Adanya market kebutuhan peneliti, dosen dan mahasiswa untuk mempublikasikan artikel ilmiah namun di sisi lain terbatasnya ketersediaan media publikasi bertaraf internasional di Indonesia, memunculkan adanya media jurnal maupun konferensi yang tidak memenuhi beberapa kriteria penerbitan sebuah jurnal atau prosiding ilmiah. Beberapa kasus telah dialami oleh mahasiswa, dikarenakan keterbatasan pengetahuan, sehingga artikel ilmiah mereka diterbitkan di jurnal yang disebut sebagai jurnal abal-abal. Untuk memberikan pemahaman dan wawasan kepada mahasiswa tentang bagaimana mengidentifikasi jurnal atau konferensi yang bukan sebagai target publikasi, maka unit Perpustakaan Fakultas Geografi UGM menyelenggarakan Workshop Predatory Journals and Conferences, pada 29 Oktober 2018, bertempat di Gedung KLMB ruang E503. Narasumber kegiatan ini adalah Siti Nurleily Marliana, M.Sc., Ph.D. Beliau merupakan anggota Tim Percepatan Reputasi Jurnal UGM dan juga Managing Editor Asean Journal Science & Technology for Development.
Workshop yang diikuti oleh lebih dari 50 mahasiswa Program S2 dan S3 ini dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Geografi UGM, Dr. Andri Kurniawan, M.Si. Dalam sambutan pembukaan beliau menyampaikan bahwa saat ini publikasi menjadi hal penting baik utk dosen dan mahasiswa. Bagi Mahasiswa Program S2 dan S3, untuk persyaratan lulus perlu memiliki bukti bahwa bagian dari disertasi telah accepted pada suatu jurnal. Dr. Andri juga menyampaikan bahwa workshop ini sangat bermanfaat untuk diikuti oleh mahasiswa, guna memperoleh pemahaman terkait jurnal yang berkualitas yang akan dijadikan target publikasi.
Dalam paparan awalnya Ibu Nurleily menjelaskan bahwa predatory muncul karena ada gerakan open access dan adanya “market” yang membutuhkan publikasi, sementara teknologi internet, memberikan peluang siapapun utk menerbitkan jurnal. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi para akademisi untuk mampu mengidentifikasi jurnal predator. Mengapa kita perlu mengidentifikasi jurnal predator, Ibu Nerlelily memaparkan bahwa untuk melindungi penelitian, reputasi penulis dan pendanaan kita. Paparan panjang dan detail disampaikan oleh narasumber tentang aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam mengidentifikasi jurnal dan konferensi predator. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab, yang dipandu oleh Purwani Istiana, SIP., M.A. sebagai moderator. (FGE/Citra)