikan strategi yang dapat dilakukan para peserta untuk menentukan pilihan formasi yang akan dipilih dalam Seleksi Calon ASN. Pemaparan materi dari narasumber dimoderatori oleh Dr. Mukhamad Ngainul Malawani, S.Si., M.Sc. selaku Kepala UPKA Fakultas Geografi UGM.
Peserta yang mengikuti agenda seminar sekitar 140 orang dengan antusiasme yang tinggi. Forum seminar daring terasa hidup karena para peserta aktif bertanya kepada kedua narasumber. Agenda diakhiri dengan foto bersama.
Fakultas Geografi berharap dengan dilaksanakannya Seminar Daring bertajuk “Persiapan Seleksi Calon ASN 2024” dapat bermanfaat bagi peserta secara umum dan bagi alumni Fakultas Geografi UGM secara khusus untuk mempersiapkan diri mendaftar Seleksi Calon ASN 2024. (FGE/UPKA)
Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, UGM telah menyelenggarakan SDGs Seminar Series pada Launching Laboratorium Kewilayahan dan Tata Ruang Wilayah Departemen Geografi Pembangunan Adapun tema yang diusung adalah “Masa Depan Pembangunan Rendah Karbon Indonesia dalam Perspektif Pembangunan Wilayah”. Hal ini selaras dengan pilar yang diusung dalam SDGs, yakni pilar pembangunan ekonomi berupa tujuan ke-7 “Energi Bersih dan Terjangkau”. Selain itu, tema ini juga selaras dengan pilar pembangunan lingkungan berupa tujuan ke-12 “Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab” dan tujuan ke-13 “Penanganan Perubahan Iklim”. Seminar dilaksanakan secara luring di Auditorium Merapi, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada serta dilaksanakan secara daring menggunakan media Zoom meeting, live YouTube, dan live report story Instagram. Pembicara pada seri kali ini adalah Ibu Reny Windyawati, S.T., M.Sc. (Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Tata Ruang Kementerian ATR/BPN), Bapak Dr. Danang Yulisaksono, S.T., M.T. (Kabid Riset Inovasi Daerah dan Pengendalian BAPPEDA Kota Yogyakarta), dan Bapak Dr. Luthfi Muta’ali, S.Si., M.T. (Kepala Laboratorium Kewilayahan, Fakultas Geografi, UGM). Moderator seminar ini adalah Bapak Agung Satriyo Nugroho, S.Si., M.Sc. (Dosen Fakultas Geografi UGM). Welcome remarks diberikan oleh Bapak Dr. Erlis Saputra, M. Si. (Ketua Departemen Geografi Pembangunan Fakultas Geografi UGM). Sambutan seminar diberikan oleh Bapak Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc. (Dekan Fakultas Geografi, UGM.
Narasumber Ibu Reny menyampaikan terkait perubahan iklim dan urgensi pembangunan rendah karbon. Terdapat berbagai kebijakan-kebijakan yang mengacu pada komitmen-komitmen Indonesia terhadap upaya mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim sejak tahun 1994 dengan adanya ratifikasi UNICCC hingga di tahun 2022 dengan adanya enhanced NDC. Salah satu upayanya yaitu pembangunan rendah karbon. Pembangunan rendah karbon termasuk platform baru pembangunan yang bertujuan mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan sosial melalui kegiatan pembangunan rendah emisi dam meminimalkan eksploitasi sumberdaya alam dengan dasar utama SDGs ke-13. Kebjikan pemenuhan ruang terbuka, penguatan pengendalian pemanfaatan ruang dan tanah, pengembangan kawasan TOD di Kota, serta reforma agraria termasuk dalam kebijakan spasial dalam mendukung pengurangan dampak perubahan iklim.
Narasumber Bapak Danang membahas terkait implementasi Low Carbon dalam tata ruang di Yogyakarta serta menciptakan kota yang rendah karbon. Emisi gas rumah kaca masih menjadi permasalahan yang ada di Derah Istimewa Yogyakarta. Masalah lain yang belum terselesaikan adalah adanya permasalahan terkait sampah. Kondisi kota yang relatif kecil dan didominasi permukiman menjadikan emisi gas rumah kaca yang hadir kebanyakan berasal dari permukiman dan rumah tangga. Penanganan sampah yang telah dilakukan di Yogyakarta salah satunya adalah pengelolaan RDF. Upaya yang dilakukan Yogyakarta untuk mewujudkan branding “Yogyakarta: Kota Rendah Karbon” adalah penyediaan RTH sesuai ketentuan yang ada. RTH di Yogyakarta saat ini baru berkisar di angka 23% saja, dan masih didominasi RTH privat.
Narasumber Bapak Luthfi memaparkan terkait peran perguruan tinggi dalam mewujudkan pembangunan rendah karbon. Perhatian terhadap masalah iklim muncul dari kekhawatiran manusia terhadap kondisi bumi yang kian mengalami penurunan. Segala bentuk kebijakan, aturan, dan kesepakatan adalah tindak lanjut dari kepedulian terhadap masalah tersebut. Dalam mengatasi masalah iklim ini upaya utama yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan controlling terhadap serapan dan tangkapan emisi. Berbagai permasalahan terkait iklim nyatanya dapat digunakan sebagai kajian riset yang menarik bagi mahasiswa terutama mahasiswa geografi. Pemikiran-pemikiran itu dapat menjadi sumbangsih universitas terkait inovasi yang relevan dengan penyelesaian masalah iklim yang ada.
