Perencanaan akan pembangunan suatu wilayah secara matang mampu diwujudkan melalui peran dan kontribusi berbagai disiplin ilmu, termasuk lulusan geografi yang secara khusus memfokuskan studi pada bidang pembangunan wilayah. Sebagai sumber daya yang dipersiapkan sebagai bagian dari generasi pembangunan wilayah, dibutuhkan penekanan akan aspek implementasi teori, konsep serta metode pembangunan wilayah yang secara berkelanjutan. Hal ini yang mendasari visi dan misi dari kegiatan Kuliah Kerja Lapangan 3: Studio Perencanaan Pengembangan Wilayah yang diikuti oleh mahasiswa Program Studi Pembangunan Wilayah, Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, pada 9 – 13 April 2018 yang lalu.
Pada penyelenggaraan KKL 3 tahun ini, obyek kajian yang diamati adalah Kabupaten Badung, Provinsi Bali dengan pelaksanaan kegiatan selama enam hari dimulai dari 9 April sampai dengan 13 April 2018. Adapun tema yang diambil, yakni “Perencanaan Pengembangan Wilayah dalam Upaya Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan di Kabupaten Badung, Provinsi Bali”. Sub tema yang menjadi bahasan kajian antara lain: kebencanaan, smart regency, pariwisataserta pertanian.
Kegiatan yang diikuti oleh 68 mahasiswa inididampingi oleh lima orang dosen pembimbing, yaitu Prof. Dr. R Rijanta, M.Sc., Prof. Dr. M. Baiquni, M.A., Dr. Rini Rachmawati, M.T, Idea Wening Nurani, S.Si., M.Sc., M.I.L. dan Dr Estuning Tyas Wulan Mei, M.Si. sebagai koordinator KKL 3. Kemudian, mahasiswa dibagi ke dalam empat kelompok sesuai sub tema KKL3, yaitu kelompok kebencanaan, smart regency, pariwisataserta pertanian.
Sebelum melaksanakan KKL 3: Studio Perencanaan Pengembangan Wilayah di Kabupaten Badung, selama dua bulan para mahasiswa melaksanakan kajian pustaka guna membangun perspektif mendalam terhadap empat tema kajian pembangunan di Kabupaten Badung. Setelah itu dilanjutkan dengan penyusunan instrumen penelitian sebagai alat pengambilan data di lapangan secara intensif pada kelas studio. Tidak hanya kegiatan lapangan dan olah data saja, kunjungan instansi ke perguruan tinggi guna menguatkan kerja sama antar perguruan tinggi di Tanah Air pun turut dilakukan.
Rombongan KKL 3 turut menyambangi Fakultas Teknik Universitas Hindu Indonesia,dimana terdapat Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota yang bersertifikat sebagai anggota Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) dan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana. Di UNHI. Dekan Fakultas Teknik UNHI I Komang Gede Santhyasa, S.T., M.T., juga turut mengatakan dipilihnya kampus setempat sebagai tujuan KKL tidak terlepas dari ciri khas kebudayaan dan keagaaman sebagai salah satu perspektif perwujudan pembangunan yang mampu dikolaborasikan secara menarik dengan UGM yang berbasiskan kerakyatan. Di Universitas Udayana, mahasiswa diberikan kesempatan untuk bertukar pikiran sekaligus diberikan informasi melalui guest lecture yang disampaikan oleh Dr. Drs. I Nyoman Sunarta, M.Si selaku Dekan Fakultas Pariwisata Udayana, serta Dr. I Nyoman Sukma Arida, M.Si selaku Wakil Dekan III Fakultas Pariwisata Universitas Udayana mengenai kajian kota-region serta kajian hidrologi Kabupaten Badung.
Kegiatan KKL 3 ini diakhiri dengan audiensi yang difasilitasi oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Badung. Dalam sambutan dan paparannya, I Wayan Surat Oka Negara, S.T., M.Si. selaku Kepala Bidang Sarana dan Prasaranan Wilayah memberikan penjelasan tentang pembangunan wilayah dan perencanaan strategis dalam mengembangkan wilayah di Kabupaten Badung, ia juga memberikan kesempatan serta saran dan tanggapan terhadap hasil presentasi keempat sub tema kajian yang telah dipaparkan oleh mahasiswa PW. “Mahasiswa dilatih untuk tidak saja berkolaborasi antarperguruan tinggi saja, tetapi juga mampu presentasi di depan pemerintah daerah, dengan demikian bisa berkontribusi pada pemerintah daerah”, ujar Prof. Baiquni selaku Kepala Departemen Geografi Pembangunan.
Melalui kegiatan KKL 3: Studio Perencanaan Pengembangan Wilayah ini diharapkan keluaran yang dihasilkan mahasiswa, baik kajian, evaluasi maupun rekomendasi tidak terhenti pada tataran akademisi saja, melainkan dapat memberikan kebermanfaatan secara lebih, khususnya bagi nusantara. Pasalnya sebagai bagian dari Universitas Gadjah Mada, salah satu universitas terbaik di Indonesia, tuntutan untuk aktif dan kontributif dalam pembangunan bangsa tidak hanya melalui pengangkatan isu saja, melainkan aksi nyata melalui salah satunya kegiatan Kuliah Kerja Lapangan. (FGE/TimKKL3PW)