Kesehatan mental semakin menjadi perhatian di tengah tantangan kehidupan masyarakat urban. Berdasarkan laporan DataIndonesia.com, Jakarta berada di peringkat 10 besar kawasan perkotaan dunia yang paling stres pada tahun 2021. Ditambah lagi faktor lingkungan di kota besar seperti Jakarta juga mempengaruhi stres pada masing-masing individu.
Fenomena ini menjadi cikal bakal bagi tim GeoZen dari Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk menghadirkan solusi perencanaan tata ruang dan manajemen perkotaan berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) melalui karya berjudul “GreenZen: WebGIS Informasi Ruang Terbuka Hijau Publik Guna Merespons Distres Psikologis Masyarakat di DKI Jakarta.”
Karya yang berhasil menjadi juara kedua dalam kompetisi Jakarta Satu Spasial Analysis Competition and Education (Jak-Space) University 2024 ini mencoba menghubungkan isu kesehatan mental dengan pentingnya keberadaan ruang terbuka hijau (RTH) publik dalam mengurangi stres masyarakat kota melalui mekanisme coping (manajemen stres).
Melalui pendekatan berbasis teknologi, WebGIS “GreenZen” dapat mewadahi aspirasi dari masyarakat tentang pentingnya keberadaan Ruang Terbuka Hijau Publik melalui pendekatan manajemen distres psikologis dan juga agar pemerintah dapat mendengar langsung kebutuhan dan masukan dari masyarakat mengenai RTH Publik.
Hanif Ananta Damar M., anggota tim, menjelaskan bahwa nama “GreenZen” berasal dari kata “Green,” yang mencerminkan fokus utama pada RTH publik sebagai elemen penting untuk keberlanjutan lingkungan dan kesehatan mental, serta “Zen,” yang melambangkan ketenangan, keseimbangan, dan relaksasi yang ingin dicapai.
“GreenZen berusaha menyelisik seberapa berpengaruh RTH di Jakarta membantu manajemen stress masyarakat, dan menganalisis RTH dari segi kualitas dan kuantitas, untuk mengetahui bagaimana RTH menyediakan pilihan yang banyak untuk rekreasi dan memberikan potensi beragam opsi bagi masyarakat melakukan kegiatan yang membantu pemulihan dari distres,” jelas Hanif.
Selain menyajikan informasi analisis menggunakan ArcGIS StoryMaps, GreenZen juga menampilkan fitur pelengkap lainnya seperti Dashboard Real-Time yang memungkinkan masyarakat memberikan aspirasi terkait RTH publik, jelajah rekomendasi RTH publik populer di Jakarta, serta tersedia Web App penelusuran RTH publik dan fasilitas transportasi umum di sekitar untuk mengakses fasilitas dalam radius jarak yang mudah ditempuh dengan berjalan kaki.
Hanif beserta anggota tim lainnya yaitu Ramadi Syarif dan Sulthan Aflahuddin dalam proses pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk asesmen indikasi distres psikologis berdasar pada General Health Questionnaire 12 (GHQ-12) dengan perhitungan skala likert (0-4).
“Selain itu, juga dikombinasikan dengan pengumpulan persepsi dan aspirasi publik untuk dapat memahami keterhubungan distres psikologis dengan perencanaan RTH publik melalui kuisioner yang disebar melalui media sosial, serta memanfaatkan geodatabase RTH dari platform Jakarta Satu,” tambahnya.
Tim berharap karya GreenZen yang dapat diakses melalui https://bit.ly/WebGISGreenZen ini diterima dengan antusias oleh masyarakat maupun pemerintah, sehingga dapat dikembangkan secara lebih profesional.