Menurut laporan tracer study 2023, 93,83% lulusan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) telah terserap di dunia kerja, dengan 68,5% diantaranya langsung bekerja setelah lulus. Artinya, alumni Fakultas Geografi memiliki daya saing lulusan cukup tinggi, namun tetap diperlukan kesiapan khusus agar tetap relevan di dunia kerja.
Hal ini disampaikan Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc., Dekan Fakultas Geografi UGM pada acara Pembekalan Wisudawan Periode I Tahun Ajaran 2024/2025 yang dipadukan dengan Seminar Karier bersama LinkedIn, Senin (17/11) di Auditorium Merapi Fakultas Geografi UGM bahwa setidaknya terdapat 3 kunci utama yang harus dipegang oleh mahasiswa setelah lulus.
“Kunci pertama adalah update knowledge dan update skill agar tetap relevan dengan dunia profesional,” ungkapnya.
Lanjutnya, kunci kedua, mahasiswa harus memperbarui pemahaman tentang isu terkini dan memahami berbagai masalah yang dihadapi bangsa. Menurutnya, dengan kemampuan ini calon wisudawan dapat bertahan bahkan unggul, jika mampu memberikan solusi atas berbagai permasalahan bangsa.
Ia juga menambahkan permisalan isu yang sedang berkembang dan relevan pada bidang geografi. Seperti halnya isu ketahanan pangan, dimana beberapa waktu Fakultas Geografi diminta oleh suatu BUMN mengkaji logistik pupuk. “Selain itu juga terdapat isu energi, kami juga akan bekerja sama dengan Pertamina terkait riset di bidang ini. Ada juga isu perubahan iklim terkait bagaimana strategi pengembangan karbon, dan masih banyak isu relevan lain,” tambahnya.
Kunci ketiga yang diperlukan calon wisudawan ialah membangun dan memperluas jejaring. “Setelah lulus, kalian akan mendapatkan kartu KAGAMA (Keluarga Alumni Gadjah Mada). Manfaatkan jejaring ini untuk membangun hubungan dengan para alumni di luar sana,” jelas Danang.
Senada dengan hal tersebut, Dr. Mukhamad Ngainul Malawani, S.Si., M.Sc., Kepala Unit Pengembangan Karier dan Alumni Fakultas Geografi UGM juga menekankan pentingnya membangun jaringan profesional, khususnya kepada alumni. “Setidaknya, jalin hubungan lintas angkatan. Mencari tahu sebaran pekerjaan sesuai bidang, jenis, hingga gaji dari para alumni. Sehingga, harapannya teman-teman setelah ini punya planning kedepan. Dan jangan takut menganggur, karena banyak peluang menanti di luar sana,” ujarnya.
Alwan juga melaporkan bahwa sebagian besar lulusan Fakultas Geografi bekerja di sektor pemerintahan, dengan hampir 40% menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Hal ini selaras dengan hasil survei mahasiswa baru 2023, yang menunjukkan mayoritas ingin menjadi PNS.
“Geografi ini bisa dikatakan sebagai tulang punggung pembangunan di Indonesia. Oleh karena itu, terdapat banyak formasi tenaga kerja lulusan Geografi yang dibutuhkan di berbagai level, mulai dari daerah, provinsi, hingga kementerian, terutama untuk posisi seperti analis GIS dan tenaga ahli spasial,” kata Alwan.
Namun demikian, ia juga menekankan bahwa lulusan Geografi tidak hanya terbatas pada pekerjaan di sektor pemerintahan. “Melalui acara ini, kami ingin memberikan edukasi bahwa lulusan Geografi juga memiliki peluang besar di sektor swasta,” imbuhnya.
Lebih lanjut dalam acara ini, pembekalan dari LinkedIn yang dipaparkan Josandy Maha Putra, Official LinkedIn Local Partner yang turut memberikan pelatihan kepada para wisudawan terkait cara mempromosikan keterampilan dan pengalaman secara efektif melalui platform profesional.