• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
  • Informasi Publik
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Geografi
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi, Misi dan Tujuan
    • Sambutan Dekan
    • Manajemen
      • Pimpinan Fakultas
      • Senat Fakultas
      • Pengelola Departemen
      • Pengelola Program Studi
    • Civitas Akademika
      • Dosen
      • Staf Kependidikan
  • Pendidikan
    • Program Sarjana
      • Geografi Lingkungan
      • Kartografi dan Penginderaan Jauh
      • Pembangunan Wilayah
      • International Undergraduate Program
    • Program Pascasarjana
      • Program Studi Magister Geografi
      • Program Studi Magister Geografi Minat Pembangunan Wilayah
      • Program Studi Magister Geografi Minat MPPDAS
      • Program Studi Magister Penginderaan Jauh
      • Program Studi Doktor Geografi
    • Admisi
      • Program Sarjana
      • Program Pascasarjana
      • Program Fast Track S1 – S2
      • MATRIKULASI D4 ke S1
    • Akreditasi
  • Akademik & Kemahasiswaan
    • Peraturan Akademik
      • Panduan Akademik
      • Kode Etik Mahasiswa Geografi
      • Tata perilaku Mahasiswa UGM
    • Layanan Kemahasiswaan
    • Layanan Akademik
    • Kalender Akademik
    • Seputar Magang
    • Beasiswa
    • Organisasi Kemahasiswaan
    • Ikatan Profesi Dan Lembaga-Lembaga Lain
  • P2M
    • Penelitian & Pengabdian Masyarakat
    • Tracer Study
  • Kerja sama
    • Dalam Negeri
    • Luar Negeri
    • Alumni
  • Fasilitas
    • Akademik
    • Student Wellbeing
    • Peminjaman Ruang
    • Ruang Kebugaran
  • Beranda
  • Rilis
  • Manfaatkan Layang-Layang, Mahasiswa Geografi UGM Kembangkan Sistem Identifikasi Arus Balik Mematikan di Pantai Parangtritis

Manfaatkan Layang-Layang, Mahasiswa Geografi UGM Kembangkan Sistem Identifikasi Arus Balik Mematikan di Pantai Parangtritis

  • Rilis
  • 15 Juni 2016, 14.19
  • Oleh:
  • 0

sig2

“SIMON TEMPLAR”, Sistem Monitoring Pantai Secara Multitemporal, berhasil dikembangkan oleh mahasiswa Program Studi Kartografi dan Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi UGM yang terdiri dari Muchsin Nur Wachid, Anggini Nur Azizah, Deha Agus Umarhadi dan Restu Dwi Cahyo. Sistem ini berfungsi untuk mengidentifikasi arus balik mematikan (rip current) dengan menggunakan kamera yang diterbangkan oleh layang-layang atau biasa disebut dengan kite aerial photography. Rip current di Pantai Parangtritis yang sering menelan banyak korban jiwa dan terjadi setiap waktu namun masih sulit diidentifikasi secara pasti ini biasa terletak di zona pecah gelombang dan lokasinya dapat berubah dalam kurun waktu kurang lebih tiga jam sekali akibat perubahan kondisi dan arah angin berdasarkan musim. Rip current ini dapat menyeret korban ke dalam laut karena memiliki kecepatan arus yang tinggi. Jumlah kasus kecelakaan laut di Pantai Parangtritis dari tahun 1991 – hingga pertengahan Maret 2016 mencapai 607 kasus, di mana 238 kasus kecelakaan laut di antaranya merupakan korban yang meninggal dunia atau hilang karena arus laut (Sumber: SAR Parangtritis tahun 2016).

Proses Identifikasi SIMON TEMPLAR diawali dengan menerbangkan kite aerial photography dan berjalan di area rawan rip current yang ingin dipantau. Pemotretan lapangan dibarengi dengan pemasangan GCP (Ground Control Point) dari lokasi-lokasi tertentu, sebagai titik ikat penentuan posisi pasti letak rip current, sehingga titik-titik lokasi rip current tersebut dapat diketahui dengan mudah menggunakan GPS. Titik GCP selanjutnya ditandai dengan kain putih agar dapat diidentifikasi dari foto. Foto hasil pemotretan akan diolah dan digabungkan dengan menggunakan software, yang kemudian diunggah kedalam situs simontemplar-indonesia.com yang dapat diakses masyarakat luas.

sig1Kelebihan SIMON TEMPLAR antara lain memiliki jangkauan pandang yang lebih luas daripada pemantauan manual yang saat ini dilakukann melalui pos-pos SAR Parangtritis, tingkat akurasi yang tinggi, kemudahan akses informasi bagi pengguna, serta pengadaan dan pengoperasian yang memakan biaya relatif murah.

Sistem ini bukanlah tanpa kendala. Kendala utama pada sistem ini adalah angin, dimana kecepatan angin minimal seringkali tidak terpenuhi untuk menerbangkan kite aerial photography.

Publikasi lokasi rip current di Pantai Parangtritis diharapakan dapat digunakan sebagai early warning sistem atau peringatan dini bagi masyarakat supaya lebih waspada akan keberadaan arus berbahaya tersebut. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan Pekan Kreativitas Mahasiswa Bidang Karsa Cipta yang didanai sepenuhnya oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI.(FGE/Anggini&Muchsin)

 

Artikel ditulis oleh:

Anggini Nur Azizah    (FGE / KPJ 13), nomor HP: 087807556999.

Muchsin Nur Wachid  (FGE / KPJ 13)

Rilis Berita

  • Tekan Gap Multigenerasi, Dosen FGe UGM Dibekali Workshop Komunikasi Efektif Bersama Gen Z
  • Riset Peneliti UGM di Desa Bukit Raya Jadi Model Smart Village IKN
  • Magister Penginderaan Jauh UGM Gandeng UQ Australia Buka Program Double Degree

Link Pendaftaran

Link Fakultas Geografi

Universitas Gadjah Mada

Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
Sekip Utara, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
Phone +62-274-6492340| 589595
Email: geografi@ugm.ac.id
Instagram : @geografiugm

Tentang

  • Sejarah
  • Visi Misi Tujuan
  • Pimpinan Fakultas
  • Senat Fakultas
  • Daftar Dosen Pengajar

Departemen

  • Geografi Lingkungan
  • Sains Informasi Geografi
  • Geografi Pembangunan
  • Pengelola Departemen
  • Pengelola Program Studi

Kemahasiswaan

  • Organisasi Kemahasiswaan
  • Layanan Kemahasiswaan
  • Seputar Magang

Layanan Terpadu

  • Heregistrasi
  • Surat Kemahasiswaan
  • Virtual Office Akademik

Informasi Publik

  • Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala
Flag Counter

© 2018 Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada | IG: geografiugm

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY