Sakura Science Program (SSP) merupakan salah satu program student exchange yang diselenggarakan oleh Faculty of Education, Chiba University. SSP merupakan program tahunan yang telah diselenggarakan sejak tahun 2012. Tujuan utama dari program ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan pendidikan guna mencapai tujuan-tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs). Tahun ini, program tersebut diselenggarakan pada tanggal 7 hingga 13 Februari bersamaan dengan program Japanese Style Education dan dihadiri oleh sejumlah 23 partisipan yang berasal dari berbagai universitas dari beberapa negara yaitu Indonesia, Filipina, Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Taiwan. Dalam program tersebut, wakil Indonesia terdiri atas lima orang mahasiswa yang berasal dari lima perguruan tinggi berbeda yaitu Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dan Universitas Udayana. Dalam kesempatan ini, UGM diwakili oleh satu orang mahasiswa dari program studi Magister Geografi, Fakultas Geografi atas nama Mulyadi Alwi.
Gambar 1. Peserta Sakura Science Program dari berbagai universitas di Asia Tenggara
Selama gelaran program tersebut, partisipan disuguhkan dengan beberapa kegiatan antara lain Science class, Super Science High school visit, Remote Sensing Labooratory visit, Japanese culture(Historical place), Twincle Class, dengan puncak acara pada kegiatan Annual meeting, International research meeting, SDGs Workshop, dan Final presentation. Dalam kegiatan Science class, partisipan diajak untuk melakukan serangkaian percobaan yang berkaitan dengan subjek Fisika, Kimia, dan Biologi. Super Science High school visit dilakukan dengan mengunjungi salah satu SMA di Kota Kashiwa yaitu Shibaura Institute of Technology Kashiwa High School. Di salah satu sekolah privat ini, partisipan diminta untuk menyampaikan salah satu penelitian yang sedang dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan tea ceremony khas Jepang oleh siswa-siswi sekolah tersebut. Kemudian, pada kegiatan Remote Sensing Labooratory visit, partisipan diajak untuk mengunjungi Laboratorium Penginderaan Jauh dan berkesempatan untuk berdiskusi dengan Prof. Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, Ph.D terkait dengan penelitian yang beliau lakukan. Selanjutnya, pada kegiatan Japanese culture (Historical place), partisipan diajak untuk mengunjungi National Museum of Japanese History untuk mengenal lebih jauh sejarah dan kebudayaan Jepang, sedangkan pada kegiatan Twincle Class partisipan disuguhkan dengan beberapa presentasi dari mahasiswa.
Gambar 2. Kunjungan ke Laboratorium Prof. Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, Ph.D
Rangkaian program tersebut kemudian dilanjutkan dengan kegiatan puncak yaitu Annual meeting, International research meeting, SDGs Workshop, dan Final presentation. Pada kegiatan International research meeting, beberapa dosen atau faculty member dari beberapa negara diberi kesempatan untuk menyampaikan paparannya masing-masing. Dalam kesempatan ini, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni Fakultas Geografi yaitu Dr. Dyah Rahmawati Hizbaron, S.Si., M.T., M.Sc. menyampaikan paparan yang bejudul “Channeling Sustainability through Geography Perspective at Universitas Gadjah Mada, Indonesia”.
Gambar 3. Pemaparan materi oleh Dr. Dyah Rahmawati Hizbaron
”
Pada kegiatan International research meeting, perwakilan mahasiswa dari Fakultas Geografi menyampaikan paparan yang berjudul “Geospatial Analysis of Sea Level Rise in Small Islands, Karimunjawa”.
”
Gambar 4. Presentasi oleh Mulyadi Alwi di sesi International research meeting
Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan SDGs Workshop yang bertujuan untuk mendiskusikan tujuan ke-12 dari SDGs yaitu pola produksi dan konsumsi yang bertanggungjawab. SDGs Workshop diikuti oleh siswa-siswi SMA dari area Chiba dan Tokyo sejumlah lebih dari 30 sekolah.
Gambar 5. Pelaksanaan SDGs workshop salah satu kelompok yang dipandu oleh perwakilan Fakultas Geografi UGM
Kegiatan terakhir berupa pemaparan hasil yang diperoleh selama pelaksanaan program oleh masing-masing kelompok partisipan. (Mulyadi Alwi/UKLN)