Pada tanggal 14 Februari 2021, empat perwakilan tim Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD) di Fakultas Geografi UGM telah mengikuti kegiatan International Research Session. Sesi ini merupakan rangkaian dari kegiatan The Annual Meeting of Asia & ASEAN Center for Educational Research yang digelar pada tanggal 8 – 14 Februari 2021. Fakultas Geografi UGM telah menjadi bagian dari konsorsium yang lebih dikenal dengan nama TWINCLE ini sejak tahun 2012.
Adapun beberapa tim tersebut. ertama dari perwakilan Himpunan Mahasiswa (Departemen) Sains Informasi Geografi/HMSaIG, dengan anggota tim Muslih Biladi dan Amanda Maishella. Judul presentasi yang disampaikan yaitu Comparison of Pan-Sharpening Algorithms for PRISMA Hyperspectral Data.
Selanjutnya perwakilan dari Himpunan Mahasiswa (Departemen) Geografi Pembangunan/HMGP terdiri dari Frinsen Johny Hutagalung, Farhan Azis, dan Muhamad Rosyid Pamungkas. Ketiga mahasiswa melakukan penelitian dengan judul Evaluation of the Regional Spatial Plan in Central Lombok.
Tim ketiga yaitu perwakilan dari EGSA (Environmental Geography Student Association/Himpunan Mahasiswa Geografi Lingkungan) yang terdiri dari Johan Herdi Putra, Muhammad Fikri Hibatullah, dan Ahmad Harisul Haq. Tim ini mempresentasikan penelitian berjudul Analysis of the Effect COVID-19 Pandemic on CO Emissions in Java Using Sentinel 5P Imagery.
Selain itu, ada juga perwakilan dari HM Pascasarjana Fakultas Geografi yang diwakili oleh Irwansyah Sukri dengan presentasi penelitian berjudul Spatial-Temporal Carrying Capacity of Agriculture in Kulon Progo District Special Region of Yogyakarta.
Selain perwakilan HMJ S1 dan S2, Fakultas Geografi juga menggandeng mitra dari SMA Pradita Dirgantara, Boyolali yang mengirimkan perwakilan guru dan murid masing-masing satu tim untuk berkontribusi pada kegiatan International Research Session ini.
Kegiatan tahunan ini biasanya dilaksanakan secara langsung di University of Chiba, akan tetapi tahun ini untuk pertama kalinya dilakukan secara daring penuh. Hal ini tidak mengurangi antusiasme anggota konsorsium yang berasal dari berbagai negara di Asia Tenggara seperti Thailand, Vietnam, Kamboja, dan juga termasuk Indonesia untuk berpartisipasi secara aktif. (FGE/Utia)