GEGAMA (Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam Fakultas Geografi UGM) menggelar kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Dasar Angkatan 37 (Diklatsar XXXVII), sebagai salah satu puncak dari rangkaian kegiatan penerimaan anggota baru GEGAMA tahun 2019. Kegiatan ini bertujuan melatih materi dasar kepencintaalaman baik secara fisik maupun mental. Materi-materi yang disampaikan antara lain materi penelusuran gua, panjat tebing, lingkungan, arung jeram, serta gunung hutan yang dibagi menjadi longmarch, navigasi darat, dan survival. Kegiatan Diklatsar dilakukan melalui beberapa tahapan yakni seleksi administratif, wawancara, kebugaran jasmani, materi ruang, kegiatan simulasi, dan dinamika kelompok, untuk membangun kekompakan dan kepercayaan antar anggota. Rangkaian tersebut dilaksanakan selama tiga bulan sebelumnya guna menunjang persiapan kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar ini.
Rangkaian kegiatan Diklatsar XXXVII GEGAMA berlangsung selama 7 hari 6 malam pada 26 Desember 2019 – 1 Januari 2020, dengan mengambil empat lokasi, yaitu Goa Anjani di Desa Tlogoguwo, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo untuk materi penelusuran goa; Tebing Samigaluh di Desa Purwoharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo untuk materi panjat tebing dan lingkungan; Sungai Elo di Desa Blondo, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang untuk materi arung jeram; serta Gunung Merbabu via Cuntel di Desa Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang untuk materi gunung hutan. Kegiatan ditutup dengan pelantikan 18 peserta diklatsar menjadi anggota Wiramuda Diklatsar XXXVII GEGAMA, 3 anggota Wiramuda Diklatsar XXXV GEGAMA, serta 7 anggota Wiramuda Diklatsar XXXVI GEGAMA menjadi anggota biasa yang aktif GEGAMA, bertempat di Taman Nasional Gunung Merbabu, Desa Cuntel, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Pelantikan dihadiri oleh Dr. Nur Mohammad Farda, S.Si., M.Cs., sebagai pembina sekaligus mewakili Pimpinan Fakultas Geografi UGM, Calon Wiramuda, Anggota Aktif, dan Paguyuban Alumni GEGAMA (PAGEGA).
Delapan belas peserta Diklatsar XXXVII GEGAMA yang dilantik terdiri dari 7 laki-laki dan 11 perempuan yang merupakan mahasiswa aktif dari dua program studi yang ada di Fakultas Geografi UGM angkatan 2019. Adapun rincian delapan belas anggota tersebut adalah:
1. Ahmad Harisul Haq alias Baito (Geografi Lingkungan 2019)
2. Amelia Rizki Gita Paramanandi alias Lepa (Kartografi dan Penginderaan Jauh 2019)
3. Amiza Husna alias Lete (Geografi Lingkungan 2019)
4. Akmal Hafiudzan alias Ponton (Kartografi dan Penginderaan Jauh 2019)
5. Azzahra Lintang Gunung Ramadhan alias Kano (Geografi Lingkungan 2019)
6. Isnaini Dairina alias Sampan (Geografi Lingkungan 2019)
7. Fahry Adhi Satrio alias Katar (Geografi Lingkungan 2019)
8. Lulun Kusumaningsih alias Lambok (Geografi Lingkungan 2019)
9. Nova Dwi Lestari alias Cadik (Geografi Lingkungan 2019)
10. Heldi Yusup alias Doti (Geografi Lingkungan 2019)
11. Rahma Amanda Yusra alias Soppe (Kartografi dan Penginderaan Jauh 2019)
12. Rizki Sisthannisa alias Kole (Geografi Lingkungan 2019)
13. Muhamad Dwi Arfian alias Pakur (Geografi Lingkungan 2019)
14. Soenja Armaicha Anjani alias Solu (Kartografi dan Penginderaan Jauh 2019)
15. Ramadhan alias Slerek (Kartografi dan Penginderaan Jauh 2019)
16. Aulia Nisa Kurniatillah alias Tinting (Geografi Lingkungan 2019)
17. Zahra Aulia Yasmin alias Tembon (Kartografi dan Penginderaan Jauh 2019)
18. Tuhu Satrio Nugroho alias Jukung (Geografi Lingkungan 2019)
Sementara itu, sepuluh orang Wiramuda Diklatsar XXXV GEGAMA dan Wiramuda Diklatsar XXXVI GEGAMA yang dilantik menjadi anggota biasa yang aktif yaitu:
1. Lis Sulastri alias Deyah (GGM 34.361)
2. Risma Anggraeni alias Murut (GGM 34.362)
3. Venny Vivid Fadhilah alias Kikim (GGM 34.363)
4. Dyah Noor Lintangsasi alias Payeh (GGM 35.364)
5. Nurarfiyah Desi Fatmawati alias Timphan (GGM 35.365)
6. Merlina alias Embal (GGM 35.366)
7. Diki Akhyar Amantulloh alias Lempok (GGM 35.367)
8. Johan Herdi Putra alias Lawar (GGM 35.368)
9. Hendika Arif Wicaksono alias Gabing (GGM 35.369)
10. Alvina Selly Camila alias Lempah (GGM 35.370)
Nama angkatan dari anggota Wiramuda Diklatsar XXXVII GEGAMA adalah “Navi Rasyid Arnawama Shansiqi”, disingkat “NARAWA”, yang berarti penjelajah yang diberi petunjuk untuk menjelajahi samudera. Nama ini berasal dari segala rumpun bahasa dunia, yakni bahasa Indo-Eropa untuk kata “Navi” yang berarti penjelajah, bahasa Arab untuk kata “Rasyid” yang berarti mendapat petunjuk dan cerdas, serta “Arnawama” diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti samudera. Sementara itu, kata “Shansiqi” berasal dari bahasa Mandarin yang berarti angka 37, melambangkan NARAWA sebagai barisan GEGAMA angkatan ke-37. Harapannya, anggota yang baru tergabung dalam wadah GEGAMA ini akan menjadi sekelompok penjelajah yang selalu mendapatkan petunjuk serta menjadi pemimpin dalam memberikan petunjuk kepada orang lain supaya dapat bersama-sama menjelajahi luasnya alam seluas samudera. (FGE/Isna)