Kondisi alam dan cuaca tidak menentu belakangan ini menyebabkan adanya bencana banjir dibeberapa daerah di Indonesia. Bencana banjir yang terjadi di sekitar Bantaran Kali Brantas (Kota Malang), Sungai Sampean (Kabupaten Bondowoso) dan Bantaran Sungai Gajahwong (Kota Yogyakarta) dari tahun 2015-2018 menjadi perhatian khusus Pemerintah setempat memberikan melalui program sosialisasi kesiapsiagaan bencana banjir. Titik penekanan kegiatan tersebut adalah program Education Sustainable Development melalui sosialisasi dang pengedukasian Kota Tangguh Bencana Banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Kota Malang, Kabupaten Bondowoso dan Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Fakultas Geografi UGM pada 21-23 September 2018 melakukan FGD dan Sosialisasi Penguatan Kapasitas Kelembagaan BPBD dan Masyarakat Di Sekitar Bantaran Sungai.
Upaya penguatan kapasitas masyarakat menjadi salah satu kerangka program SDGs (Sustainable Development Goals) dalam Perpes Nomor 59 Tahun 2017 untuk mengurangi kesenjangan dalam pengelolaan mitigasi kebencanaan. Program Pengabdian Masyarakat Fakultas Geografi UGM sebagai implementasi ESD (Education Sustainable Development) menjadi langkah integrasi program Pemerintah Kota Yogyakarta dan BPBD Yogyakrta dalam menanggulangi dampak bencana banjir di sekitar bantaran sungai Gajahwong, Kota Yogyakarta. Begitu pun dengan Pemerintah Kota Malang bersama BPBD Kota Malang melakukan berbagai kegiatan sosialisasi kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir.
Sosialisasi mitigasi bencana banjir dilakukan dengan mengajak warga sekitar di bantaran kali brantas (Kota Malang), sungai sampean (Kabupaten Bondowoso) dan sungai gadjahwong (Kota Yogyakarta) dalam pemahaman kejadian bencana banjir, penanggulangan bencana sebelum, saat, dan sesudah terjadi bencana banjir, serta mengajak partisipasi masyarakat dalam mitigasi mengurangi risiko banjir. Tujuannya agar penanggulangan bencana, mencegah dan mengurangi risiko bencana, dan pengelolaan risiko bencana menjadi tanggung jawab bersama baik dari pemerintah, pemangku kepentinga, hingga masyarakat sipil. Warga disekitar bantaran sunga sebagai pionir pertama dalam mempersiapkan daerahnya menjadi daerah yang selalu siapsiaga terhadap ancaman bencana banjir menjadi tahap awal pengurangan risiko terbaik.
Pihak Fakultas Geografi UGM yang diwakili oleh salah satu dosen Fakultas Geografi UGM, Ratih Fitria Putri, S.Si., M.Sc., Ph. D., menyampaikan materi mitigasi bencana banjir pada kegiatan FGD dan Sosialisasi Kota Tangguh Bencana tersebut. Selain itu juga melakukan dialog dan diskusi dengan masyarakat terkait penerapan langsung mitigasi bencana banjir dalam kehidupan sehari-hari dan permasalahan terkait. Dukungan mitigasi bencana banjir juga ditunjukkan dalam pemberian buku mitigasi bencana banjir, buku saku Kota tangguh bencana (Resilience City) dan buku sistem informasi bencana kepada masyarakat, agar dapat diterapkan di rumah dan berbagi informasi dengan lingkungan sekitar. Program-program yang dilaksanakan mendapat dukungan penuh dari Fakultas Geografi dan LPPM UGM. Selanjutnya, Fakultas Geografi diharapkan oleh pihak masyarakat di sekitar bantaran sungai dapat terus melakukan kerjasama untuk menyelenggarakan program Education Sustainable Development dalam bentuk kegiatan simulasi tanggap darurat bencana di sekitar bantaran sungai Kota Malang, Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bondowoso.