
Bagi sebagian orang, arah karier lulusan geografi kerap dipersepsikan membingungkan. Padahal, keilmuan ini justru memiliki cakupan yang sangat luas dan dapat menembus berbagai sektor strategis, termasuk energi dan sumber daya alam. Potensi tersebut diharapkan mampu menjadi motor penggerak pembangunan sekaligus tulang punggung kemajuan Indonesia di masa depan.
Berangkat dari gagasan tersebut, Unit Pengembangan Karier dan Alumni (UPKA) Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar Career Development Talks #1 bertajuk “Unlock Your Geopower: Jelajah Inspirasi Karier Lulusan Geografi”. Pada sesi perdana ini, fokus pembahasan diarahkan pada sektor energi dan sumber daya. Melalui kegiatan tersebut, sebanyak 120 peserta diajak melihat peluang karier di bidang tersebut melalui pengalaman para alumni yang telah terjun di dunia profesional.
Hal ini disampaikan Kepala UPKA Fakultas Geografi UGM, Dr. Mukhamad Ngainul Malawani, S.Si., M.Sc. “Kami ingin mahasiswa melihat bahwa geografi punya peran luas di berbagai bidang, termasuk sektor energi dan sumber daya. Acara ini juga menjadi ruang koneksi yang mempertemukan mahasiswa, alumni, dan dosen,” ujarnya.
Kegiatan yang terbagi dalam dua sesi ini menghadirkan narasumber dengan latar belakang profesional di berbagai sektor energi dan sumber daya. Sesi pertama, Sabtu (2/8), menghadirkan Mohamad Haviz Damar Sasongko, alumni Geografi Lingkungan (GEL) 2009 dan Dony Octa Setyawan, alumni Kartografi dan Penginderaan Jauh (KPJ) 2011. Sementara pada sesi kedua, Jumat (8/8), menghadirkan Hafiidh Alfian Affandi, alumni KPJ 2012 dan Ghalih N. Wicaksono alumni GEL 2012.
Keempat alumni Fakultas Geografi UGM tersebut membagikan pengalamannya berkarier di industri pertambangan, mulai dari pemetaan dan pengelolaan tambang, pemanfaatan teknologi geospasial dalam Industri 4.0, hingga praktik pertambangan berkelanjutan. Mereka juga mengupas peran keterampilan analisis data spasial, penggunaan teknologi seperti drone dan AI, pentingnya sertifikasi teknis, serta peluang bagi lulusan geografi untuk mengisi posisi strategis di sektor ini meski berlatar non-geologi.
Lebih lanjut, setelah forum diskusi juga akan dibuka pendaftaran mini bootcamp bersama para narasumber. Program ini nantinya akan memberikan pelatihan secara intensif bagi mahasiswa yang ingin mempersiapkan diri memasuki industri energi dan sumber daya.
Dengan menghadirkan para alumni, kedepannya mahasiswa dapat melihat peta peluang karier lebih luas lagi, serta memahami bahwa kompetensi geografi dapat menjadi kunci dalam sektor-sektor strategis pembangunan bangsa.
“Harapannya, apa yang dibagikan para narasumber dapat memberi manfaat dan menjadi motivasi untuk membuka potensi besar geografi, termasuk hal-hal yang mungkin sebelumnya tidak pernah terpikirkan,” tambah Dr. Malawani.