International Guest Lecture Series on Geomorphology merupakan salah satu kegiatan dari rangkaian Seminar Internasional ICERM 2021 dan Program World Class Professor (WCP), Fakultas Geografi UGM. Sesi 1 yang dilaksanakan tanggal 28 Oktober 2021 menghadirkan narasumber Prof. Dr. Franck Lavigne dari Université de Paris 1 Panthéon-Sorbonne yang menyampaikan paparannya terkait penelitian yang berjudul Oldest Written Sources Describing a Volcanic Eruption in Indonesia: The 1257 CE Eruption of Mount Samalas Unveiled in Sasak Babads. Peserta yang turut berpartisipasi dalam kuliah umum ini sebanyak 70 orang yang terdiri dari dosen, mahasiswa, dan peserta umum.
Prof. Lavigne menjabarkan penelitiannya mulai dari sumber-sumber yang digunakan dalam penelitian, metodologi rekonstruksi letusan Gunung Samalas, kronologi letusan hingga dampak yang ditimbulkan. Salah satu sumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah data catatan sejarah berupa Babad Lombok, Babad Suwung, dan Babad Sembalun. Data lapangan, data sosial, dan mitos juga digunakan untuk menelusuri kejadian letusan Gunung Samalas di tahun 1257. Letusan Gunung Samalas menimbulkan dampak iklim salah satunya berupa penurunan suhu global dan dampak sosial di London berupa kematian akibat kelaparan. Meskipun dampak letusan Gunung Samalas di luar negeri tercatat dalam sejarah, namun dampak lokal di Lombok tidak banyak diketahui. Selain melakukan rekonstruksi letusan, pencarian kota yang hilang akibat letusan Gunung Samalas juga dilakukan dalam penelitian ini.
Sesi 2 dilaksanakan pada tanggal 2 November 2021 dengan menghadirkan narasumber yaitu Prof. Christopher Gomez dari Kobe University, Jepang dengan tema How to Improve your Research Article? Sesi kali ini membahas tentang cara meningkatkan kualitas tulisan ilmiah agar dapat dipublikasikan di jurnal internasional. Peserta yang berpartisipasi pada sesi ini sebanyak 118 orang yang meliputi dosen, mahasiswa, dan peserta umum. Prof. Gomez mengajak peserta untuk berdiskusi secara interaktif dengan bantuan online platform. Terdapat empat hal yang penting untuk diperhatikan agar berhasil dalam mengajukan artikel penelitian ke jurnal internasional yaitu editor, publisher, reviewer, dan trends. Prof. Gomez menambahkan bahwa abstrak merupakan bagian terpenting dalam artikel ilmiah sehingga pembuatan abstrak harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Lebih jauh, Prof. Gomez membagikan tips bagi penulis yang bukan merupakan penutur asli Bahasa Inggris. Secara umum, penting bagi penulis yang bukan merupakan penutur asli Bahasa Inggris untuk mengamati gaya tulisan penulis dari negara-negara dengan Bahasa Inggris sebagai bahasa utama. Tulisan artikel ilmiah dengan stuktur bahasa yang tepat menjadi salah satu faktor penting yang dipertimbangkan oleh penerbit jurnal internasional.
Penyusun berita: Indriya Parahita Adi, S.Si.