Sesi terakhir pada seminar ini merupakan sesi diskusi interaktif dari peserta yang terdiri tidak hanya dari unsur mahasiswa, tetapi juga dosen dari berbagai perguruan tinggi baik negeri dan swasta di seluruh Indonesia, pemerintah, private sektor, praktisi-pemerhati SDGs, serta masyarakat umum.
Terima kasih banyak kami haturkan kepada Ibu/Bapak yang telah berkenan hadir dalam SDG’s Seminar Series. Kami juga memohon maaf sebesar-besarnya atas segala yang tidak berkenan. Sekaligus mengundang Ibu/Bapak untuk berkenan hadir kembali dan mengajak kolega pada SDGs Seminar Series berikutnya dengan tema dan bahasan yang tidak kalah menarik. Terus ikuti perkembangan kami melalui https://lynk.id/sdgsseminarseries
Salam SDGs
Pada hari Senin, 3 September 2024, Fakultas Geografi UGM sebagai salah satu pelaksana program FOLU Net Sink 2030 Indonesia mengadakan pelatihan dengan judul “Pelatihan Ecosystem-based Approach (EbA) dan Ecosystem-based Disaster Risk Reduction (Eco-DRR) untuk Mendukung Program Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.” Tujuan utama acara ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja dalam Ecosystem-based Approach (EbA) guna mendukung tercapainya Indonesia’s FOLU Net Sink 2030. Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk mengumpulkan informasi terkait praktik baik EbA yang berkaitan langsung dengan peningkatan dan pemeliharaan serapan karbon, serta penurunan emisi karbon, yang telah diterapkan di lokasi kajian tertentu agar dapat disebarkan melalui Geoportal di masa mendatang.
Acara pelatihan berlangsung dari tanggal 3–6 September 2024 bertempat di Hotel Swiss-Belboutique, Yogyakarta. Hari pertama dibuka dengan sambutan oleh Dr. Dyah Rahmawati Hizbaron, S.Si., M.T., M.Sc. sebagai Ketua Pelaksana program Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 Fakultas Geografi UGM. Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Dr. Ida Kusdamayanti, M.Si. selaku Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) SDM LHK yang juga secara simbolis membuka rangkaian pelatihan yang diselenggarakan. Sambutan kemudian dilanjutkan oleh Dr. Danang Sri Hadmoko, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Geografi. Pada pembukaan pelatihan ini juga diberikan pengenalan singkat dari Dr. Ir. Ruandha Agung Sugardiman, M.Sc. Ketua Harian I Tim Kerja Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 terkait esensi dari program Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.
Acara ini merupakan kerja sama antara Fakultas Geografi UGM dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pelatihan ini diikuti oleh 39 peserta yang berasal dari lokus DAS Indragiri. Peserta merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Non-ASN lingkup Direktorat Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Rehabilitasi Hutan, Balai Pelatihan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPLHK) tingkat Kabupaten/Kota, Direktorat Pengendalian Perubahan Iklim, Direktorat Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Pusat Data dan Informasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion, Unit Pelatihan Teknis (UPT) BPDAS, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan tingkat provinsi dan kabupaten, Dinas Perkebunan tingkat provinsi, Forum DAS tingkat provinsi, Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) yang dibawahi, pemerintah daerah tingkat kabupaten, Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI), maupun organisasi terkait.
Sebagai penutup, diharapkan pelatihan ini tidak hanya memperkaya wawasan dan keterampilan para peserta, tetapi juga menjadi langkah konkret dalam memperkuat kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam upaya pencapaian Indonesia’s FOLU Net Sink 2030. Dengan dukungan dan partisipasi aktif dari berbagai pihak, implementasi Ecosystem-based Approach (EbA) dan Ecosystem-based Disaster Risk Reduction (Eco-DRR) dapat semakin diperluas dan dioptimalkan, sehingga mendukung keberlanjutan lingkungan di Indonesia. Fakultas Geografi UGM berharap pelatihan ini dapat menjadi awal dari serangkaian inisiatif yang akan terus dikembangkan oleh berbagai pihak.
Fakultas Geografi UGM selaku salah satu pelaksana (Implementing Partner/IP) program FOLU Net Sink 2030 Indonesia melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas Pemangku Kepentingan di DAS Rokan guna mendukung Program FOLU Net Sink 2030 melalui “Pelatihan Sustainable Land Restoration pada Lahan Kritis di Indonesia yang mendukung FOLU Net Sink 2030”. Pelatihan ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dari mitra prioritas guna menjalin kerja sama lebih lanjut dalam pelaksanaan program FOLU Net Sink selanjutnya. Selain itu, pelatihan ini juga bermanfaat untuk menghimpun informasi berkaitan dengan praktik baik restorasi lahan berkelanjutan (Sustainable Land Restoration) yang berhubungan langsung dengan peningkatan cadangan atau penurunan emisi karbon yang telah diimplementasikan di lokus-lokus kajian agar dapat disebarluaskan melalui Geoportal di masa mendatang.