Yogyakarta, 09 September 2024 — PT Freeport Indonesia resmi menyerahkan hibah berupa 1 (satu) unit Total Station Leica TS15 Viva kepada Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Acara serah terima ini ditandai dengan penandatanganan seremonial antara perwakilan PT Freeport Indonesia, Benget Hutauruk, dan Dekan Fakultas Geografi UGM, Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc., di Ruang Sidang, Fakultas Geografi UGM. Hibah ini merupakan salah satu langkah strategis untuk mendukung pendidikan di bidang teknologi survei, khususnya dalam survei tambang bawah tanah yang menjadi fokus penting di era modern ini.
Acara Serah Terima yang diselenggarakan tidak hanya menjadi simbol kerja sama yang erat antara PT Freeport Indonesia dan Universitas Gadjah Mada, tetapi juga menunjukkan komitmen keduanya dalam mendukung pendidikan berbasis teknologi yang mutakhir. Total Station Leica TS15 Viva yang dihibahkan akan menjadi alat yang akan sangat mendukung dalam kegiatan praktikum mahasiswa, khususnya dalam survei tambang bawah tanah, dan akan memperkaya pengalaman pembelajaran di bidang kartografi dan pemetaan.
“Penyerahan alat ini adalah bukti nyata dari kolaborasi berkelanjutan antara industri dan akademisi untuk mendorong pendidikan yang lebih maju dan aplikatif,” ungkap Benget Hutauruk, perwakilan PT Freeport Indonesia. Dalam sambutannya, Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc., menegaskan bahwa hibah ini akan memberikan manfaat besar bagi mahasiswa Fakultas Geografi UGM, terutama dalam memperdalam pemahaman dan keterampilan di bidang survei tanah dan pemetaan.
Setelah serah terima, acara dilanjutkan dengan kuliah umum bertema “Introduction to Mine Surveying and Mapping Technology”, yang diselenggarakan oleh Laboratorium Kartografi Departemen Sains Informasi Geografi, Fakultas Geografi UGM. Kuliah ini diisi oleh dua pakar survei tambang dari PT Freeport Indonesia, Benget Hutauruk dan Wahyu Sasongko, yang memberikan pemaparan mendalam mengenai teknologi survei tambang bawah tanah. Kuliah ini dihadiri oleh mahasiswa Fakultas Geografi UGM, Program Studi Teknologi Kebumian Sekolah Vokasi UGM, serta beberapa mahasiswa dari fakultas lain.
Dalam pemaparannya, Benget Hutauruk menjelaskan tentang pentingnya teknologi survei dalam kegiatan operasional tambang bawah tanah, mulai dari pemetaan hingga pengawasan struktur tambang. Teknologi yang semakin maju, termasuk penggunaan Total Station, memungkinkan efisiensi dan akurasi yang lebih tinggi dalam berbagai operasi survei. “Penggunaan Total Station sangat penting dalam memastikan keselamatan dan keakuratan pengukuran di lingkungan tambang yang kompleks,” ujarnya.
Sesi tanya jawab yang diadakan setelah pemaparan berlangsung dengan antusiasme tinggi. Mahasiswa dari berbagai program studi turut bertanya mengenai aplikasi teknologi survei dalam berbagai sektor, termasuk pertambangan, infrastruktur, dan pengelolaan lingkungan.
Salah satu momen puncak dalam rangkaian acara adalah demonstrasi penggunaan Total Station Leica TS15 Viva yang baru saja dihibahkan oleh PT Freeport Indonesia. Demonstrasi ini dipandu oleh Marinus Mangape, UG Survey Foreman GBC PT Freeport Indonesia, dan Edy Howay, UG Surveyor PT Redpath Indonesia, yang menunjukkan bagaimana alat tersebut dapat digunakan dalam survei tambang bawah tanah secara praktis dan efisien.
Total Station ini memiliki kemampuan yang canggih, memungkinkan pengukuran yang akurat dan cepat di lingkungan tambang yang kompleks. Mahasiswa diajak untuk melihat langsung proses pengukuran dan bagaimana data yang dihasilkan dapat digunakan dalam membantu memetakan tambang bawah tanah. Keterlibatan mahasiswa dalam demonstrasi ini diharapkan dapat memberikan pengalaman praktis yang berharga dalam bidang survei dan pemetaan.
Acara ini relevan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4 dan 17. SDG 4 menekankan pentingnya kualitas pendidikan yang inklusif dan berkesinambungan, sementara SDG 17 mendorong kemitraan antara berbagai sektor untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Hibah Total Station ini sejalan dengan upaya meningkatkan kualitas pendidikan melalui penyediaan fasilitas teknologi yang modern, serta memperkuat kolaborasi antara sektor industri dan akademisi untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang inovatif dan aplikatif.