Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) semakin memperkuat kolaborasinya dengan mitra-mitra di Perancis melalui produktivitas riset yang tinggi. Pada periode 2022-2027, Fakultas Geografi, yang diwakili oleh Laboratorium Sistem Informasi Geografis dan Laboratorium Geomorfologi Lingkungan dan Mitigasi Bencana, berpartisipasi dalam kerja sama International Joint Laboratories melalui skema LMI-SIR dengan tema “Indonesian Subduction and Associated Risks”, yang di selenggarakan di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Singaraja, Bali pada 28 Oktober – 2 November 2024. Kerja sama ini dibiayai oleh Institut de Recherche pour le Développement (IRD) dan Centre National de la Recherche Scientifique (CNRS) dari Perancis, melibatkan 8 universitas dan lembaga penelitian di Perancis serta 10 mitra di Indonesia, seperti Université Paris 1 Panthéon-Sorbonne, CNRS, IPGP, LMV, Université Paris Cité, Université Clermont-Auvergne, dan Université Savoie Mont Blanc.
Fokus utama dari kolaborasi ini meliputi program visiting scientist, riset bersama, serta workshop dan seminar. Pada tahun 2023, Dr. Sandy Budi Wibowo, Kepala Laboratorium Sistem Informasi Geografis, menjadi visiting scientist di Laboratoire de Geographie Physique, CNRS – Université Paris 1 Panthéon Sorbonne, selama dua bulan. Sementara itu, Dr. Bachtiar Wahyu Mutaqin dari Fakultas Geografi UGM juga berkesempatan menjadi visiting scientist di Laboratoire Magma et Volcan di Perancis pada tahun 2024.
Pada workshop LMI-SIR 2024 ini Fakultas Geografi UGM mengirimkan empat delegasi, diantaranya
- Dr. Danang Sri Hadmoko – “Spatio-temporal landslide susceptibility assessment using machine learning: A case study at Banjarnegara, Central Java.”
- Dr. Bachtiar Wahyu Mutaqin – “Multi-hazard assessment in the coastal tourism city of Denpasar, Bali, Indonesia.”
- Dr. Sandy Budi Wibowo – “Agent-based model for identifying flow pattern at Papandayan volcano.”
- Dr. Indranova Suhendro – “Formation of the untypically heavy sub-Plinian eruptions at Mt. Ruang (North Sulawesi, Indonesia) on April 17th and 30th 2024: The fate of an extremely crystalline basaltic-andesite magma under rapid decompression.”
Kegiatan dilanjutkan, dengan field trip ke Komplek Gunungapi Buyan-Bratan pada Rabu, 30 Oktober 2024, yang meliputi lima titik observasi utama. Titik observasi pertama, peserta melihat gawir longsoran yang menjadi sumber bencana aliran debris di Buleleng pada tahun 1815 M dan menewaskan lebih dari 10.000 jiwa. Titik observasi berikutnya menampilkan morfologi Komplek Gunungapi Buyan-Bratan, termasuk tahap pre-kaldera, syn-kaldera, dan post-kaldera. Lokasi lainnya menunjukkan lapisan stratigrafi yang mengkonfirmasi hubungan antara endapan debris flow dengan abu Tambora 1815 dan jatuhan pumis Samalas 1257.
Sesi presentasi berlanjut pada Kamis, 31 Oktober 2024, dengan format lisan dan poster, dilanjutkan dengan diskusi ilmiah dan diskusi mengenai kolaborasi internasional dalam bidang geomorfologi, mitigasi bencana, dan kajian risiko tektonik di kawasan subduksi Indonesia. Kegiatan ini diharapkan akan mendorong inovasi dalam mitigasi risiko dan manajemen bencana serta mempererat hubungan ilmiah antara Indonesia dan Perancis.