Presiden AFIDES (Association Franco-Indonésienne pour le Développement des Sciences) Hélène Schützenberger pada Selasa 21 September 2021 memberikan penghargaan Prix Mahar Schützenberger kepada empat mahasiswa Indonesia di Perancis. Pengumuman pemenang sebelumnya telah disampaikan pada Bulan April 2021, namun acara penganugerahan baru terlaksana pada Bulan September. Salah satu pemenang penghargaan ini adalah M. Ngainul Malawani, dosen Fakultas Geografi UGM yang saat ini sedang tugas belajar di Université Paris 1 Panthéon-Sorbonne. Penganugerahan tersebut berlangsung di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Prancis yang dipandu oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI, Prof. Warsito.
Acara dimulai dengan sambutan dari Duta Besar Indonesia untuk Perancis, Bapak Arrmanatha C. Nasir. Setelah pemberian medali oleh Ibu Hélène, setiap pemenang diberi kesempatan untuk mempresentasikan penelitiannya. Pada tahun ini, acara berlangsung secara hybrid, yaitu acara tatap muka terbatas di KBRI Paris dan menggunakan video conference yang diikuti oleh para tamu undangan seperti pembimbing penerima penghargaan, anggota AFIDES, perwakilan pelajar/ mahasiswa Indonesia, dan pihak lain yang terkait. Dikarenakan bersamaan dengan kegiatan survei lapangan untuk keperluan risetnya di Lombok, M. Ngainul Malawani mengikuti acara penghargaan tersebut secara daring..
Merujuk pada situs AFIDES, Prix Mahar Schützenberger adalah penghargaan atau hadiah yang diberikan kepada para peneliti muda Indonesia yang menyusun disertasi di Perancis sebagai imbalan atas kualitas penelitian ilmiah mereka. Pemberian penghargaan tersebut diadakan setiap tahun sejak 1991 untuk turut membantu pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia.
Penghargaan ini diberi nama Mahar Schützenberger, yaitu diambil dari nama putra Profesor Marcel-Paul Schützenberger, seorang dokter, ahli matematika terkenal di dunia internasional, anggota Académie des Sciences, yang menikah dengan Hariati Soerosoegondo asal Yogyakarta, Indonesia.
Tahun ini empat pemenang penghargaan tersebut antara lain adalah Andar NUBOWO (mahasiswa doktoral di Ecole Normale Supérieure de Lyon), Fadil Habibi DANUFANE (mahasiswa doktoral di Centrale Supelec Paris Saclay), Gloria Truly ESTRELITA (mahasiswi doktoral di École des Hautes Études en Sciences Sociales Paris), dan Mukhamad Ngainul MALAWANI (mahasiswa doktoral di Univ. Panthéon-Sorbonne Paris).
Sebelumnya, empat dosen dari Fakultas Geografi UGM yang juga melanjutkan studi di Perancis telah menerima penghargaan yang sama. Keempat pemenang terdahulu dari Fakultas Geografi UGM adalah Dr. Danang Sri Hadmoko pada tahun 2008, Dr. Estuning Tyas Wulan Mei pada tahun 2012, Dr. Sandy Budi Wibowo pada tahun 2015, dan Dr. Bachtiar Wahyu Mutaqin pada tahun 2018. Dengan penganugerahan ini, maka Alwan (sapaan dari M. Ngainul Malawani) melanjutkan tradisi para seniornya di Fakultas Geografi dalam memenangkan penghargaan ini pada tahun 2021.
Daftar Pemenang 2021: http://www-igm.univ-mlv.fr/~berstel/Mps/Afides/prix.html
Tentang Mahar Schützenberger: http://www-igm.univ-mlv.fr/~berstel/Mps/Afides/index.html